Chapter 8: Menghilanglah!!!

624 29 1
                                    


" dok,buruan dikit. Syfa udah te.... Astagfirullahaladzim"

" kok.. An.. Anda siap..a?"

"dok..dokter,dokter "

"dimana?"tanyanya. Syfa hanya terdiam memandang sosok pemuda yang duduk disebalahnya saat ini.

"Setelah ini dimana?"tanya pemuda itu lagi.

"didepan sana ada perempatan,berhenti saja disana. Selebihnya saya bisa jalan sendiri"

Setelah itu tak ada percakapan antara mereka. Keduanya hanya saling terdiam.

"disini saja dok". Yang mengendarai mobil hanya mengikuti arahan dari pemilik suara itu.

" selebihnya kamu bisa jalan sendirikan?"tanya dokter itu memastikan. Syfa membalasnya dengan anggukan tanpa menatap lawan bicaranya.

"baiklah, jadi saya tidak perlu berlama-lama dengan orang seperti kamu yang suka ceroboh dan masuk sembarangan ke mobil orang"ucapnya.

"maaf dok..dok..terr Gibrannnn"balas syfa dengan menahan malu. Yaps,benar. Mobil yang syfa tumpangi saat ini adalah mobil dokter Gibran.

"kamuu tau nama saya?"ucapnya kaget. Syfa membalas pertanyaan itu dengan anggukan.

" nama lengkap saya?"

"gibb..Gibran Tanjung"

" kamu suka ngikutin saya ya? Atau kamu haters? Ah ga mungkin. Apa kamu sengaja masuk ke mobil saya karena kamu mau ba..."

"dokter,terimakasih tumpangannya. Sekarang saya lagi buru-buru dan ga mungkin bisa jawab pertanyaan dari dokter. Lain kali jika ada kesempatan untuk mengobrol,kita boleh ngobrol bareng dan in sha allah saya akan jawab semua pertanyaan dokter mengenai siapa saya yang bisa mengetahui nama dokter dan mungkin mengetahui pribadi dokter juga. Sekali lagi terimakasih atas tumpangannya"potong syfa dengan cepat.

"oh iya. Saya lupa dok, ini buat dokter. Terimakasih" ucap syfa mengeluarkan 2 biji permen dari tas miliknya.

"dan satu lagi jangan mikirin yang aneh-aneh saya bukan haters apalagi orang yang berniat buat nyakitin dokter"lanjutnya sambil berlari kecil meninggalkan dokter Gibran.

***

Gibran terdiam melihat tingkah gila gadis yang berlari menjauh darinya.

"siapa dia sebenarnya". Batin Gibran.

"hei dik..siapa namamu sebenarnya?"tanyanya teriak. Dan kemungkinan gadis itu tidak mendengar teriakannya.

" dan ini, apa ini? 2 biji permen susu?"tanyanya pada dirinya sendiri.

"dipikir saya anak kecil apa? "

"Jadi begini caranya bilang Makasih? Kekanak-kanakan"lanjutnya sambil tersenyum sinis.

Setelah itu dokter Gibran menaiki mobilnya dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya untuk beristirahat.

***

Menghilanglah.
Aku benci dengan perkataan ini.
Namun aku lebih benci dengan pertemuan ini.
Maka dari itu,Menghilanglah dan jangan pernah muncul lagi dihadapanku.

Syfa menambah kecepatan berlarinya. Dadanya tiba-tiba terasa sesak,dan tanpa sadar air matanya sudah mengalir begitu saja. Dengan keadaan seperti ini, tentu saja ia belum bisa berhadapan dengan dosennya.

Syfa memilih untuk bolos dari mata kuliah pak Bimo. Dan memutuskan untuk menenangkan diri di salah satu cafe yang berada tak jauh dari kampusnya.

Sesampainya di cafe itu,syfa memesan minuman. Dan duduk di meja yang dekat dengan kaca,agar ia bisa menikmati kesunyiannya saat ini.

Diary Untuk Calon Imamku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang