Chapter 17: Ramen Cemburu

40 0 0
                                    

Hallo....
Aku update lagi,maaf karena udah jarang update dan ngegantung ceritanya 😢 semoga kalian suka yaa,thank you....

---------------------------------------------------------------

ISHHH.... LEPASIN!!!!". Teriak Venni dengan kencang. Sedangkan Syfa berbalik arah dan melihat apa yang terjadi saat ini. Sungguh membuatnya terkejut.

"LO??!!!!". Teriak Syfa terkejut tak percaya.

"Lo siapa ngatur-ngatur...."Ucap Venni menggantungkan kalimatnya.

"Wah.. wahh.. wahhh... Dunia sempit banget yaa...". Ucap Syfa dengan senyum sinisnya.

"lepasin?? lo harus behenti...." ucap seseorang yang memegang tangan Venni.

"siapa lo nyuruh-nyuruh gua untuk lepas?? ini urusan gue dan lo ga boleh ikut-ikutan". Ucapa Venni geram.

"lo mau gua tunjukin sesuatu??"tanya seseorang itu.

Venni menatap seseorang itu dengan bingung lalu memilih untuk melepaskan tangannya dengan paksa.

"ish apaan sih lo?". Teriak Venni dengan lantang.

"lo mau tau? hal yang harus lo lakuin?? ini yang harus lo lakuin". Ucapnya sambil menarik jilbab yang Syfa gunakan hingga terlepas. Dia juga mengacak-acak rambut Syfa dan mendorong Syfa dengan keras. Untungnya Syfa tidak terjatuh.

Tampak seluruh pasang mata yang melihat sangat terkejut dengan itu. Adit dan Ayuka yang mendengar ada keributan di tempat acara sakral teman mereka langsung bergegas mendatangi kerumunan. Betapa terkejutnya Ayuka menyaksikan apa yang terjadi pada sahabat karibnya,Syfa.

Dengan wajah memerah menahan amarah Adit dan Ayuka datang langsung memisahkan keduanya.

"lo!!!! Lo udah gila??". Teriak Ayuka dengan amarahnya.

"SALSHA!!!!" Teriak Ayuka lagi.

Yapssss betul,seseorang yang menarik jilbab Syfa hingga terlepas adalah Salsha mantan Gibran.

"Lo kalo dateng cuma untuk ngerusak acara temen gua mending lo jauh-jauh dari sini!! tolong.... ini acara sakral temen gua dan suaminya!!!!". Lanjutnya.

Dengan mata berlinang penuh amarah Syfa berdiri tegap,lalu jalan mendekati Salsha.

"Lo,apa lo udah bener-bener gila sampai akhirnya lo ngelakuin kayak gini di acara sakral temen gue? 'Salsha,maafin gue ya? karena udah buat Gibran dilema karena gue,maafin gue yaa? lo boleh ambil Gibran,gue ikhlas banget....' HAHAHA Sall.... Sall.... Lo ngeharapin gue bilang gitu ke lo? Lo ngeharapin gue jatuh terus nangis-nangis karena lo permaluin gue? oupss sorry gue ga goyah cuma karena perempuan gila kayak lo gini,hehehe.. gue ga akan diem terus,terkadang emang sampah harus tau letaknya dimana" ucap Syfa penuh ekspresi dan mendorong bahu Salsha.

"ISHH.. LO!!!!......". Teriak Salsha geram.

"sssstt.... eouu jangan ngomong mulut lo bau". Balas Syfa.

"Lo cari mati yaa?? sini gua kasih tau caranya!!". Ucap Salsha sambil menaikkan tangannya berniat untuk menampar Syfa. Namun Syfa langsung menahan tangan itu.

" Yang gali kuburan sendiri lo,gue udah berusaha untuk tetap diam selama beberapa tahun ini,di mulai dari lo neror gue,lo maki-maki gue,hehe.. gue awalnya bingung kenapa lo bersikap ke gue kayak gitu? sampai akhirnya gue tau ternyata lo biang keladinya. Kemarin gue berpikir mungkin gue ngelakuin kesalahan itu. Sampai akhirnya gue sadar ternyata bukan gue,tapi lo,yang bermasalah itu diri lo sendiri". ucap Syfa semakin geram.

"Syfa lo.. hehe jalang licik. Ga pantes lo pake jilbab....".kekeh Salsha

Kemudian Salsha berjalan mendekati Syfa sambil menarik-narik gaun yang Syfa kenakan hingga robek dan membuat bagian dadanya dan juga pahanya terlihat.

Diary untuk calon imamku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang