Chapter 37

1.8K 200 7
                                    

Don't forget to tap the orange star⭐ before reading.

💚
💚
💚
💚
💚
💚
💚
💚
💚
💚
💚
💚


Taeyong masih tetap terdiam memandangi sosok Seulgi yang sedang dikerubungi 3 laki-laki itu. Jantung gue berdetak amat kencang. Dari satu sisi, gue pingin nolong Seulgi karena gue tahu apa rasanya berada di posisinya sekarang ini. Tapi di sisi lain, gue gak  mau Taeyong menolongnya. Karena gue tahu, kalau Taeyong pergi kepadanya, dia gak akan kembali lagi kesisi gue.

Perasaan sakit yang sudah hilang kembali lagi mengecam gue. Begitu perih, begitu sakit.. ternyata selama ini, luka perih ini masih terkubur di hati gue. Dan sekarang dia mencuat lagi ke permukaan.

Bagaiman ini? kumohon, biarkan gue percaya sama Taeyong, gue mohon, jangan siksa gue begini.

Gue tahu ini egois untuk menahannya di sisi gue, tapi gue cinta sama Taeyong lebih daripada Seulgi mencintai Taeyong, gue tahu pasti itu.

Gue mohon, biarkan Taeyong di sisi gue... jangan siksa gue dengan perasaan ini lagi!

"Kyaaaaaa!!!!!"

teriak Seulgi, lalu dia berlari dan ke 3 pria itu mengejarnya. Taeyong menggeram, dan tubuhnya menegang.

+deg deg deg+

Jantung gue berpacu amat kencang. Taeyong mulai berjongkok bermaksud untuk menurunkan gue.

+deg deg deg+

Taeyong menurunkan gue dan mendudukkan gue di tanah di samping tiang listrik.

+deg deg deg+

"Gue harus pergi"

kata Taeyong. Matanya gak melihat gue, dia masih mengarahkan pandangannya ke arah dimana Seulgi berlari.

+DEG DEG DEG+

Taeyong berdiri bersiap untuk lari, tapi gue menangkap tangannya.

"Jangan pergi..."

kata gue.  Gue tahu gue egois, tapi gue gak bisa melepas Taeyong begitu saja. Gue mohon Taeyong, jangan pergi.. jangan tinggalin gue…

+DEG DEG DEG DEG+

"Lepasin gue Jennie, gue harus pergi menolongnya."

kata Taeyong.

Ya, gue tahu. Gue tahu pasti bahwa Seulgi memang amat membutuhkan bantuan saat ini.  Tapi bukan itu masalahnya. Gue sama sekali tidak peduli kalau lo menolongnya, gue sama sekali tidak keberatan.

Tapi bisa gak lo nolong dia dengan diri lo yang tidak mencintainya?  Gue gak akan keberatan kalau lo menolong perempuan yang Lo sama sekali gak punya perasaan khusus terhadapnya. Tapi ini Seulgi. Gue tahu, ah bukan, gue berusaha menutup mata gue akan kebenaran bahwa jauh di dalam hati kecil lo, Lo masih mencintai dia.

Jadi gue gak rela membiarkan lo menolongnya. Maafkan kecemburuan gue, dan keegoisan gue, Taeyong. Tapi gue gak bisa menahan ego gue. Maafin gue.

+DEG! DEG! DEG!+

"Jangan pergi.. gue mohon, jangan pergi..."

+DEG! DEG! DEG!+

"Kaki lo udah gue obati kan? Pasti lo udah bisa berjalan sendiri! Hei Jennie, gue serius, lepasin gue "

+DEG! DEG! DEG! DEG! DEG!+

"Apa... apa lo mencintai gue...?"

tanya gue kepadanya. Saat itu, gerimis mulai turun membasahi rambut gue. Seakan langit juga ikut menangis merasakan kepedihan gue

CRAZY [Taeyong-Jennie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang