(Bagian Sebelas)

1.5K 73 4
                                    

Menjelang malam, suara gemuruh hujan mulai terdengar. Rintik-rintik air mulai terlihat membasahi jendela.
Tampak seorang perempuan tengah gelisah menunggu kepulangan suaminya.
Maria mencoba berhusnudzon dan berdoa agar tidak terjadi apa-apa kepada suaminya. Pasalnya setiap kali suaminya akan pulang telat, ia pasti akan mengabarinya terlebih dahulu.

"Maria, aku lapar! Boleh aku makan?" Suara Syifa menginterupsi ketegangan Maria.

"Ah boleh-boleh, mari aku antarkan kamu ke meja makan!"

"Bentar aku ajak Aisyah dulu"

"Iya sekalian saja."

Tokk tok tok

"Iya sebentar!" Sambil berlari kecil menuju ruang tamu.

"Mas baru pulang?"

"Iya Ai, tadi mendadak ada meeting di luar dan handphone mas mati, maaf yah Ai,"

"Ga papa kok mas, yuk aku siapin air hangat sama handuk."

Tawa dan senda gurau anak kecil terdengar di telinga Ali saat akan memasuki kamarnya. Rasa penasaran Ali muncul bersama dengan kedatangan Maria yang menghampirinya sambil membawa sebuah handuk.

"Suara anak siapa itu Ai?"

"I-i itu suara Aisyah mas"

"Aisyah??"

"Iya, Aisyah putrinya Syifa"

"Kamu berhutang penjelasan sama mas Ai, mas harap setelah mandi kamu mau jujur sama mas!"

"Tapi mas,"

"Tidak ada tapi-tapian!"

Setelah berkata kasar Ali meninggalkan Maria sendiri. Baru kali Ali marah kepadanya.

Menggapai Surga Bersamamu (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang