Sepulang dari rumah makan aku berpisah dengan Yuan Xu dan ku harap tidak bertemu dengannya lagi,aku masuk kekamar dengan dua anakku lalu membersihkan diri.
'Ring....ring...
"Siapa yang menelponku?"saat aku membuka hpku tidak ada tertera nama kontaknya"Angkat tidak ya? Baiklah angkat saja siapa tau penting!"aku mengangkat telpon itu"Assalamualaikum?"
"Halo nona tudung!"suara yang tidak asing di kupingku
"Apa ini Wind?"
"Wah...rupanya kau cepat mengenali suaraku!"
"Ada apa?"
"Tolong aku!"
"Memang kenapa?"
"Tadi aku kabur buat jalan-jalan tapi aku malah nyasar,karena kau orang Indonesia jadi aku butuh bantuan mu!"
"Oh begitu,dimana kau sekarang?"
"Tempatnya tancah aban kayak nya"
"Tanah abang?"
"Ya terserah temui aku,aku memakai masker wajah warna merah bergambar pikachu"
"Huft...serius kau!"
"Aikk...aku serius tolong aku cepat!"
"Ahahaha...baiklah aku akan kesana!"baru saja aku sampai dihotel aku harus pergi keluar lagi.
Sambil memandang gedung-gedung yang tidak pernah ku lihat selama aku di Jepang sekarang aku bisa lepas rindu pada kota tempat aku menimba ilmu"Heh nona tudung mengapa kau selalu menundukkan kepala jika bicara dengan ku"aku mengingat kilas percakapanku dengan Wind di pesawat kemarin.
"Sebenarnya bukan hanya kau saja,setiap lelaki yang bukan ayah,adik,atau suami tidak boleh kita lihat wajahnya,makanya aku tidak memandangmu kecuali kau itu bagian keluargaku!" Jawabku
"Hem...jadi bagaimana kau berkomunikasi dengan rekan kerjamu?"tanyanya
"Ya pandanganku kebawah sedikit agar aku bisa melihat sedikir dari bagian wajahnya!"jawabku
"Kalo begitu aku jadi suami saja biar aku bisa lihat wajahmu seutuhnya,jadi kau tidak perlu tunduk-tunduk gitu terus terhadap ku" disaat aku mengingat perkataan itu jantungku tidak beraturan sampai aku harus baca istigfar.
"Bu kita sudah sampai!"kata supir taksi"Oh terima kasih bang!"aku membaya taksi dan turun bersama kedua anakku,"Bagaimana ini sulit untuk menemukannya!"gumamku sambil memasuki pasar.Disaat aku berbelok ada menepuk pundakku"Iya"saat aku berbalik ada seorang preman sedang menodongkan pisaunya.
"Berikan uangmu!"aku mundur lalu menggendong Hikaru dan Tsubaki semua pengunjung cuma melihat panik"Ayo cepat!"aku terus mundur karena takut tiba-tiba ada seorang pria memakai kacamata,peci,dan baju koko."Hah!?"jantungku hampir lepas melihat Wind berpakaian seperti itu dia terlihat seperti orang Indo asli"Beraninya kau mengganggu istriku!"geretaknya,mataku melebar mendengar ucapannya.
"Jangan ikut campur!"geretak preman itu
Notif author: Tau darimana kalo orang berpeci tu Wind?
Fatmah: Ketahuan rambutnya warna kuning terus make pecinya juga gak bener jadi emang itu wind.
Kembali kecerita,mereka sudah ingin saling serang tapi pakpol udah keburu datang untung saja tidak ada yang terluka.Setelah menangkap preman pasar itu aku menepuk punggung Wind
"Kau Wind bukan?"tanyaku
"Kau ini lama sekali,liat sampai aku berpakaian seperti ini!"gerutunya
"Mianhae...tapi dari mana kau dapat itu?"tanyaku sambil menunjuk pakaian yang ia pakai
"Oh tadi ada toko yang menjual pakaian gratis untuk membuat penyamaranku berhasil aku menukar barangku dengan pemilik toko!"ujarnya
"Apa yang kau tukarkan?"tanyaku lagi
"Em...jam tangan branded lalu dengan jaket brandedku!"jawabnya
"Bukankah barang itu pemberian mantanmu!?"kataku mengejek
"Ck mantan itu dibuang cari lagi yang baru,caraku melupakan mantan ya dengan cara tadi menjual atau membuang barang pemberian mereka!"katanya sambil mengeluarkan sekotak rokok
"Eh...kau mau apa?"tanyaku sambil menahan tangannya
"Ya mau ngerokok emang lo kira gue mau makan biskuit!"ketusnya
"Jangan! Itu tidak sehat dan itu bisa merusak pita suaramu!"tahanku
"Memang kenapa? Aku juga ingin menghancurkan karirku sebagai idol!"jawabnya,aku merebut rokok dan pemantik apinya lalu menyimpan dalam tasku
"Hei apa yang kau laku-"aku berjalan lebih dulu sampai dia ngomong terpotong dia mengejarku dan menyamakan langkah
"Kenapa kau mengambilnya?"tanyanya
"Oh...aku menyimpannya karena kita akan makan!"kataku
"Tapi aku tidak punya uang Indonesia!"ujarnya malu-malu
"Tenang saja aku yang bayar"kataku sambil tersenyum.Aku membawanya ke halte bus lalu menaiki bus trans Jakarta ke Monas sampai disana aku membawanya masuk kearea Monas.
"Apa ini namanya Monas?"tanyanya
"Em iya itu adalah monas!"jawabku sambil mengangukkan kepala tiba-tiba ada telpon dari nenek,aku sedikit menjauh dari Wind.
"Iya?"
"Baiklah nek aku akan kembali"aku buru-buru menarik kereta bayi
"Hei kau mau kemana?"tanya Wind kebingungan
"Ayo cepat ikut aku! Aku akan antar kau pulang kehotel"dia menyerah seperti anak kecil yang tidak jadi ketaman bermain.Aku menghentikan sebuah taksi dan masuk kedalamnya,kami hanya membisu karena didalam mobil dan aku meminta Wind untuk mengendong Hikaru sebentar.
"Namamu Kang sung jun,bukan?"ucapku sambil menatap keluar jendela
"Kau tau dari mana? Kau stalker ya?"
"Aku tau di internet!"
"Oh...gitu"
"Ngomong-ngomong ada yang ingin aku berika padamu!"dia meraih saku celananya lalu terlihat sebuah tiket
"Apa ini?"
"Itu tiket nona tudung!"
"Bisakah kau panggil namaku! Jangan pakai julukan yang kau berikan!"gerutuku
"Baiklah,itu tiket Fatmah.Ku harap kau datang ke konserku"
'Ckitt...
"Aku ingin kau hadir!"
"Insyallah"dia tercengang saat aku mengucapkan insyallah
"Apa arti kata itu?"tanya Wind
"Jika Allah menghendaki,Wind.Tergantung waktu jika bisa aku datang jika tidak maka aku tidak datang!"kata lembut,Wind memanyunkan bibirnya lalu turun dari taksi.
Kadang aku merasa tersipu sendiri saat mengingat tingkah Wind yang lucu dan kadang konyol,aku masih bingung apa aku harus menerima Yuan Xu atau menolaknya?
"Ah itu dia!"nenek menghampiriku
"Nenek ada apa?"tanyaku
"Besok kita akan ke Jambi,Fatmah"
"Benarkah nek"saking senangnya aku memeluk nenek tanpa menyadari seseorang
"Aku juga akan ikut!"aku melepaska pelukanku dari nenek dan terkejut mendengar perkataannya
"Shenme?"tanyaku
"Ku bilang aku akan ikut,Xiaojie"
"Ah...sudahlah ayo istirahat besok kita berangkat!"aku senang pulang ke Jambi tapi mengapa aku terasa berat dengan Yuan xu yang juga ikut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ummi & Abi [REVISI]
RomanceJadi ibu itu gak gampang ya, apalagi single mom pasti lebih susah lagi. Tapi sesulit apapun cobaan harus tetap dilewati dengan semangat, insyallah Allah pasti akan membantu jika kita ikhlas dan kuat. -END