19

4.6K 203 1
                                    

Penerbangan dari Jakarta ke Jambi lumayan memakan waktu karena keterlambatan pesawat"Yuan Xu? Apa kau sudah memesan kamar?"tanyaku

"Iya aku sudah memesan kamar"jawabnya dingin

"Nah...Fatmah nenek ingin bertemu orangtuamu nanti setelah kita sampai di hotel,boleh ya?"ucap nenek sangat bersemangat

"Em...nek aku tidak akan menginap dihotel tapi dirumah orangtuaku"ujarku takut-takut

"Hem...baiklah tapi besok nenek ingin bertemu keluargamu,oh ya Yuan xu kau juga harus ikut besok!"ujar nenek,aku hanya bisa mengehela nafas  aku tidak ingin membuat nenek kecewa terhadapku karena menolak Yuan xu secara tidak langsung.

Setelah mengantar nenek ke hotel supir mengantarkan aku kerumahku yang dulu"Terima kasih ya,pak!"ucapku,supir mengangguk lalu tersenyum.

'Tok...tok...

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam...masyallah Fatmah"ibu langsung memelukku yang masih berdiri didepan pintu.

"Bu...siapa yang datang..."ucapan ayah langsung menggantung saat melihatku

"Ya Allah Fatmah,akhirnya kamu pulang nak"ayah memelukku,aku sudah lama tidak merasakan kehangatan keluarga.

Rupanya saat aku pulang mereka sedang ngumpul-ngumpul keluarga,mereka senang dengan kedatanganku seperti kejutan.

"Masyallah,Fatmah kamu sekarang sudah kaya orang sukses,ya"ucap pamanku

"Makasih,pakcik.Pakcik juga kelihatan awet muda!"kataku terkekeh,sudah banyak yang berubah di Jambi termasuk keluargaku

"Loh? Fatmah bayi dari mana itu?"tanya bibiku menunjuk Tsubaki dan Hikaru

"Oh...mereka ini anak adopsi,tante"jawabku berusaha mencairka suasana

"Memang kamu sudah nikah?"ucap sepupuku

"Itu...anu...em..."aku bingung harus jawab apa pertanyaannya bikin lidahku kelu

"Ah...Fatmah ngadopsi anak-anak ini karena ada bencana gempa di Jepang,dan mereka ini korban yang kehilangan orangtuanya.Jadi Fatmah nawarin diri buat jadi orangtua angkatnya."ujar ibu menengahi aku menghela nafas karena pertanyaan sulit itu terjawab,ibu memang the best.

"Fatmah kamu mau berapa bulan disini?"tanya Pakcik

"Kira-kira sampai bulan Juli,pakcik"jawab mikir-mikir

"Wah kalo gitu kita bisa puasa bareng dong"ujar adikku semangat 45 nya bangkit,aku terkekeh melihat tingkah adikku.

Ibu mengantarku kekamar"Fatmah?"

"Iya bu!"

"Apa kamu kuat mengurus kedua anak ini?"pertanyaan ibu membuatku kaget dan berpikiran yang aneh

"Ibu,aku kuat kok menjaga kedua anak ini"ujarku menyakinkan ibuku

"Tapi bagaimana nanti saat mereka dewasa? Nanti orang bertanya siapa ayah mereka? Tidak mungkinkan kau terus berbohong pada orang lain dan juga pada kedua anak itu!"ibu mengenggam kedua tanganku

"Ibu mohon menikahlah dengan cepat dengan begitu tidak hanya kedua anak ini yang selamat tapi juga kau,Fatmah"aku merasa terpojok dan hendak menjelaskan yang sebenarnya pada ibu

"Dengarkan Fatmah bu,Fatmah ingin bilang sesuatu"aku membawa ibu duduk dikasur

"Orang yang mengangkatku nenek Shion,bukanlah seorang muslim tapi aku bertahan agar aku memiliki pekerjaan yang layak.Dan sekarang nenek ingin menjodohkanku dengan seorang anak investor china-"perkataanku terpotong dengan perkataan ibu

Ummi & Abi  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang