25

4.9K 213 0
                                    

Setelah evakuasi yang cukup lama akhirnya Fatmah dibawa kerumah sakit terdekat,diiringi mobil nyonya Shion beserta bodyguard sementara didalam ambulans sekretaris Fatmah sedang menemaninya didalam ambulans bersama seorang perawat.

'Cring...cring...cring

Handphone Wind tidak henti-hentinya berdering sampai dia melempar bantal kesisi ruangan karena terganggu tidurnya"Ah siapa sih?"dia mengangkat handphonenya"Gak ada namanya!"

"Annyeong?"jawab Wind dengan suara parau

"Ah annyeong saya sekretarisnya nona Fatmah,apa benar ini tuan Sung jung?"

"Iya,benar aku Kang sung jung.Kau siapa?"

"Begini tuan nona Fatmah..."Sekretaris Fatmah menceritakan semua yang terjadi pada Fatmah,begitu sekretaris itu menutup telponnya Wind langsung melesat kekamar mandi(mandi bebek),setelah memakai baju dia menyambar kunci mobilnya.

'Ya Allah,aku baru belajar Islam dari wanita yang aku cintai,hamba mohon jangan ambil dia dulu,Ya Allah'batin Wind sambil menahan air mata.

'Ckitt...

Setelah memarkirkan mobil dia berlari masuk kedalam rumah sakit dan bertanya ke meja resepsionis"Permisi dimana ruangan pasien bernama Fatmah namoto?"ujar Wind yang nafasnya tidak teratur

"Oh pasien bernama Fatmah namoto,ada di kamar Tulip no.20"ujar wanita penjaga meja resepsionis.

Wind berlari memasuki lift setelah sampai di lantai 2 Wind mencari kamar Tulip no.20.

'Brak...

"Fatmah!!"Wind membuka pintu tanpa berpikir dia dimana

"Fatmah..."nada suara Wind menurun saat melihat keadaan Fatmah yang tidak sadarkan diri

"Bagaimana keadaannya?"tanya Wind pada orang disekeliling

"Keadannya memang sudah melewati keadaan kritis,tapi dia belum sadarkan diri juga setelah tranfusi darah"ujar nyonya Shion,Wind hanya bisa berdoa sambil menggenggam tangan Fatmah.

Sementara dilain tempat Yuan xu mengabari keluarga Fatmah yang ada di Jambi,setelah mendengar kabar dari Yuan xu akhirnya kedua orangtua Fatmah langsung memesan tiket dan pergi kebandara.

"Bagaimana dengan Fatmah?"tanya Yuan xu dengan nada tenang

"Dia belum sadarkan diri"ujar ibunya

"Huh...Sung jung? Ayo kita keluar cari makan kau belum makan apa-apa sejak pagi"bujuk Yuan xu pada Wind namun dia malah menolak ikut Yuan xu dan tetap menggenggam tangan Fatmah.

"Sung jung,ayolah ikut kakakmu makan! Ibu akan menjaga Fatmah disini jadi jangan khawatir"ujar ibunya membujuk,Wind menatap ibu dengan tatapan sendu.

Akhirnya Wind menyerah dan meninggalkan Fatmah bersama ibunya,sementara kedua anaknya keluar nyonya Jiao duduk di kursi yang ada didekat tempat tidur Fatmah.

"Kau wanita hebat Fatmah,aku tahu kalau Sung jung bersamamu pasti dia akan senang"gumam nyonya Jiao lalu jari jemari Fatmah bergerak pelan dan matanya mulai terbuka perlahan

"Fatmah kau sudah sadar"ujar nyonya Jiao mengelus pucuk kepala Fatmah,Fatmah hanya tersenyum.

"Alhamdulillah Fatmah kau sudah sadar"ujar ibu Fatmah dalam bahasa Indonesia

"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar nak"ujar ayahnya

"Dokter...dokter...."teriak ayahnya dari dalam ruangan.

Segera setelah itu dokter dan perawatpun datang keruangan Fatmah dan memeriksanya"Syukurlah kondisinya sudah stabil tapi dia harus banyak istirahat"ujar sang dokter semua orang terlihat senang termasuk Wind yang sudah ada disana.

"Fatmah?"panggil Wind dengan nada pelan

"Bolehkah aku mengatakan sesuatu?"semua orang yang ada didalam terlihat bingung

"Fatmah Namoto? Mau kah kau  menjadi istriku?"ujar Wind menggenggam tangan Fatmah

"Nak Sung jung?"suara ayah Fatmah mengejutkan Wind

"Kau sanggup saling menuntun bersama putriku dijalan islam?"tanya ayahnya Fatmah dengan raut wajah serius

"Ya saya sanggup karena ada Fatmah dan Allah bersama saya"kata Wind percaya diri,Fatmah tersenyum dan semua yang ada didalam ruangan itu bertepuk tangan dengan suka ria.

Ummi & Abi  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang