Satu : 2016

16.8K 1K 8
                                    

Siang itu matahari menyorot dengan gembira. Segembira perut siswa yang saat itu mengomel minta diberi makan. Waktunya jam makan siang dimulai, anak-anak berhamburan pergi ke kantin. Tempat yang tadi sepi mulai bergema diisi suara para siswa yang bercengkrama. Tak terkecuali dengan meja nomor 11 di sisi kantin. Lima orang laki-laki tengah mengeluhkan pelajaran yang baru saja usai.


“Gila, tadi gue ngantuk banget!” Ucap salah satu dari mereka.

“Yaelah tidur aja, apa susah” jawab satu dari yang lainnya.

“Lo lupa apa Pak Hendry itu guru killer” timbalnya lagi dengan tangan yang melambai di udara.

“Ha ha gapapa kali, kan biar ga ngantuk haha”

Temannya yang lain ikut tertawa, tak kuasa membayangkan temannya itu kena marah guru killer.

“Heh, dari tadi ko diem mulu. Lagi nge-stalk gebetan baru ye?” goda salah seorang darinya lagi.

“Owww... Roland punya gebetan baru” teriaknya.

“Jaelah, kagak. nih gue lagi ngereview penampilan gue tadi malem” ucap Roland membela diri sembari menunjukkan handphonenya pada teman-temannya.

“Ow.. lu joged apaan tuh”
Seketika 5 laki-laki itu menyatu menjadi satu. Mata mereka fokus pada handphone.

“Gila! Keren banget! Sejak kapan lu bisa dance kek gitu?” teriak salah satu temannya dengan wajah yang takjub seakan tak percaya akan kemampuan Roland.

“Haha udah lumayan lama sih hampir 2 tahun?” jawab Roland

PLAK! Lengan Roland dipukul keras.


“kok ga kasih tau gue sih!” protesnya lagi
“Lu kan ga nanya, Lix” jawab Roland sambil mengusap lengannya.

“Gak mau tau, kalo lu latihan lagi gue ikut!” ucapnya dengan semangat.

“iya, iya”


Bel masuk berbunyi. Waktu makan siang telah usai. Mereka harus kembali ke kelas.


-xxx-

“Felix!” teriak Roland di lorong sekolah.


Orang yang bernama Felix itu menoleh. Itu Roland.


“Pulang sekolah ayo . Tenang gue punya tim. Dance lu pasti terasah.” ucap Roland sambil merangkul bahu Felix. Wajahnya berubah sumringah, matanya berbinar dan senyum bahagia terlukis.

Pelajaran dance pertama Felix akan dimulai.

-xxx-

“Sejak kapan Lo suka Kpop, land?” Tanya Felix ketika melihat playlist lagu Roland.

“Lho ko tau sih?” Roland kaget.

“lha, belum tau ya. Gue tuh orang Korea tau!” ucap Felix.

“Lah kagaak. Kalo gitu--- tolong dong translate-in ini nih surat gue buat Suzy noona” Roland sibuk membuka tasnya mencari surat untuk idolanya.

“Woy bentar dulu. Masalahnya gue gak bisa bahasa Korea”

“Lha, katanya orang Korea”

“Kan gue lahir dan gede di sini”

“Ga pernah diajarin bahasa Korea apa? Coba apa aja kata-kata Korea yang Lo tau”

Mata Felix menerawang ke atas. Mencoba mencari kata apa yang biasa keluar dari mulut kedua orang tuanya.

“Annyeong haseo?” ucap Felix

“ala itu mah gue juga bisa, yang lain” protes Roland.

“Hmm.. aniyo?”

Roland semakin tak tertarik. “Iye dah seterah lu”


Roland mempercepat langkah kakinya. Felix tersenyum yang kemudian menyusul langkah Roland.
-xxx-

Akhir-akhir ini Felix lebih sering menghabiskan waktunya dengan Roland. Meski dia harus mengikuti berbagai kegiatan lainnya di sekolah, pasti selalu menyempatkan diri latihan dance bersama tim Roland.

Semakin lama kemampuan dance Felix terasah. Roland merasa bangga.


“Good Felix!” ucap Roland.


Mereka berdua 'tergeletak’ di lantai. Keringat membasahi wajah mereka.

Maklum, tinggal mereka yang tersisa di ruang latihan. Itu semua karena Felix yang belum puas dengan gerakkannya. Padahal latihan sudah berlalu 1 jam dan orang lain sudah pulang.

Hening sejenak. Terkadang Roland mencuri pandang ke arah Felix.


“Lix” ucap Roland memecah keheningan.
“Hm?”
“Lu ganteng”
“Kenape lu?” tanya Felix.
“Pernah kepikiran ga sih dance pake lagu sendiri?”
“hm..”

Felix berpikir.

“Lu tuh ganteng, nilai bagus, jago matematika, dance lo udah oke dan lu kan orang korea, Lix”

“..terus?” Felix tak mengerti.

“Ikutan gih audisi. Nanti jadi idol --ya trainee dulu sih. Katanya JYP Entertainment mau ngadain Audisi di Australia tahun depan”


Felix masih tak mengerti.

“suatu hari nanti Lu bisa dance di panggung Lix. Dilihat dan lebih diapresiasi. Mau?”

“Mau” ucapnya polos.

“Ha ha. Bagus! Nanti kalo Lo udah debut, kasih surat gue buat Suzy noona”

“Eh, sebelumnya lo juga harus belajar bahasa Korea, Lix” tambah Roland.

Felix terdiam. “Harus ya?"

Roland tertawa “yaiyalah, bego”

Ruang itu dipenuhi tawaan mereka.

- JYP Entertainment itu apa?
.
.
Ngakak boleh ga sih u,u
Padahal aku nulisnya pake perasaan deh:”
--ya paké tangan juga lah.
Tapi pas baca berasa ga dapet feel apa-apa
Ha ha
Aku lupa cara nulis gaes:”
-setelah tertimbun selama 4 tahun lamanya TT

CRUSH; ChangLix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang