"Felix!" Teriak Hyunjin membuat Felix menghentikan aktivitas membereskan kasurnya.
"Heum? Apa?" Tanya Felix.
"Ini punyamu kan?" tanya balik Hyunjin sambil menyodorkan mantel merah semu kotak-kotak. Felix terdiam sejenak, memandang dalam mantel itu.
"Darimana kamu tau?"
"Itu baumu, aku udah kenal." Ucap Hyunjin sambil terkekeh. Felix mengambil mantelnya perlahan sambil menatap Hyunjin.
"KAMU KOK MAIN BAWA AJA?" Protes Felix membuat Hyunjin kaget dan senyumannya langsung hilang.
"Ahh enggak kok, itu aku dari Changbin hyung." Jelas Hyunjin.
Felix terdiam. Dugaannya benar, ia menggigit bibir bawahnya.
"Kamu bersyukur lix, aku langsung kembaliin. Biasanya susah balik lagi kalo udah dipinjem Changbin hyung." Bisik Hyunjin.
"Makasih." Ucap Felix sambil membalikkan badannya, pergi menjauh dari Hyunjin. Kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Felix, lo marah nih?" Tanya Hyunjin khawatir.
"Mending kamu mandi sana. WC udah kosong" ucap Felix masih memunggungi Hyunjin ketika Jisung masuk dengan rambut basah yang diacak acak oleh handuk.
Hyunjin mengangguk dan melangkahkan kakinya pergi ke kamar mandi.
"Hyunjin-sshi." Ucap Changbin menghentikan langkah Hyunjin di ruang tengah.
"Apa?"
"Mantel merah kemaren kemanain?" Bisik Changbin sambil perlahan mendekati Hyunjin.
"Udah aku kasih ke Felix."
"PLAK" Changbin refleks memukul lengan atas Hyunjin, otomatis Hyunjin mengaduh.
"Kenapa? Lagian hyung juga minjem kan?" Tanya Hyunjin.
"Bukan gitu.."
"Lha terus?"
Diam sejenak, Changbin menjilati bibirnya yang kering. Hyunjin masih memperhatikan gerak-gerik Changbin."Mau maling yaa?" Tambah Hyunjin menambah jumlah pukulan Changbin di lengannya.
"Udahlah sana mandi. Udara udah tercemar gara-gara lo bau" ucap Changbin.
"Hyung udah?"
"Udahlah"
"Songong amat."
"Geplak lagi ni" ucap Changbin sambil memberi aba-aba untuk siap memukul Hyunjin lagi, sedangkan Hyunjin melarikan diri dengan gembira.
.####
.Ini flashback----
Sudah menjadi kebiasaan Felix membuka pintu perlahan, meski sebenarnya Changbin sudah protes. Padahal itu adalah antisipasi biar siapa tau dia salah ruangan atau pas ada orang lain.
"Kalo buka pintu ya buka aja, jangan pelan-pelan"
"Emangnya kenapa?" Tanya Felix.
"Horor"
"HAHA bukannya Hyung pemberani?" Ejek Felix. Tapi Changbin membiarkan Felix tenggelam dalam tawanya.
Saat itu ruangan sepi, Felix takut ia salah ruangan. Tapi ia memilih melanjutkan langkahnya karena ia yakin ini ruangan yang benar.
Hingga akhirnya ia menemukan Changbin dengan Hoodie abu dan celana hitam sedang tertidur di sofa ruangan. Tangan kanannya dijadikan bantalan dan tangan kirinya memeluk buku.
Felix tersenyum memandang betapa imutnya Changbin tidur. Perlahan, Felix membuka mantel merah semu kotak-kotaknya dan menyelimuti Changbin. Suhu saat itu sedang dingin, meski begitu tak mungkin bagi Felix untuk latihan dance menggunakan mantel, kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH; ChangLix ✓
FanficFelix menyukai setiap momen bersama dengan teman anggota grupnya, Changbin. Entah itu ketika pukul 4 pagi di ruang latihan ataupun disetiap kesempatan lain. Keduanya saling menyukai satu sama lain namun sama-sama payah dalam hal menyampaikan perasaa...