Enam : Your Name

4.3K 563 18
                                    

Entah sejak kapan, pukul 4 pagi adalah waktu yang sangat disukai Felix.

Pada saat itulah, ia sering bertemu Changbin. Menghangatkan ruang latihan dengan canda tawa mereka. Hey, siapa sangka dance Changbin sekarang lebih baik dari sebelumnya.

"Hosh.. hosh.."
Mereka berdua mencoba mengatur nafas.

"Wahh.. Hyung kau sekarang bagus dengan tarian tadi." Ucap Felix sambil membaringkan tubuhnya di lantai.

"Kau mengejekku?" Tanya Changbin usil.

"Aku sungguhan." Jawab Felix dengan tersenyum.

Hening sejenak. Changbin beralih untuk duduk di sofa dan meraih buku hitam kesayangannya. Ketika ia membuka buku itu, Changbin teringat sesuatu.

"Oh.."
"Akhir-akhir ini aku suka mendapatkan surat." Ucap Changbin

Felix terdiam. Matanya membesar.
"Oh.. benarkah?" tanya nya gugup.

"Apa aku sudah punya fans sebelum debut?"

"Ha ha.. mungkin.."

"Disini tertulis,
Untuk Changbinie ♥️
Aku tak yakin ini dari Noona ku"

Felix beranjak dari tempatnya, mendekati Changbin .

"Apa isinya?"

"Ini seperti ditulis oleh trainee lain." Changbin menatap mata Felix.

Felix kaget namun tetap bertahan untuk tidak bertingkah aneh.

"Changbinie Hyung, terima kasih kau telah membantu memperbaiki Rapp kami.. terus lah bersinar dan menyinari hariku."
Changbin menahan tawanya.

"Apa aku sangat bersinar?" tanya Changbin sambil tersenyum bangga menompangkan kedua tangan di dadanya.

"Gigimu bersinar Hyung." Ucap Felix tertawa kecil.

"Kau ingin aku jitak?" tanya Changbin sambil aba-aba jarinya sudah dihadapan kening Felix.

"Tidak..tidak.." ucap Felix sambil menjauhkan kepalanya dari jari Changbin, tertawa bahagia.

"Aku selalu membaca surat-surat ini berulang kali tau.. karena isinya juga ada motivasi untukku."

"Apa yang akan kau lakukan kalau kau tau siapa pelakunya?"

"Hmm.."
"Aku akan mentraktirnya makanan yang enak."

"Kalau begitu aku deh ngaku."

"Jangan ngaku-ngaku loo"

Felix tertawa.
"Aku lapar."

-xxx-

Pukul tiga, Felix selalu sudah bangun. Ia duduk di mejanya. Menyiapkan kertas dan pulpen dan menuliskan sesuatu sambil senyum-senyum. Setelah selesai menulis, ia melipat kertasnya dan secara diam-diam keluar dari kamarnya.

Memastikan belum ada yang bangun. Dilihatnya sepatu Changbin dan Bangchan yang tak ada di raknya.

Segera ia ke kamar Changbin dan menempelkan kertasnya di dinding dekat kasur Changbin.

Felix tersenyum melihat kertas itu menempel.

Ya, pelaku surat rahasia Changbin adalah Felix.

-xxx-

"Satu bulan ini, kalian akan full latihan. Karena, bulan depan akan ada trainee showcase. Untuk itu, kami telah membuat rancangan per grupnya. Harap diperhatikan baik-baik."

Nafas para trainee kala itu seakan tertahan. Jantung mereka berdegup lebih kencang dari biasanya. Ini kesempatan bagus untuk menunjukkan bakat mereka di depan produser-nim dan khalayak.

CRUSH; ChangLix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang