Dua belas

3.3K 481 5
                                    

Felix merebahkan badannya di sofa. Sekali-kali mulutnya melafalkan lirik Rapp, matanya terpejam dengan wajah menghadap  atap, begitu juga dengan yang lain. Semua member berkumpul di ruangan kecil itu --tak semua juga, karena Seungmin dan Jeongin ada jadwal sekolah.

"Nak anakk kalian siappp?" teriak seseorang setelah bunyi pintu terbuka. Felix tak langsung membuka matanya karena ia tahu persis siapa yang mengatakan itu.

Seketika matanya reflek terbuka ketika terdengar suara sofa yang berarti ada seseorang duduk disampingnya.

"Felix, kau siap?" Tanya Bangchan dengan senyum.
Felix membalasnya dengan senyum, diperhatikannya rambut coklat Bangchan yang tak teratur.

Hyung satu ini sudah berusaha dengan keras. Itu yang ada dibenak Felix ketika melihat wajah lelah Bangchan.

"Pegang tanganku" Bangchan meraih tangan Felix dan menautkan dengan tangannya.

"Oh?"
"Apa kau tak nervous? Bahkan tanganmu hangat. Kenapa punyaku dingin?"

Felix hanya tersenyum.
"Kau tak sakit kan?"

Iya. --dalam artian lain. Tapi Felix memilih menggelengkan kepalanya. Ia benar-benar tidak pusing atau lainnya hanya saja ada hal aneh yang terus menghantui hatinya akhir-akhir ini. Perasaannya tak enak.

"Yaahh Hyunjinn~ kamu giliran pertama, kau siap~?"

Suara nyirung itu terdengar lagi. Felix benar-benar muak mendengarnya kali ini.

"Iya~" jawab Hyunjin.

Felix kembali menutup matanya dan menghafalkan lirik, mencoba untuk menghilangkan perasaan yang mengganjal setiap kali mendengar suara itu.---Bahkan mendengar nama orang itu saja membuat perasaan aneh ini muncul.

"Felix, apa kau siap?"
Felix spontan membuka matanya, kaget. Suara itu terdengar jelas. Tentu saja, si pemilik suara itu sudah berada di sampingnya. Felix membeku di posisinya. Matanya memandang tak karuan, tubuhnya duduk dengan tegap.

Sial, kenapa dia malah mendekat?
"Iya" jawab Felix.

"Mana? Aku mau cek dulu."

"Ah, Changbin hyung. Apa kau tak percaya padaku? Aku sudah berlatih keras dan aku ingin menunjukkan hasilnya pada kalian secara ekslusif ketika giliranku rekaman."

"Oooi Felix.. kau benar-benar sudah persiapan matang." Bangchan yang masih di posisinya menepak bahu Felix.

"Tenggorokanku gatal." Bisik Felix. Ia tak berani mengeraskan suaranya karena itu bohong.

"Begitukah? Oke deh. Hyunjin giliranmu pertama. Setelah itu kau ya Felix. BERSIAPLAH SEMUA" Changbin beranjak dari duduknya, bersiap menjadi seorang produser musik dengan semangat yang membara.

Sedangkan Felix, masih di tempatnya. Ia sedang berdebat dengan batinnya. Kenapa dia malah mengatakan hal itu?

Pernahkah kau ingin pergi untuk sekedar menjauhi seseorang? Itulah yang dialami Felix, namun ia memilih untuk menelan egonya dan membiarkan sesak bertambah.

-xxx-

Sejarah baru telah dicetak. Rona bahagia menyerbu kesembilan laki-laki itu. Mereka debut! Suatu hal yang dulu hanya sebuah khayalan kini nyata.

Sejak itulah jadwal-jadwal siap menanti mereka, promosi di acara musik, fansign, broadcast dan lainnya. Itu memang terlihat melelahkan, namun itu terbayar tatkala mereka bertemu dengan para penggemar yang terus menyuarakan dukungan.

Ini menjadi jadwal musik show pertama mereka, di ruang tunggu banyak sekali aktivitas terjadi. Ada Jisung, Jeongin dan Seungmin yang sedang didandani para make up artist,  Minho yang sedang bermain dengan kamera, Bangchan yang sedang mengobrol dengan manajer sedangkan Felix sedang duduk di sofa. Mengistirahatkan badannya setelah latihan kecil bersama Woojin dan Minho.

CRUSH; ChangLix ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang