2

5.9K 655 68
                                    

Naruto, hanya menatap Itachi iba, meskipun iya laki -laki, ternyata jiwanya rapuh seperti wanita. Tidak  seperti  dirinya, hatinya strong seperti baja saat sang Maha kuasa memanggil keluarganya, ia hanya menangis dan bersedih selama satu bulan. Setelah itu dia berusaha bangkit  agar tidak terlihat menyedihkan.

Sungguh beruntung Kekasihnya Itachi, dia di cintai segitu dalamnya oleh pria ini. Tapi ia juga merasa Itachi bodoh, karna menangisi sesuatu yang sudah pergi sampai seperti  ini, tidak memikirkan orang orang  yang masih menyayanginya.

Tiba tiba  Naruto tersentak, saat mendengar isakan keci dari Itachi , sepertinya ia mimpi buruk.

Naruto, yang tidur di bawah ranjang alias di atas futon. Segera naik ke atas ranjang, tangannya replek mengusap kepala Itachi.

"Hei tenanglah tidak ada apa -apa, semua itu mimpi buruk"

Tiba -tiba aja Itachi  berhenti nangisnya dan malah narik Naruto  kepelukannya.

"Jangan tinggalkan aku, kyuu aku mencintaimu"

'Kyu, kenapa nama itu tidak asing' batin Naruto.

Naruto, membiarkan Itachi memeluknya.

Sudah seminggu Naruto, kerja untuk Kake madara. Iya sudah terbiasa memandikan Itachi.

Tapi kadangkala, dia terkejut seperti kejadian- kejadian seperti ini.

Naruto, baru saja memandikan Itachi, tiba tiba tuh ' baby' gede, berdiri di hadapanya yang tengah cari baju, di lemari. Dan tiba tiba saja Itachi, sudah berdiri di hadapanya dengan wajah datar tanpa exspresinya, untung ganteng untung cucu kesayangan Kakek  yang hobi mukul.

Kalau bukan,  sudah di kirim dia ke alam barzah, saking ngagetinnya ia sering keceplosan mukul atau nyubit si 'baby'.

Untung tidak meluk, apalagi nyipok, karna mahluk yang di depanya ini bikin hilap  bikin anak perawan mendadak hamil, termasuk Naruto .

Itachi sudah lebih baik, dari pada saat pertama bertemu. Dia sudah terlihat lebih baik dan wajahnya terlihat bersinar.

Tanpa Naruto  sadari, Itachi tersenyum sangat Tipis, setipis rambut yang dibelah tujuh.

Naruto  menarik  tangan Itachi, untuk pergi ke taman, sambil sarapan pagi, beberapa kali Naruto  membuat candaan yang garing kaya kerupuk kriyuk kriyuk, tapi wajah Itachi  masih sama datar tanpa exspresi.

Hanya saja orang -orang rumah yang melihat  itu, tertawa  tidak elitnya.

Pertama bertemu dengan Naruto, Mikoto , Fugaku , dan Sasuke tidak percaya dengan pilihan Madara, sang kepala utama klan Uchiha.Tapi ternyata  gadis itu melebihi pemikiran mereka.

"Itachi, kemari sayang?"  Ucap Mikoto.

"Eh, nyonya mau saya ambilin minum? "  Tanya Naruto  kikuk.

"Jangan Kaku gitu, kagak usah.  duduk saja di sini dengan Itachi. "
Pinta Mikoto.

Membuat Naruto heran, pasalnya awal pertemuan mereka seperti tidak menyukainya, dan sekarang malah mendadak baik.

"Tidak usah Nyonya" ujar Naruto, dia mau pergi tapi tangan Itachi menariknya hinggs terduduk di pangkuannya.

"Jangan pergi"ucap Itachi, sambil memeluk Naruto, membuat  tubuh Naruto menegang.

Mikoto sasuke dan Fugaku, saling tatap.

Naruto hanya tertawa pelan melihat Itachi yang ia beri pakaian seperti bayi. Karna hari ini sudah  memasuki musim dingin.

"Ya ampun bayi gede ku, tampan sekali"ujarnya sambil tertawa pelan.

Lalu ia menarik tangan Itachi, dan membawanya keluar dari rumah untuk pergi jalan -jalan.

Naruto tak sadar, jika Itachi menatapnya teduh dan mengeratkan pegangan tangannya pada tangan mungil Naruto.

Sedangkan Naruto, tertawa sendiri.

Itachi Uchiha, pemuda berumur 25 tahun itu, kini hanya bisa diam memandang kosong, semenjak kepergian tunangan dan orang tuanya dalam sebuah kecelakaan.

Saat itu, mereka semua akan pergi ke  acara undangan pernikahan sahabatnya. Waktu itu dia yang menyetir.

Dalam mobil tersebut, ada dia Kekasihnya juga ke dua orang tuanya, tapi ketika di turunan tiba tiba ada truk yang  remnya blong. Ia,  tidak bisa menghindar, mobilnya tertabrak dari belakang.

Ayah dan ibunya meninggal di tempat, sedangkan sang kekasih meninggal sudah berada di rumah sakit.

Sejak saat itu, ia tak lagi merasakan indahnya dunia, bahkan kakeknya sudah beberapa kali memanggil pisikiater untuknya, tapi ia tidak gila. Ia hanya kehilangan gairah hidup, sampai sosok kuning yang mencolok menarik perhatiannya secara perlahan lahan.

Si kuning aneh yang dengan seenak jidatnya saja memandikannya. Di kira iya benar benar stres, namun ia diam saja, sambil menikmati wajah lucu gadis di depannya,dari mana kakeknya mendapatkan barang antik yang sudah jarang lagi ia lihat.

Kalau di lihat lihat, sipat gadis  yang bernam Nako, Noko, atau pun Kue ikan ini, mirip sekali dengan kekasihnya, walaupun banyak perbedaanya.

Si kuning'kue ikan ' ini sok tahu, ceroboh dan idiot, iya juga secara tak sadar selalu tersenyum  secara diam- diam.

Seperti  saat ini, gadis itu menarik tanganya kemana -mana, menikmati  awal musim dingin di negri sakura ini.

"Kue ikan"Ucap Itachi.

"Hah, tuan muda ingin kue ikan?"  Tanya Naruto.

Itachi diam saja, dalam hati dia berkata "berapa giga sebenarnya otaknya ini"

"Ck, "Naruto  berdecak.

"Kue ikan. Nama mu Kue ikan" ujar Itachi, dengan wajah platnya.

"Namaku Naruto, bukan Kue Ikan"

Itachi diam, dia lebih memilih melihat orang -orang yang tengah  berpegangan tangan, sekelabat bayangan  hadir di otaknya.

"Itachi, pegang tangan ku"

"Iya, ini juga di pegang. Kyuu"

"Awas kalau di lepas, nanti jatuh"

"Aku tidak mungkin melepasmu kyuu"

Itachi meringis,  setiap ingat ingatan tersebut.

"Kue ikan, ayo pulang'"

"Namaku Naruto. Bukan Kue ikan"

Pada  akhirnya mereka segera pulang, karna salju turun dengan lebatnya.


Sedangkan Itachi  dia diam saja, malas berdebat dengan pengasuhnya ini.

Jodoh Untuk  Itachi (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang