Naruto menatap Itachi benci, jadi selama ini laki- laki itu, bisa mandi dan makan sendiri seperti saat ini.
Ia juga kesal karna si kakek tukang getok itu ikut mengerjainya.
Tapi Naruto juga malu ketemu Itachi, jika teringat bayangan- bayangan tak senonohnya saat menyentuh tubuh kurus tapi berotot milik Itachi .
'Sialan mau di taruh di mana muka cantik ku hueee'batin Naruto meracau, ia sudah kacau lahir dan batin.
Naruto membenamakan wajahnya di atas bantal dia merutuki si Kakek tua bau tanah itu.
. "huuu, mataku tak lagi perawan"
Naruto, mengutuk bibi Shizune, padahal dia tengah menghindari tuan mudanya, eh malah di suruh untuk membawanya ke ruang makan.
Mau nolak, melihat mata kakek Madara yang berada di ruang makan, menatapnya tajam seakan tatapan itu berkata.
'Berani nolak kamu is dead'
Naruto dengan sangat sangat terpaksa melangkahkan kakinya, ke arah kamar tuan muda ehem tampan ehem menawan dan juga sexi plus kaya raya.
Pertama- tama dia ngetuk hatinya dulu, agar di tenangkan dan di beri pikiran jernih.
Kedua agar tuannya tidak tahu, kalau dia kesalnya bukan main, pada orang yang telah ia anggap setres.
Ketiga, agar tuannya membukakan hatinya untuknya . Bukan membuka pintunya, tanpa harus ia masuk kamar yang penuh kenangan buruk.
Naruto mengetuk pintu kamar tersebut, tapi tak ada jawaban dari dalam.
Maka ia memutar knop pintunya. Dan Tara sesosok Uchiha Itachi, menatapnya dalam diam.
Naruto kaget, ia sampai mundur beberapa langkah. Itachi hanya diam tak berniat menolongnya. Gadis itu benar -benar menggemaskan jika tengah kaget seperti itu.
"Tuan muda, ayo kita sarapan di bawah"ujar Naruto , yang masih berdiri di depan pintu, kalau dekat dekat nanti ia bisa hilap dan memperjakai cucu majikannya.
Uups, salah.
"Pusing"
"Hah
Itachi diam lagi, Naruto akhirnya mendekat lalu mengecek dahi Itachi.
"Ya ampun ini jidat atau kompor baru di pakai"gumam Naruto.
"Tuan muda, _
"Itachi, panggil aku Itachi "
"Ah, iya. Itachi san istirahat saja di kamar aku mau buat bubur dulu"
"Aku tidak suka bubur menjijikan".
"Jangan banyak protes, kalau tidak mau aku jadikan bola- bola daging" ancam Naruto, dengan wajah yang tak singkron dengan Ucapan.
Dia segera meninggalkan Itachi yang hanya diam, lalu dia meraba dahinya.
"Panas, pantesan meriang. " gumam Itachi, sambil merebahkan dirinya di ranjang. Tak berselang lama si kuning nasi uduk itu datang dengan bubur warna kuning.
Itachi jadi salfok pada buburnya, di mana- mana juga bubur itu warna putih, bukan kuning begini.Tiba tiba saja, perutnya malah mual, ketika ingat 'seseuatu'.
"Naruto, "
"Tumben panggil namanya benar"sindir Naruto. Tapi Itachi diam saja.
"Kenapa warna buburnya kuning? " Tanya Itachi.
"Oh ini, pake kaldu ayam. Biar gak enek rasanya"jawab Naruto , sambil menyimpan buburnya di samping tempat tidur Itachi.
"Ayo makan! "Ucapa Naruto, tapi Itachi malah bungkam.
"Cepat makan, "
"Menjijikan"ujar Itachi.
Naruto berdecak, lalu ia berdiri sambil berkacak pinggang.
"Kau ini pria dewasa Itachi, tapi sipat mu tidak sinkron"
"Suapi"perintah Itachi.
"Ok, baiklah"ucap Naruto dengan lega. Ketika Naruto akan menyuapkan buburnya ke mulut Itachi. Itachi malah menggeleng lalu berkata.
"Aku ingin dengan mulut mu"
Naruto murka dia ingin sekali menerbangkan alien ini ke luar angkasa.
"Aku tidak mau". Naruto masih sadar, mana mau dia memberikan ciuman pertamanya pada laki laki yang sayangnya sangat di sayangkan jika di tolak, tapi dia gadis baik, ingat dia gadis baik.
"Suapi aku dengan mulut mu, atau tidak sama sekali". Ucap Itachi, sedikit ooc dari biasanya.
Naruto geleng geleng kepala.
"Cucu sama Kake, sama saja. Aku mau pergi ke luar angkasa saja"gerutu Naruto.
Naruto , segera duduk di samping Itachi, ia tidak memperdulikan Itachi, yang terus menatapnya.
"Ayo makan buburnya "
Itachi tetap diam bungkam, bikin Naruto geregetan sendiri. Dia memaksa Itachi untuk memakanya, tapi Itachi malah menepisnya, sehingga sendok makanya jatuh.
Naruto menatap tajam si pelaku, dia mau beranjak. tapi Itachi, malah menarik tangan Naruto, sehingga Naruto membentur dada Itachi, dan duduk di pangkuan nya.
Itachi lalu memeluk Naruto, dari belakang dan berkata.
"Maaf. Jangan tinggalkan aku, seperti dia yang meninggalkanku"
Naruto jadi gak tega kan, dia ngelus tangan Itachi yang tengah melingkar manis di perutnya.
"Iya iya aku tak akan pergi, jadi bisakah kau minum susumu dulu"
Akhirnya Itachi menuruti Naruto.
Setelah minum susu, Naruto memberikan obat penurun panasnya.
"Dasar bayi gede,"gumam Naruto , sambil menyuruh Itachi tidur kembali. Ia menaikan selimutnya.
"Cepat sehat, tuan muda"
Setelah Itu Naruto pergi dari kamar Itachi, dan melihat laki laki yang lebih menyebalkan dari madara.
"Apa lihat lihat dobe"
"Aku punya mata, mana mungkin aku tak melihat mu teme" jawab Naruto, sambil meninggalkan Sasuke yang masuk ke kamar Itachi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Itachi (end)
RandomItachi yang terpuruk karna kepergian keluarganya dan Kekasihnya, menjadikannya manusia bagai robot. Tidak bicara dan tidak ber _exspresi, sampai sang Kake meminta gadis pirang nan ceroboh untuk mengurus cucu malangnya.