Naruto, hanya melirik ke arah Itachi sekilas.
Ia bosan, sangat bosan. Ngapain Kakek tua Itu mengajaknya ke kantor jika hanya jadi pajangan antik milik Itachi.
Itachi hanya menatap datar ke arah gadis yang dari tadi terus mondar - mandir di ruangannya, ia bisa tebak gadis itu tengah ke bosanan terlihat dari wajah konyolnya.
"Kau mau keluar " tanya Itachi, dan Naruto pun langsung melirik ke arahnya dan mengangguk penuh semangat.
"Ia bosan"jawab Naruto dengan mata berbinar senang.
Itachi bangkit dari duduknya, lalu ia menarik tangan Naruto, tanpa kata kata yang terucapa lagi dari bibirnya .
Selama di perjalanan, di kantor mereka berdua jadi tatapan dari kariawan.
Ada tatapan kagum, iri dan juga penasasaran. Pasalnya bos mereka yang satu itu, sudah beberapa tahun di kabarkan sakit, dan sekarang dia masuk dengan gadis cantik yang di gandengnya ,gadis cantik asing yang baru mereka lihat.
Naruto, menarik tangannya dari gengaman Itachi, tapi Itachi malah mengeratkannya dan memasukannya kedalam saku jasnya.
"Tuan muda_
"Itachi "
"Hah"
"Panggil, aku Itachi " ucapnya datar khas Uchiha.
" Itachi lepasin malu ih di lihat orang " pinta Naruto.
Itachi, tetap diam. Ia tak perduli dengan ocehan si pirang.
"Chi"
"Sejak kapan, seorang Naruto punya rasa malu" balas Itachi telak.
Naruto memukul lengan Itachi lumayan keras, laki- laki itu tetap tak bergeming. Naruto cubit, hanya di tepis begitu saja. Dia tetap tak melepaskan tangannya, dia malah makin erat, dan membawanya berjalan ke luar kantor.
Dari Atas, Madara ,Sasuke dan Shisui memperhatikan mereka.
"Si kuning idiot itu, mulai menempati hati Itachi " ujar Sasuke.
"Bukannya Itu bagus suke" ujar Shisui.
Sasuke terdiam lalu Madara berkata.
"Jangan bilang kau menyukainya Sasuke " Tebak Madara.
Sasuke tertawa, lalu berkata.
"Yang benar saja kek, mana mungkin aku menyukai gadis jelek seperti dia "
"Ctak"
Madara menyentil jidat Sasuke, lalu berkata.
"Ku pegang janjimu. Awas saja jika kau jadi perusak hubungan Itachi dan Si gadis tengik itu, ku penggal ke maluan mu, biar tidak punya masa depan"
"Astaga kakek, ucapanmu prontal sekali"
Madara tidak peduli, sedangkan Shisui menepuk bahu adik paling kecilnya itu.
Naruto menatap kagum hamparan bunga, di depannya . Ini sangat sangat indah, batinnya. Tiba- tiba saja Itachi berkata.
"Ini salah satu tempat menyendiri yang menenangkan, dulu jika aku bertengkar dengan kekasiku, aku selalu pergi ke sini"
Naruto kagum, karna Itachi sudah bicara sepanjang lebar itu.
"Kekasihmu itu, benar -benar beruntung " ujar Naruto, sambil menikmati angin yang menerpa tubuhnya.
"Beruntung "
"Ya, beruntung karna mendapatkan kekasih yang setia padanya"
Tiba- tiba Itachi tertawa pelan, lalu berkata .
"Aku tidak setia, lihat saja. Aku sedang jalan dengan seorang gadis ke tempat yang kekasihku pun, tak pernah tahu" ucapnya
Naruto tertegun lalu berkata.
"Mungkin karna aku spesial"ujar Naruto.
"Ya mungkin saja" jawab Itachi, yang menghasilkan cubitan keras di pinggangnya.
Itachi dan Naruto tidak langsung ke kantor mereka pergi makan siang di luar dulu.
Namun entah beruntung atau sial, Naruto bertemu dengan paman dan bibinya .
Nagato menjewer telinganya Naruto di hadapan Itachi.
"Kemana saja kau, gadis tengil ? "
"Ampun paman, jangan jewer Naru "ucap Naruto. Pandangan Nagato tertuju pada Itachi.
"Siapa dia Naruto ?" Tanya Nagato.
Naruto mau menjawab, tapi ke duluan oleh bibi munafiknya, yang bernama Shizuka.
"Tuh kan, apa yang ku bilang sayang. Keponakan nakalmu itu jadi simpanan orang -orang kaya, waktu itu aku melihatnya dengan kakek- kakek bau tanah, dan sekarang sudah beda lagi"
Naruto , hanya memutar matanya malas , sedangkan Itachi menatap laki- laki berambut merah itu dalam diam.
"Maaf ya paman, Naru pergi tanpa pamit, Naru sadar diri selama ini jadi beban paman "
Nagato menghela nafas, dan berkata.
"Terserah jika itu pilihanmu, tapi paman mau kamu datang ke rumah jika tidak sibuk"
"Iya -iya"
"Cuih, mana ada dia tidak sibuk, tiap hari pasti dia sibuk ngelayanin laki- laki nya itu" ujar Shizuka sinis.
"Shizuka, jaga ucapanmu" ujar Nagato dengan tajam.
Naruto, gak ambil pusing, udah sering dia di ledekin seperti itu, bahkan lebih parahnya lagi, dia di sangka memberikan keperawanannya pada si paman agar bisa tinggal dan numpang makan gratis.
Well, ia memang suka gratisan tapi maaf ya, dia sampai saat ini masih perawan ting ting, bahkan bibirnya juga belum ada yang nyentuh, secara Naruto kan jomblo tingkat akut.
"Ya ya ya, bibi memang selalu benar, dan aku selalu salah, maaf paman nanti Naruto datang ke rumah, jika iblis wanita ini udah paman tendang dari rumah "
"Grrry"
Shizuka , menahan amarahnya dia hendak memukul Naruto, tapi di halangi oleh Itachi, dan justru Itachilah yang kena damprat perempuan iblis itu.
Amarah Naruto memuncak. Dia menjambak rambut Shizuka, tidak perduli dengan pamannya serta Itachi, dan pemilik caffe yang memintanya untuk keluar.
"Berani beraninya kau menyentuh tuan mudaku hah, kau tahu kakek nya itu suka sekali memukul pantat ku dengan tongkatnya jika ada sedikit saja luka yang di terima cucu ke sayangannya hah"Teriak Naruto, sambil menarik rambut hitam bibinya.
"Sialan kau anak tidak tahu terimakasih, ku mutilasi kau"
"Aku tidak takut, arwahku bisa saja menggentayangi mu, sampai kau mati"
Nagato segera menarik Shizuka, dan Itachi yang menarik Naruto kedalam dekapannya, dan mencoba menenangkannya.
"Dasar gadis tengik minta di cekik"
"Apa dasar wanita murahan minta di tendang ke neraka jahanam. "
Kedutan kesal, terlihat dari ke dua pria dewasa itu plus pemilik caffe, yang kena dampratan maut dari si kuning.
Itachi tak punya pilihan lain, dia menarik Naruto agar berhadapan dengannya lalu.
"Cup"
Itachi mencium Naruto, dengan lembut dan menenangkan, membuat Naruto mematung dan para penonton bersorak riuh.
Begitupun Nagato, ia menatap tajam ke arah Itachi, karna mampu menaklukan rubah ke sayangannya.Ia segera menyered sang Istri dari caffe tersebut.
Itachi melepaskan ciumannya lalu berkata.
"Nah diam kan, mulut mu ini memang minta di sumpel ya"
Naruto sadar dari syoknya lalu berteriak.
"KYAAAAA CIUMAN PERTAMA KU "
Pada akhirnya Naruto dan Itachi, di usir dari caffe tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Itachi (end)
RandomItachi yang terpuruk karna kepergian keluarganya dan Kekasihnya, menjadikannya manusia bagai robot. Tidak bicara dan tidak ber _exspresi, sampai sang Kake meminta gadis pirang nan ceroboh untuk mengurus cucu malangnya.