"Aniki, sepertinya kau tengah bahagia"? Tanya Sasuke.
Itachi, hanya meliriknya sekilas , lalu berkata.
"Tidak" jawabnya singkat.
"Dasar pembohong" ucap Sasuke, sambil duduk di samping aniki tercintanya.
Mereka terdiam untuk sesaat, sampai si kuning idiot milik Uchiha Itachi itu, menyembul dari balik pintu.
"Tuan Itachi, yang terhormat, makan malam sudah siap, " ujar Naruto dengan seringai bodohnya.
Itachi, melotot ke arah Naruto, yang seenaknya main selonong aja masuk ruang kerjanya.
'' Main selonong aja, dasar kuning sialan " ucap Sasuke dengan nada juteknya.
Naruto, hanya mengangkat alis nya sebelah.
"Dasar anak ayam, ngajak ribut mulu. Gak punya induk ya, ketahuan jomblonya"Ucap Naruto, dengan wajah super menyebalkannya.
Itachi, menahan senyum nya, saat sang adik sepupunya tengah ribut dengan gadis kuning pembawa keributan.
Sedangkan , Sasuke mendelik ke arahnya.
" jangan sampai kau jatuh cinta pada ku" ucap Sasuke.
"Amit amit telor ayam, sampai ayam jantan bertelurpun aku takan jatuh cinta padamu, " balas Naruto,
Sasuke, ingin sekali mencekik dan mencakar , wajah rubah betina di hadapannya itu. Kalau saja Itachi, tidak melarangnya.
"Sudah, kalau kau meladeninya , klan Uchiha bisa hancur karna amukanya, "ucap Itachi, membuat Naruto mendelik ke arahnya.
"Memangnya, aku ini Kyubi ekor sembilan apa" jawab Naruto.
Tiba tiba saja, Itachi mendekat ke arahnya dan mengetuk jidatnya seperti yang selalu di lakukan Itachi, pada Sasuke.
"Berisik, mak lampir"ucap Itachi, membuat Naruto mematung tak percaya.
Madara , mengadakan liburan ke Macau bersama cucu cucunya, mengantisifasi cucu cucunya jadi workaholic dan kelebihan waktu dalam bekerja. Ia juga tak lupa mengajak si kuning kesayangan yang selalu jadi warna, dalam kehidupan kelabu cucu cucunya, terutama Itachi.
"Bawa baju seperlunya jangan kaya mau pindahan"Ucap Madara.
"Iya kake cerewet, Naru juga tahu"
"Kamu bilang aku cerewet "?
"Ih kake, telinganya congean aku bilang kake baik dan ganteng kok"
"Bocah sialan, aku tidak tuli bodoh "
"Udah impaskan kek"
Naruto, hanya tersenyum watadosnya tanpa perduli dengan Madara yang sudah mau menyantetnya.
Naruto , duduk di samping Madara. Kake tua itu, menyuruhnya untuk memijit tangannya dan Kakinya sebagai hukuman karna ucapan tanpa filternya.
Itachi, dan Cucu Madara yang lainnya , hanya bisa nutup mulut mereka, dengan tangannya.Menghindari letusan tawa mereka yang tak bisa di tahan lagi.
Naruto, hanya mendelik ke arah para Uchiha. Tidak cucu tidak kake sama saja, sepertinya mereka minta di rasensuriken ala Naruto.
Selama di perjalanan menuju Maccau Naruto hanya cemberut , bibirnya naik beberapa centi. Uchiha bersaudara makin gencar membuatnya kesal seperti saat ini.
"Apa enaknya coba, punya istri yang berdada datar gak ada yang bisa di sentuh" ucap Sasuke, sambil sesekali melirik Naruto yang duduk di samping Madara.
Madara hanya senyum senyum sendiri, sambil menutup matanya, mendengarkan percekapan tak berpaidah dari cucu cucunya, yang tengah mengganggu gadis di sampingnya.
"Memang siapa juga, yang mau punya suami yang mesumnya tidak tahu tempat " balas Naruto.
Para cucu Madara, termasuk Madara sendiri menatap Naruto , dengan tatapan mengejek.
Mereka menatap Naruto, kiri kanan , atas bawah dan berbisik sambil menatap Naruto .
Naruto sendiri, segera memalingkan wajahnya ke arah lain, lama lama ia memandangi mereka, stok ke sabarannya bisa saja meletus dan meluluh lantahkan pesawat yabg mereka tumpangi.
Perjalanan dari Jepang ke Maccau, hanya memakan waktu dua jam perjalanan, sama dengan jarak jepang _korea selatan.
Sesampainya , di Maccau. Madara sudah mengatur kamar cucunya masing masing, plus si kuning yang berisiknya ngalahin ibu ibu lagi arisan.
Naruto bingung di gak kebagian kamar tidur. Masa, ia harus tidur du luar mirip anak hilang yang ke sasar, dengan sekuat hati dan tenaga, Naruto memberanikan diri bertanya ke Madara.
"Kake, hm aku tidur dengan siapa_eh maksudnya di mana"tanya Naruto kikuk.
Madara ngangkat alisnya sebelah , lalu berkata.
"Kau memilih tidur dengan ku, atau cucu cucu ku"
Naruto menjambak rambutnya, ketika mendapatkan senyuman mesum dari Kake tua tak punya rasa simpati padanya itu, dan sering menjadikannya umpan untuk cucu yang tak kalah ganteng eh Maksudnya jelek itu.
"Aku tidak memilih dua duanya kek"ucap Naruto.
"Ya sudah jadi gelandangan saja sana"
"Kake, tega sekali masa Naru yang imut dan cantik ini di jadikan gelandangan, bagaimana kalau ada om om pedo lalu Naruto di culik dan di jadikan kudanya. "
Madara menghampiri Naruto, dia menjitak kepala Naruto. Membuat Naruto menggerutu.
"Tidur dengan Itachi, atau jadi gelandangan "
"Plis kek, omongannya perbaiki sedikit"
"Kau tidur dengan Itachi , atau ku jadikan kudanya Sasuke "
"Gyaaa Kake Minta Naru gorok ya"
Naruto, akhirnya tidur sekamar dengan Itachi. Kake tua itu sengaja sekali membuatnya mati kutu seperti ini apa lagi di hadapkan dengan laki laki sempurna dalam pisik seperti Itachi.
Naruto bukannya ingin menampik, jika ada bagian dari dirinya yang selalu menginginkan tuan mudanya itu, tapi ia selalu teringat dengan pesan pamannya, agar hati hati, terhadap Makhluk yang berjenis kelamin laki laki.
Apa lagi, dalam ke adaan satu kamar begini, ia harus jaga jarak dengan tuan muda yang menggoda iman itu.
'Kake tua itu, seperti sengaja menjebaknya dengan si baby yang di asuhnya, selalu saja ada alasan yang membuat KO, dirinya.
Tak lama, ia jadi teringat pemberian kake tua itu, tadi pagi.
"Buka ini, setelah sampai di Maccau. "
Naruto segera membukanya, matanya melotot tak percaya melihat isinya, dan suara baritone dari samping mengagetkannya.
"Waw 👙 bikini "
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Itachi (end)
CasualeItachi yang terpuruk karna kepergian keluarganya dan Kekasihnya, menjadikannya manusia bagai robot. Tidak bicara dan tidak ber _exspresi, sampai sang Kake meminta gadis pirang nan ceroboh untuk mengurus cucu malangnya.