Part 5

798 67 9
                                    

seungri
Kejadian tadi malam, membuatku harus keluar dari pekerjaanku. mau tidak mau aku harus mengikuti perkataan jiyong.

pagi pagi sekali aku terbangun. aku melihay jam diatas meja menunjukan pukul 6 pagi. aku melihat jiyong masih tidur nyenyak disebelahku. aku melihatnya dia sangat tampan. aku mengelus pipinya, dan dia merasa risih. aku tertawa pelan.

tiba tiba aku mendengar ada suara ketukan pintu kamar jiyong. aku pun bangun dan membuka pintu.

" maaf tuan sudah menganggu anda. jam makan siang nanti tuan seungri dan jiyong ditunggu tuan dan nyonya park di ruang tamu. itu pesan dari mereka " assiten rumah jiyong sangat banyak. aku mendapat pesan dari mereka.

" baiklah. TerimaKasih ahjumma " balasku dengan tersenyum.  aku langsung menutup pintu. aku mencoba membangunkan jiyong.

" hyungg bangunn " tidak ada respon? kebo sekali dia.

" jiyonggggieee " aku menggoyangkan badannya. dia tetap tidak bangun.  akhirnya aku naik ke ranjang dan langsung memeluk erat jiyong hyung. bukannya bangun, dia malah mengeratkan pelukannya. hmm salah nih kalo sudah seperti ini. aku hanya mendengus kesal.

" hyungg ayo bangunn hikss kenapa susah sekali untuk bangun " aku tidak sengaja menangis.

" tidur lagi sayangg, ini masih terlalu pagi. "  akibat menangis tadi, aku menjadi mengantuk. aku pun tertidur dipelukan jiyong.

..............................................................

Skip rumah seungri

" dimana seungri? coba panggilkan oppamu dulu nak. " jelas bibi yang mengkhawatirkan seungri jika dia belum bangun. seharusnya dia kuliah.

" hmm aku lupa, tadi malam ada jiyong oppa. jadi seungri oppa menemuinya. tapi tiba tiba ji oppa menelponku bahwa seungri menginap dirumahnya bi. sudah jangan khawatir, kan ada jiyong oppa yang menjaganya. " jelas hana. bibi hanya mengangguk dan tersenyum.

" yasudah kau cepat sarapan, supaya tidak terlambat ke sekolah " lanjut bibi. hana hanya mengangguk.

• Suara ketukan pintu •

" biar bibi saja yg buka, kau habiskan sarapanmu " jelas bibi yg sedang menuangkan susu ke gelas hana, lalu langsung pergi menuju ruang utama untuk membukakan pintu.

" Permisi, saya orangtua jiyong. ada yang ingin kami bicarakan dengan bibi. bukannya kau bibinya seungri? " bibi pun kaget saat kedatangan orangtua jiyong. apa seungri bermasalah di kampusnya?

" silahkan masuk. tuan dan nyonya. kita bicarakan didalam. " bibi seungri mempersilahkan masuk dan membuatkan minum untuk orangtua jiyong.

" siapa bi? " kata hana " orangtua nak jiyong. bibi buatkan minum untuk mereka dulu. " jelas bibi. hana hanya mengangguk.

saat bibi sudah menyiapkan minum langsung membawa pada orangtua jiyong. " silahkan diminum tuan dan nyonya. hmm kalau boleh tahu, ada keperluan apa tuan dan nyonya pagi pagi sekali? apa seungri membuat masalah di kampusnya? " jelas bibi pada orangtua jiyong. bibi sangat takut jika seungri mendapat masalah dan akan berimbas pada beasiswanya.

" begini bi. saya orangtua dari Jiyong. kebetulan orangtua seungri dan kami adalah teman dekat sekaligus partner bisnis semasi mereka hidup. namun beliau sudah tidak ada, kami kesini untuk mengucapkan berbela sungkawa. " bibi hanya mengangguk dan mendengar penjelasan dari orangtua jiyong.

" dan semasi mereka hidup. kami para orangtua ingin sekali menginginkan anak kami bahagia. termasuk kami dan orangtua jiyong. kami ingin jiyong dan seungri menikah secepatnya. karena kami dan orangtua seungri pun menitipkan seungri pada kami sebelumnya. dia ingin anak anak kami dijodohkan. supaya kebutuhan seungri dan keluarganya ada yg membantu. " lanjut eomma jiyong. bibi meneteskan air matanya.

I Love You RI! ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang