Matahari sudah berada disudut barat ketika aku baru saja menyelesaikan beberapa tugas kuliah yang menumpuk. Sambil memandangi beberapa orang yang tengah berlalu lalang, aku menenguk secangkir teh hijau dikedai favoritku. Titik fokusku berganti ketika dering pesan dari ponselku berbunyi, kulirik layar ponselku yang menyala dan tersenyum tipis.
Minhyuk Oppa 💗
Saera, aku akan menemuimu. Tetap disitu!
Sambil menunggu kekasihku. Aku mulai larut dalam beberapa kenangan yang terlintas difikiranku. Tentang, bagaimana aku bertemu dengannya, jatuh cinta padanya, dan- menerima bahwa aku bukanlah yang pertama dan bukan seharusnya aku ada.
Aku, Kim saera, gadis biasa yang dicintai oleh lelaki yang memiliki istri dan menjadikanku kekasihnya. Hubungan gelap kami sudah berjalan hampir 3 tahun lamanya. Entah sampai kapan aku akan tetap diam dan terus sabar menunggunya datang. Bomerang sesekali bisa saja mengenaiku, tentang istrinya yang akan menganggapku perusak atau mengumpat dengan sumpah serapah yang akan mungkin menyakitkan, tapi benar adanya.
-
Derapan pantofel terdengar pelan dibelakangku. Senyum manisku kembali terukir ketika seseorang datang dan menarik kursi disebelahku. Kulihat ia melepaskan jas hitamnya juga merenggangkan dasi yang mengikat lehernya.
"Yyaa oppa! Kau sangat tampan!" ia menoleh sambil tersenyum bangga kepadaku.
"memang."
"kenapa menemuiku?" tanyaku. Ia mengambil mug berisi teh hijauku lalu menenguknya sekali. Wajahnya terlihat masam ketika mencicipi teh hijauku. Dan etah kenapa, itu menjadi hiburan tersendiri untukku.
"hanya rindu. Kuharap kau menganti selera teh mu itu. Ah, aku ingin Cappucino"
Aku terkekeh pelan lalu membereskan beberapa barangku. Ia hanya diam sambil memainkan ponselnya.
"call, oppa! Kita pulang dan aku akan-" aku berhenti bicara ketika ia mulai bangkit dan kembali memakai jas nya terburu-buru.
"kenapa oppa?"
"Mian saera. Aku harus pulang, Hyura pingsan" Minhyuk pergi terburu-buru setelah mengecup pelan kepalaku.
Kulihat raut wajah khawatirnya. Sekarang yang kutakutkan sepertinya akan terjadi. Kalau-kalau akhirnya, Minhyuk akan mencintai Hyura. Dan aku yang akan ditinggalkan. Memang sudah sepantasnya, tapi aku belum rela untuk melepasnya.
Kuusap dahiku yang tadi dikecupnya lalu tersenyum kecil, "setidaknya ia tidak lupa kebiasaan kita."
___________________________________
ketikan si bege alwaysgreentea
ps : kuat kuat ya yang suka ketemu mantan calon pacar