Matahari telah menampakan dirinya beberapa jam yang lalu. Tetapi sepasang suami istri terlihat malas untuk meninggalkan kasurnya. Kamar itu temaram dan lampu tidurnyapun masih menyala. Sang istri memunggungi suaminya, sedangkan sang suami memeluk istrinya erat.
Hari ini tanggal merah dan Minhyuk libur bekerja, sedangkan Hyura mendapatkan jatah libur bulanan dari Rumah Sakit tempatnya bekerja.
"Hyu maafkan aku, bukan maksudku seperti itu" Minhyuk menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Hyura.
"Aku tau kau sudah bangun sejak aku memelukmu tadi. Maafkan aku Hyu"
"Aku mencintaimu"
Minhyuk mencintai Hyura lebih dari apapun di dunia. Dia sangat sangat mencintai istrinya itu. Dia pun tak tahu mengapa nama Saera yang muncul begitu saja dari mulutnya.
"Lepaskan Min, aku lapar" Ucap Hyura datar.
Hyura tidak berbohong saat mengatakannya. Dia memang lapar, dari semalam dia belum makan apapun. Setelah sampai dirumah pada pukul 11, dia mandi dan langsung tidur. Hyura terlalu malas untuk berbicara dengan Minhyuk.
"Aku akan membuatkan makanan untukmu" Ucap Minhyuk
"Tidak, masakanmu tidak enak"
"Aku memaksa"
Minhyuk melepaskan pelukannya lalu turun ke dapur untuk membuatkan istrinya makanan.
Sebenarnya Hyura terlalu malas untuk turun. Tapi dia tidak mau dapurnya hancur karena Minhyuk. Setelah mengikat rambutnya secara asal, dia menyusul Minhyuk ke dapur lalu duduk di pantry menatap sang suami yang sedang memasak.
_________________________________________
"Hyu kau masih marah padaku" Bisiknya
"Aku tidak bermaksud menyinggung mu atau membuat mu marah, tetapi aku hanya teringat dia. Maafkan aku"
Sekarang Minhyuk telah menyembunyikan wajahnya pada perpotongan leher Hyura.
"Lepaskan" Kata Hyura datar.
"Biarkan seperti ini dulu, aku menyayangimu"
Minhyuk semakin mengeratkan pelukannya pada Hyura dan semakin menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher Hyura. Nafasnya teratur dan dia tidak bergerak.
"Hyu, selamat ulang tahun. Aku sangat mencintaimu"
Hyura terkesiap, tahu darimana Minhyuk tentang ulang tahunnya.
_________________________________________
Setelah mengucapkan selamat ulang tahun untuk istrinya, Minhyuk bersiap untuk pergi ke kantor. Hyura masih belum menjawab sapaannya. Minhyuk melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 9 pun bergegas untuk berangkat. Dia akan terkena amukan Irene lagi hari ini.
"LEE~
Minhyuk yang ingin masuk ke mobil pun menoleh mendengan Hyura memanggil namanya.
"Kau melupakan sesuatu bodoh!"
Perkataan Hyura membuat Minhyuk bingung, dia tidak melupakan apapun kecuali 1 hal.
Dengan senyuman merekah di bibirnya, Minhyuk menghampiri Hyura yang sudah diliputi aura gelap lalu mencium kening wanita itu.
"Sekarang, bisakah aku berangkat untuk mencari uang yang terhormat nyonya Lee?" Ucap Minhyuk dengan tangannya yang masih ada di wajag Hyura.
"Pergilah"
Dengan cepat Minhyuk memeluk Hyura
"Kau jangan mendiamkanku, maafkan aku"
"Iya iya aku maafkan, cepatlah berangkat. Kau akan terkena omelan Irene nanti"
_________________________________________