Meeting kali ini Minhyuk hanya bersama Jooheon. Irene harus mengambil rapot kenaikan kelas adiknya. Sementara Minhyuk tidak mau ambil resiko dengan mengajak Seulgi yang belum genap sehari bekerja.
Minhyuk memasuki ruang meeting dan sudah melihat 2 orang disana. Seorang lelaki ber jas abu abu dan disampingnya terlihat seorang wanita berambut pendek berkemeja putih yang kancingnya tidak tertata rapi. Perempuan itu Minhyuk yakini adalah sekretaris dari sang pria berkemeja abu abu.
"Min, kancingnya" Bisik Jooheon pelan pada Minhyuk
"Tuan Lee Minhyuk, saya Kim Beom Soo. Dan ini sekretaris saya Park Soo Ya" Pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Kim Beom Soo tadi tersenyum ramah pada Minhyuk.
Perempuan yang di sampingnya menjabat tangan Minhyuk disertai dengan kerlingan mata.
Saat Park Soo Ya melakukan presentasi, matanya tidak lepas dari Minhyuk dan sesekali memberi tatapan menggoda untuk Minhyuk.
"Joo, Irene dan Seulgi tidak seperti ini kan?"
Bisik Minhyuk pada Jooheon
"jika salah satu dari mereka seperti ini, Hyura akan menanganinya. Kau tenang saja"
"Syukurlah"
Kedua sahabat itu berbicara dengan berbisik.
"Jadi bagaimana tuan Lee, apakah kau tertarik bekerjasama dengan kami?"
"Sepertinya perusahaan kami tidak tertarik dengan projek ini tuan kim" Ucap Minhyuk
"hhmm, apakah ada penawaran lain? Agar kami bisa merubah pikiran?" Imbuh Jooheon
"Saya bisa menyerahkan sekretaris saya untuk anda"
Jooheon terkejut
Minhyuk lebih terkejut
tapi mereka pura pura tidak terkejut
"Maaf tuan Kim, saya sudah memiliki 2 sekretaris"
"Saya tidak perlu sekretaris"
"Tapi tuan Lee, projek ini akan menguntungkan kita" Sekretaris Kim Beom Soo menambahi
"Akan kami pikirkan lagi, Kami pamit dulu" Ucap Jooheon.
_________________________________________
*Di mobil*
"Akan lebih seru jika Irene ikut meeting tadi" Minhyuk membuka pembicaraan
"Aku suka mulut tajamnya saat mengomentari busana kerja" Balas Jooheon menanggapi ucapan Minhyuk.
"Aku sempat membayangkan Irene yang emosi memotong pembicaraan sekretaris pak Kim tadi"
"Dia akan bilang 'Benahilah kemejamu lalu kau bisa bilang bahwa projek ini menguntungkan kami' pasti seru" Minhyuk berbicara sambil menirukan Irene.
"Kemarin aku melihat istrimu di rumah sakit" Ucap Jooheon
"Apa kau bodoh? dia memang bekerja si Rumah sakit"
"Dia membawa sekantung es krim melon" Imbuh Jooheon
"Mungkin untuk anak anak yang dirawat disana, dia akan melakukan segala hal untuk membuat anak anak itu mau makan dan minum obat" Pandangan Minhyuk menerawang
"Kau tidak berniat memiliki anak Min? kulihat istrimu suka anak anak"
"Kita pernah gagal, Hyura sering kali membicarakan anak. Tetapi aku takut kita akan gagal lagi. Melihat Hyura kesakitan sangatlah menyiksa" Minhyuk ingat ketika Hyura keguguran dulu.
"Hyura saja tidak takut, kenapa kau takut? Cobalah Min, apa kau tidak ingin sepertiku? aku sudah punya 1 jagoan kecil"
"Iya, kau kan mengadopsi. Akupun bisa"
"Aku belum menemukan ibu untuknya"
"Kau menikah saja dengan Irene"
Jooheon terkejut sampai menginjak rem
"Kau gila?"
_________________________________________
