Seperti ada petir yang menyambar. Begitulah saat Saera membukakan pintu rumahnya. Tanpa disangka, Kim Hyura atau sekarang Lee Hyura. Istri sah kekasihnya berdiri dengan senyuman manis memperkenalkan diri pada Saera.
"Apakah Suamiku ada disini nona Min Saera?"
Ucap Hyura sembari menekankan kata 'Suamiku'Saera diam. Dia bingung ingin menjawab apa.
"Siapa yang datang sayang?" Suara Minhyuk memecah keheningan antara Saera dan Hyura.
Karena merasa lama menunggu Saera, Minhyuk pun keluar untuk melihat siapa yang datang.
"Hyura" gumam Minhyuk ketika melihat istrinya datang ke apartemen Saera.
"Kalian tidak menyuruh aku masuk? aku tamu"
___________________________________
"Jadi ini kantor mu Min? sekarang aku tau kenapa kau begitu betah lembur" Ucap Hyura sembari meminum teh nya.
Sekarang mereka sedang ada diruang tamu. Minhyuk dengan Saera duduk berdampingan, berhadapan dengan Hyura yang didepan mereka.
"Aku menunggumu sampai jam tiga pagi, sedangkan kau? aish, kenapa Ibu menyuruhku menikah denganmu Min?"
Air mata Hyura ingin menetes, tapi dia tidak ingin terlihat lemah. Jadi Hyura menahannya.
"Nona Min Saera, Bisakah aku menamparmu?"
"HYURA"
Ini pertama kalinya Minhyuk membentak Hyura.
"Tuan Lee Minhyuk, bukankah aku pernah bilang jika kau tidak menginginkanku. Jangan menghianatiku"
Hyura menatap dalam Minhyuk.
"Aku pikir hubungan kita semakin membaik Min. Aku berusaha menyingkirkan segala pikiran negatif tentangmu. Apalagi kita akan memiliki anak, aku selalu mempercayaimu bahwa kau tidak berselingkuh walaupun aku tahu ada kontak bernama Min Saera yang tiap hari memintamu menemaninya"
Hyura menangis, dinding pertahanannya runtuh mengingat setiap malam dia menunggu Minhyuk pulang.
"Kau nona Min Saera. Apakah kau sudah tau bahwa kekasihmu memiliki istri?" Hyura menatap Saera dengan pandangan ingin memakannya.
Saera mengangguk
"Aish benar benar dua manusia ini" Hyura frustasi.
"Jika kau tau, mengapa kau menerima lelaki itu untuk menjadi kekasihmu?" Tanya Hyura lagi pada Saera.
Saera hanya menunduk dan tidak menjawab. Minhyuk tau Saera ketakutan. Jika ada orang yang bisa melihat aura manusia disini, maka aura Hyura sedang bewarna hitam gelap.
"Hyu, dia ketakutan. Ini bukan salah Saera, ini salahku. Aku yang memulainya"
"Kenapa kau menghianatiku Min? apa salahku padamu? apa aku tidak menjadi istri yang baik? aku memiliki salah padamu?"
Rentetan pertanyaan Hyura ditambah tangisan Saera membuat Minhyuk kalut.
"Bisakah kita selesaikan ini dirumah Hyu?"
"Baiklah"
___________________________________
Suasana kamar hening, dua manusia yang mendiaminya sedang bergelut dengan fikiran masing masing
Hyura mengangkat kepalanya, memandang Minhyuk.
"Berapa lama hubungan kalian?"
"Empat bulan setelah aku menikah dengamu, aku mengenal Saera dan kita menjalin hubungan" Jelas Minhyuk tegas.
"pppfffttttt Sekarang aku tau, mengapa kau tidak bisa menerimaku"
"Aku bingung Min. Kau menjunjungku tinggi. Kau berlaku manis padaku, seakan memberi harapan bahwa kau telah mengakui ku. Aku bahkan mengandung anakmu, tapi dengan cepat kau menjatuhkanku"
Bohong jika Hyura tidak menangis.
"Maafkan aku Hyu"
"Kau telah memberi janji apa pada anak itu? kau janji menceraikanku dan menikahinya?"
Telak. Minhyuk flashback pada kejadian setahun yang lalu.
"Aku akan meninggalkan Hyura dan menikahimu. Percayalah padaku Saera"
"Jawab Min. Kau menjanjikannya untuk dinikahi. Tepatilah"
"Lalu kau?"
"Ceraikan aku"
Minhyuk kalut
___________________________________
Gimana ceritanya kita bisa deket ge? acu forget... alwaysgreentea