How If ...
Gebetan kamu ternyata gebetan anak simpenan Papah kamu juga?
Masa putih abu yang dimulai seperti kertas putih berubah menjadi kertas yang penuh coretan yang membuat kertas itu lebih berwarna.
Dunia yang awalnya hanya memiliki opsi untuk m...
Vanessa berlarian mencari jaket lalu pergi dengan mobilnya menuju rumah sakit. Vanessa tidak tau kenapa se-khawatir ini saat mendengar kabar Derrel masuk rumah sakit.
Vanessa pergi ke rumah sakit dengan Agil. Saat sampai di rumah sakit, Vanessa langsung mencari kamar Anggrek No. 20. Semua orang bisa langsung tau jika Derrel di sana, hanya dengan melihat banyak anak Walker berkumpul di depan 2 ruangan dan Vanessa juga melihat Anita sedang menangis di depan pintu.
Vanessa salim pada Anita. Dengan sangat tiba-tiba Anita langsung memeluk Vanessa. Vanessa membalas pelukan Anita. Semua orang yang ada di sana termasuk Al tidak menyangka karena mereka tidak tau jika Anita dan Vanessa ternyata memiliki kedekatan yang cukup intens.
Vanessa dan Agil menghampiri anak-anak Walker lainnya. Vanessa diberi tempat kursi oleh Ahdan untuk duduk. Sementara Agil berdiri bersampingan dengan anak Walker lainnya mereka berbincang berdua.
"Katanya ada yang di kantor polisi juga?" tanya Agil pada Alfi.
"Di kantor polisi udah ada Arka sama Ado biarin ajalah," jawab Alfi dan Agil hanya mengangguk paham.
Jam per jam, menit per menit, detik per detik dilalui hanya untuk menunggu Derrel sadar, khawatir hanya itu yang dirasakan semua orang.
Sejak tadi Al keluar masuk melihat keadaan Meisie yang sudah sadar terlebih dahulu, melihat keadaan di luar ruangan lalu menanyakan kabar Derrel, sungguh saat ini Al menjadi kakak yang perhatian.
Arka datang bersama Ado dengan tertunduk lesu karena menahan emosi yang menggebu gebu. Membuat semua orang bertanya-tanya apa yang terjadi selama di kantor polisi.
"Berengsek! Si Salman berengsek!!!" umpat Ado.
"Do kalem Do, lo ngomong dulu kenapa. Jangan langsung emosi kayak gini," kata Alfi menenangkan.
"Reno sama anak-anak Athlas lainnya bebas!" ucap Ado yang membuat semua menganga tak percaya. Faktor luck selalu memihak Reno.
"Loh kok bisa? Siapa yang bebasin?" tanya Al.
"Om Andrian," jawab Ahdan yang makin membuat semua tak percaya dengan kenyataan yang ada di depannya.