35. Porak Poranda

233 32 1
                                    

Tidak ada kehidupan yang sempurna
&
Tidak ada kehidupan tanpa ada masalah

Tidak ada kehidupan yang sempurna &Tidak ada kehidupan tanpa ada masalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca

Di sore hari yang tenang ada banyak karangan bunga bertuliskan ucapan selamat berjejer di sepanjang jalan menuju gedung. Ternyata memang benar, Mamihnya Salman akan menikah. Gedung dihias sebegitu rupa agar terlihat sangat cantik.

Saat sampai di tempatnya, benar kata Opa banyak teman-teman Vanessa yang datang ke acara pernikahan ini bersama orang tua mereka masing-masing. Bahkan yang mengejutkan adalah saat anak Walker pun hadir di acara ini tapi hanya Derrel yang tidak ada di sini.

Acara berlangsung begitu lancar juga khidmat, saat dimana kedua mempelai berkesempatan untuk berbincang dengan para tamu undangan. Papah sambungnya Salman menghampiri Vanessa, mereka membicarakan hubungannya dengan Salman yang tidak ada kemajuan, hanya sebatas teman. Tandai hanya teman saja.

Saat semua tamu sedang menikmati hidangan, pintu terbuka menampakkan 4 orang laki-laki masuk ke dalam tempat berlangsungnya acara. Mereka masuk dengan tampak yang sangat marah, pakaian mereka juga tidak menunjukkan tamu yang akan datang ke pernikahan.

Semua orang terkejut melihat kedatangan mereka dan menjadikan mereka pusat perhatian. Ternyata mereka itu Derrel, Al, Ahdan dan Faeyza. Mereka pakai celana sobek, jaket hitam dan baju putih. Bahkan Derrel melingkarkan bandana merah di lehernya.

Sejak kedatangannya, mereka mulai menghancurkan acaranya, mendorong meja-meja yang menghidangkan makanan itu sampai terjatuh, makanan berserakan dimana-mana. Kacau acaranya benar-benar hancur hanya oleh mereka berempat. Mereka mengacak-ngacak venue sampai para tamu undangan hanya bisa berdiam berdiri menempel tembok melihat kelakuannya mereka.

Sementara sang pengantin pria hanya bisa menepuk jidat sambil menahan amarahnya melihat keadaan yang porak poranda oleh tingkah anak-anaknya. Sementara dengan gaun cantik yang Mamih Salman kenakan, dengan tubuh lemasnya dia langsung menghampiri Salman untuk berlindung di belakangnya.

Prokk Prokk Prok

Tepuk tangan seorang Derrel membuat semua orang terdiam, membuat suasana sangat hening. Dan semua orang menatap ke arah Derrel, orang yang bertepuk tangan. Derrel menghembuskan asap ke udara kemudian melemparkan rokoknya ke lantai lalu menginjaknya.

"Someone please tell me, this is a joke, a huge joke you've all made, Ha ha ha..." ucap Derrel.

Derrel tertawa dengan hati yang terluka. Dengan campur aduknya perasaan, hanya tawa yang bisa ia keluarkan untuk menutupi seberapa besar goresan di hati Derrel, seberapa sakitnya perasaan Derrel saat ini. Rasanya, seperti dikhianati begitu saja.

With or Without YOU 🍒 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang