Part 1

8.1K 329 0
                                    

Di bandara...

Seorang pria muda, tampan dan kaya menarik sebuah koper besar menuju sebuah mobil mewah. Saat tiba di depan mobil, sopirnya langsung membukakan pintu mobil untuknya dan memasukkan koper tersebut di bagasi mobil.

Kita mau kemana mas Zian, pulang ke rumah atau apartemen?

Kita ke apartemen pak...

Baik mas.

Mobil tersebut pun meluncur ke sebuah apartemen mewah. Dengan perasaan senang dan bahagia Zian menarik kopernya sambil tersenyum dan bersiul-siul. Zian tidak memperdulikan tatapan dari orang-orang di sekitarnya. Zian pun menelpon seseorang.

Halo honey, kamu udah ada di mana? Aku kangen nih, kamu cepatan datang ya?

Iya honey, 15 menit lagi aku sampai kok.

Ya udah aku tunggu ya honey, da honey...

Zian pun masuk ke dalam apartemennya dan langsung mandi.
_________________

15 menit kemudian...

Bel di apartemen Zian berbunyi, Zian segera membuka pintu apartemennya. Di depan pintu tersebut, Zian langsung memeluk tubuh wanita yang sangat dirindukannya.

Honey, aku kangen banget nih sama kamu. Kita udah 1 Minggu udah nggak ketemu.
Ucap Zian sambil tetap memeluk tubuh pacarnya.

Aku juga kangen honey, tapi kamu nggak lupa sama oleh-oleh buat aku kan?

Nggak donk, mana mungkin aku lupa. Selama 1 Minggu ini kan kamu selalu telepon aku dan selalu mengingatkan aku tentang semua pesanan kamu. Kamu tenang aja honey, aku udah belikan semua yang kamu inginkan.

Benarkah?

Iya donk honey, tapi janji ya kita berdua harus menikah secepatnya. Paling lama 2 bulan lagi.

Kenapa harus buru-buru sih honey? Nikahnya nanti aja, kita pacaran aja lama-lama.

Aku nggak mau pacaran lama-lama honey, aku udah nggak kuat. Aku kan pengen cium bibir Merah kamu. Aku juga pengen making love sama kamu.

Honey, kalau sekedar ciuman dan making love, kita kan bisa melakukannya kapan pun dan  dimana pun. Nggak usah nunggu nikah. Sekarang juga bisa, apalagi di apartemen ini nggak ada siapa-siapa. Apartemen ini kan cuma ada kita berdua.

Ucap pacar Zian dengan suara manja dan menggoda sambil mencoba mencium bibir Zian. Zian meletakkan jari telunjuknya di bibir pacarnya.

Sayang, nggak boleh. Nanti kebablasan, dosa.

Ya udah deh kalau kamu nggak mau, sekarang aku mau lihat oleh-oleh buat aku aja.

Zian dan pacarnya pun masuk ke dalam kamar dan langsung membuka koper.

Ya Allah apaan ini?

Ucap Zian kaget saat melihat isi di dalam kopernya. Zian tidak percaya isi kopernya bisa berubah.

Oh...jadi ini oleh-oleh buat aku. Jadi ini oleh-oleh yang kamu ceritain dan kamu bangga-banggakan sama aku. Dasar cowok brengsek loe, tega-teganya loe bohongin gue. Dasar cowok Playboy, sok alim, pelit, mulai sekarang hubungan kita berakhir. Jangan pernah loe hubungi gue lagi baik telepon, SMS, maupun sosial media. Jangan pernah loe berani-beraninya muncul di depan muka gue baik di rumah maupun di kantor gue. Ngerti loe...

Ucap pacar Zian sambil menghambur-hamburkan semua isi di dalam koper ke wajah Zian. Terakhir Zian mendapatkan tamparan pedas di wajah tampannya.


Koper Cinta (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang