Part 14

5K 250 0
                                    

1 Minggu Kemudian...

Zian datang ke tempat kerja Tiara. Dengan membawa buket bunga Mawar Merah dan sebuah proposal.

Assalammualaikum cinta...

Waalaikumsalam.
Ngapain loe ada di kantor gue pagi-pagi gini?
Ucap Tiara kaget melihat kedatangan Zian.

Sayang, ini buat kamu sebuket bunga Mawar Merah dan proposal cinta.

What?
Proposal cinta?

Iya.
Silahkan kamu baca, kamu pelajarin baik-baik setelah itu langsung di ACC secepatnya.
Assalammualaikum cinta...

Ucap Zian penuh percaya diri sambil tersenyum lebar. Zian pun langsung pergi dari hadapan Tiara. Tiara speecless mendengar semua ucapan Zian. Sampai-sampai Tiara lupa menjawab salam Zian. Tiara pun langsung menjawab salam Zian.

Waalaikumsalam.
______________

1 Bulan Kemudian...

Di sebuah restoran. Tiara dan Zian sedang makan siang bersama-sama.

Sayang, proposal cinta aku kok nggak di balikin sih? Proposal cinta aku kok nggak kamu ACC juga. Kamu nungguin apa lagi sih?

Ngapain gue buru-buru ACC proposal dari loe. Emangnya loe nggak ingat apa, dulu proposal dari gue lama banget loe ACC. Loe sengaja ngulur-ngulur waktu. Loe sengaja buat gue bolak-balik ke kantor loe. Loe sengaja ngajakin gue ketemuan terus, padahal apaan. Proposal gue nggak loe ACC juga.

Sayang maaf, kamu jangan bales dendam gitu donk sama aku. Dulu kan aku sengaja ngulur-ngulur waktu biar aku punya alasan bisa sering-sering ketemu sama kamu. Apa jangan-jangan kamu juga sengaja ngulur-ngulur waktu biar bisa terus ketemu aku tiap hari? Aku kan tiap hari nagih proposal cinta aku ke kamu.

Nggak...
Siapa bilang gue ngulur-ngulur waktu biar terus ketemu sama loe...

Yang benar?

Ucap Zian tersenyum nakal sambil mencolek-colek pipi Tiara.

Iya, kalau loe nggak percaya, hari Minggu nanti loe ambil aja proposal cinta loe di rumah gue.

Yes.

Ucap Zian senang. Setelah selesai makan siang, Zian mengantar Tiara kembali ke kantornya.
_______________

Hari Minggu...

Dengan semangat 45, Zian cepat-cepat pergi dari rumah orang tuanya menuju ke rumah Tiara. Sesampainya di rumah Tiara, Zian langsung memencet bel.

Tet...tet...tet...

Tirta membuka pintu rumahnya. Tirta sangat kaget melihat kedatangan Zian.

Assalammualaikum adik ipar...

Waalaikumsalam.
Ngapain loe mas, pagi-pagi gini udah datang ke rumah ini?

Ucap Tirta penasaran. Tiba-tiba mama dan papa Tiara muncul. Zian pun langsung memberikan salam dan mencium punggung tangan kanan mama dan papa Zian secara bergantian.

Zian, apa kamu mau sarapan pagi bersama kita semua?
Ucap papa Tiara.

Kamu belum sarapan kan nak? 
Ucap mama Tiara dengan lembut.

Maaf ma, pa, Tirta...
Zian datang pagi-pagi gini. Zian memang belum sarapan pa, ma. Kalau nggak keberatan, Zian mau banget sarapan sama semuanya.

Ya udah, kalau gitu kita semua sarapan.

Zian pun sarapan bersama dengan keluarga Tiara. Setelah selesai sarapan. Zian langsung bertanya pada Tiara.

Ra, proposal cinta aku mana? Udah di ACC kan?

Belum.

Proposal cinta?

Ucap Tirta, mama dan papa Tiara bersamaan. Tiara pun mengambil proposal cinta Zian dan fotocopy nya dari dalam kamarnya kemudian menyerahkan proposal cinta tersebut pada Tirta, mama dan papanya satu persatu.





Koper Cinta (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang