Part 10

5K 278 1
                                    

Tiara berjalan di samping Zian sambil merangkul lengan Zian dengan mesra dan tersenyum bahagia.

Zian sayang, nanti aku ke rumah kamu ya? Aku kangen sama mami dan papi kamu...

Iya sayang.

Ucap Zian sambil menatap wajah Tiara dengan mesra. Tiba-tiba Zian menoleh ke arah Cindy.

Cindy...
Loe di sini juga.  Apa kabar loe, Cin? Ini pacar baru loe ya?

Zian...
Ucap Cindy terkejut.

Hai kenalin gue Zian Zachary. Gue mantan pacar Cindy, kira-kira 1 bulan yang lalu kita berdua putus.

Ucap Zian sambil mengulurkan tangannya pada pacar Cindy yang baru. Pacar Cindy pun menyambut uluran tangan Zian.

Zian Zachary?
Loe, generasi penerus PT. Nusantara kan?

Iya.

Gue Hendra Gunawan, senang berkenalan dengan loe Zian. Semoga aja perusahaan kita bisa bekerja sama suatu saat nanti.

Iya, oh ya...kenalin calon istri gue. Namanya Tiara Syarif.

Ucap Zian. Tiara pun mengulurkan tangannya pada Hendra dan Cindy. Setelah sedikit berbasa-basi Tiara berkata...

Kita berdua duluan ya Hen, Cin...

Ucap Tiara ramah dan tersenyum manis. Tiara dan Zian pun pergi dari cafe tersebut dan masuk ke dalam mobil Zian.

Ayo, kita pulang...

Bentar, tanggung...

Ucap Zian sambil terus melihat ke arah pintu masuk depan cafe.

Ngapain sih loe?

Gue pengen ikutin Cindy...

Masih cinta loe sama mantan loe? Gagal move on ya, loe?

Nggak, enak aja loe. Gue penasaran aja mereka berdua habis ini mau kemana?

Ya kemana lagi, kalau nggak ke hotel.

Hotel?

Iya, habis makan siang, ya bobok siang.

Tidak lama kemudian Cindy dan Hendra keluar dan pergi meninggalkan cafe tersebut. Zian pun cepat-cepat mengikuti mobil Hendra. Mobil Hendra menuju ke sebuah hotel ternama.

Tuh kan, gue bilang juga apa...

Iya gue tahu...

Ucap Zian yang terus mengikuti Cindy dan Hendra. Tiba-tiba Tiara menjewer telinga Zian.

Auw...auw...sakit Ra...

Loe ngapain ikut mereka berdua? Loe mau three some sama mereka?
Tujuan kita sekarang itu cari mushola. Kita berdua belum sholat Dzuhur.

Astafirullahalazim...
Sorry, sorry...gue lupa...

Tiara pun melepaskan jewerannya. Zian hanya mengusap-usap telinga kirinya. Tiara dan Zian pun keluar dari lobby hotel dan masuk ke dalam mushola di samping hotel tersebut dan sholat Dzuhur. Setelah sholat, mereka berdua kembali ke kantor Zian dan ke dalam ruangan Zian.

Zian, ayo donk loe tanda-tangani berkas-berkas persetujuan ini. Please...

Ibu Tiara Syarif, ini kantor bukan cafe. Tolong anda berbicara formal dengan saya. Anda bisa bekerja secara profesional kan?

Ucap Zian dengan sangat serius sambil menatap wajah dan mata Tiara dengan tajam.

Ya Allah, ada apa dengan makhluk tuhan satu ini? Kenapa saat di kantor dia jadi super nyebelin gini? Tadi aja manis banget.
Ucap Tiara di dalam hati.

Ibu Tiara Syarif, apa anda mendengarkan saya?

Iya pak Zian Zachary, saya mendengarkan anda. Maaf, tadi saya bersikap tidak profesional pada anda.

Bagus, sekarang anda jelaskan semua proyek kerja sama yang perusahaan anda tawarkan pada perusahaan saya...

Baik pak.






Koper Cinta (1-18 End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang