From Hearts 1.2

318 45 9
                                    

Jangan lupa vote dan comment yaaa:* hope you enjoy it

Belum direvisi jadi jika terdapat typo mohon dikomen:)

¤¤¤

Dion memencet bel mansion keluarga Ashab sekali dan langsung disambut hangat oleh kepala maid "Selamat datang di kediaman keluarga Ashab tuan" ucap kepala maid.

"Aku ingin bertemu dengan Mr. And Mrs. Ashab"

"Baiklah silahkan masuk tuan, saya akan panggilkan tuan dan nyoya besar"

Dion masuk ke dalam mansion dan duduk di ruang tamu, ia melihat banyak sekali lukisan yang sangat mengagumkan "Pantas Mr. Ashab disebut kolektor barang antik, lukisanya sangat bernilai tinggi dan old" gumam dion dalam hati. Tapi ia terpaku dengan foto keluarga yang terpampang megah di tengah-tengah ruangan, ia melihat wajah Mr. Dan Mrs. Ashab dan seorang gadis cantik dengan rambut coklat terurai indah ditambah dengan senyuman menawan yang diberikanya.

"Apakah itu sunku? Apakah ia secantik itu sekarang? Apakah ia masih mengingatku?" Berbagai pikiran Dion terhenti setelah mendengar deheman seseorang.

"Maaf siapa anda? Dan ada keperluan apa anda datang ke rumah saya" ucap Mr. Ashab sambil berjalan ke arah dion.

"Perkenalkan saya Dion Casttonio putra dari Deska Casttonio, saya hanya ingin mengunjungi anda sir setelah 9tahun lamanya tidak berjumpa" ucap dion sambil tersenyum hangat.

"Woah Dion? Benarkah ini kau? Kau sudah sangat besar ya, bagaimana kabarmu? Ayo duduk, kita akan mengobrol panjang sepertinya"

"Saya baik yah, saya hanya ingin mengunjungi ayah dan bunda setelah sangat lama tidak berjumpa" dion terkekeh dan tidak ada lagi panggilan formal diantara mereka.

"Haha iya, dan bagaimana kabar ayah dan ibumu? Mereka masih di UK?"

"Yaa, mereka masih disana karena masih ada beberapa keperluan bisnis, tapi setelah itu mereka akan menyusulku ke New York dan kami akan menetap disini"

"Baiklah aku senang mendengar kabar itu, dan kau datang diwaktu yang tepat dion, ayo kita makan malam istriku pasti memasak masakan lezat" ucap Mr. Ashab menuju ruang makan keluarga.

"Istriku lihatlah siapa yang datang" ucap Mr. Ashab memanggil istrinya.

"Memangnya sia..pa?" Ucap Mrs. Ashab terhenti ketika melihat Dion. "Dion kau kah itu?"

"Iya bunda, Dion pulang" ucap dion dan memeluk penuh rindu orang yang selalu menjaganya sewaktu kecil itu.

"Oh anakku, kapan kau kembali? Kenapa tidak memberi tahu bunda huh? Kalau tau kau akan datang bunda akan masakan telor dadar kesukaanmu"

"Aku hanya ingin memberikan bunda kejutan, tapi ayah saja tadi tidak mengenaliku" ucap Dion pura-pura merajuk.

"Ahh putraku kau sudah sangat dewasa tentu ayah sulit mengenalimu, bunda saja tadi hampir tidak mengenalimu, ayo duduk kita makan malam bersama"

Dion duduk disebelah Mr. Ashab dan memandangi masakan lezat yang dibuat bundanya, bundanya memang ahli kalau urusan dapur. Tapi dia tidak melihat sunya, dimana dia? Apa dia tidak ikut makan malam keluarga? Baru saja ingin menanyakan hal itu kepada bundanya, ia melihat seorang gadis cantik turun dari tangga memakai piyama doraemon dengan rambut dikuncir kuda, dan mata bengkak, tunggu mata bengakak? Apa sunya habis menangis? Tampa ada jawaban dari pertanyaanya, dengan santai sunya duduk disamping bundanya tampa merasa ada orang asing yang duduk di hadapanya.

¤¤¤

Aku paling benci situasi ini dimana aku bangun dengan mata bengkak dan seorang maid memanggil untuk makan malam. Kuturuni tangga dengan malas dan duduk disamping bunda tampa melihat sekelilingku.

Wait?! Dia??? Oh tuhan jangan bilang dia Dionku?? Dion ada di UK Sandra sadarlah!! Tap..tapi dia sangat mirip dengan Dionku. Mata coklatnya yang tegas namun menenagkan rahang tegas dengan bulu-bulu halus disekelilingnya.

Oh tuhan aku bisa mati mendadak kalau terus seperti ini. Dia menatapku seperti ingin menerkamku, tapi aku melihat ada kerinduan yang sangat mendalam di matanya. Dia merindukan siapa? Aku? Hah jangan berharap gadis bodoh, dia meridukan orang lain ucap iblis kecil diotaknya.

"Ekm bunda dia siapa? Tanyaku pada bunda" bunda meliriku malas "dia Dion, Dion Casttonio teman kau dulu, apa kau ingat?" Ucapan bunda membuat jantungku seperti habis lari 10x lapangan bola, oh tuhan benarkah dia dionku? Kami saling menatap dalam diam.

"Ekhm Hi Sandra sudah lama kita tidak bertemu" ucap dion sambil menetralkan detak jantungnya.

"Ah Hi" jawab Sandra sambil tersenyum gugup.

Makan malam terasa tegang bagi sandra, tapi tidak dengan dion dia terlihat menikmati makananya sambil membahas beberapa bisnis dengan ayahnya, dia terlihat tampan.

Setelah makan malam Dion mengajak sandra untuk menemaninya ke taman belakang mansion.

Mereka duduk dibangku taman tampa ada yang memulai percakapan, gugup? Tentu saja. Tapi seolah tak tahan dengan situasi ini Dion memulai pembicaraan.

"Aku merindukanmu sun eh ralat Aku sangat merindukanmu" ucap Dion menatap mata Sandra dengan senyum menawanya.

Sandra yang melihat itu tersenyum kaku ia ingat betul panggilan itu 'Sun' atau Matahari dion dulu pernah bilang kepadanya bahwa ia akan selalu menjaga matahari yang sudah membuat dia bisa sebahagia saat ini, padahal sandra hanya mencium kilas pipi dion sewaktu mereka kecil tapi lebih banyak waktu yang dion habiskan bersama rina daripada bersama dirinya "mungkin ia bukan merindukanku tapi merindukan Rina" ucap Sandra membatin.

"Apakah kau tidak merindukan ku hmm?" Dengan senyum yang masih mengembang dion menggenggam tangan Sandra yang terasa dingin. Dion melihat ada kecemasan dimata wanita itu, Apa yang dia cemaskan?

"Aku juga merindukanmu" mendengar kalimat itu dengan refleks dion membawa sandra kedalam pelukanya, "Sun kau tau betapa tersiksanya aku saat harus berpisah darimu, dan setelah mencapai semua ini akhirnya aku berhasil meyakinkan ayahku agar bisa kembali lagi ke New York dan kau, kau adalah alasan terbesarku untuk kembali lagi ke kota ini, aku akan berjuang untuk mendapatkanmu sun" ucap dion lembut di telinga sandra membuat sandra hati sandra menghangat mendengar ucapan dion.

"Aku juga merindukanmu, kau tau aku selalu menantimu"

Dengan cepat dion mengecup bibir gadis itu singkat tapi entah aura apa hingga ia berani mengulum bibir mungil gadis yang sangat ia cintai ini, entah pengetahuan dari mana Sandra membalas ciuman itu, setelah cukup lama mereka berciuman akhirnya sandra melepaskan tautan itu karea ia butuh oksigen.

Oh god apa yang baru saja terjadi?!

"Sorry" ucap sandra gugup, melihat itu dion tertawa keras.

"Hei sun, santai saja aku sangat menikmatinya tadi" mendengar itu sontak sandra memukul bahu dion pelan sambil terkekeh.

"Itu ciuman pertamaku, dan kau mengambilnya saat pertama kali kita bertemu setelah sekian lama" dion membelakan matanya mendengar pengakuan sandra.

"Really sun? Itu yang pertama bagimu? Woaaah aku bangga aku menjadi yang pertama bagimu, dan akan menjadi yang terakhir" sandra tersenyum mendengar ucapan dion.

"Sun aku tau ini terlalu mendadak tapi aku tidak bisa lagi menahanya" suara dion berubah serius.

"Apakah kau mau menjadi istriku sun? Menjadi ibu dari anak-anak kita kelak? Menjadi wanita pertama dan terakhir dihidupku? Apakah kau mau sun?"

Sontak mendengar itu tubuh sandra menegang, apa aku baru saja dilamar? Dilamar oleh orang yang sedari dulu sudah aku cintai? Oh tuhan apakah ini mimpi? Bahkan kami baru tadi bertemu kembali.

.
.
.
.
.
.
.
.
Ok aku tau ini ngantung banget:v
tapi ini udah kepanjangan:v semoga kalian suka sama karya aku yang super gaje ini. Babay:***

15april2018

Bysrii

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang