Perjuangan 1.2

233 39 13
                                    

Haii cerita absturb lanjut lagi nih:v hope you enjoy it jangan lupa vote and comment yaa:***

PS : Belum direvisi jadi jika terdapat typo mohon dikomen:)

¤¤¤

8:17
Sandra terlihat kacau setelah tertidur dalam keadaan menangis semalam, selalu begini. Lebih baik tidak mendengar apapun yang diucapkan orang-orang dirumah ini daripada harus menelan pil pahit setiap bangun tidur. Sandrapun memoleskan bedak sedikit tebal di area matanya yang menghitam itu agar tidak terlalu terlihat "Cukup saatnya turun dan hanya menyapa mereka lalu langsung ke universitas untuk mendaftar" sandra berucap dengan dirinya dicermin, ahh aku bukan gila ini hanya penyusunan rencana.

Sandra menuruni anak tangga dengan pelan dan melihat orang tuanya sedang menikmati sarapan pagi mereka "Pagi Ayah, Pagi Bunda" sandra berucap gugup dan melanjutkan kalimatnya "Hari ini aku akan mendaftar di universitas mohon do'a ayah bunda"

"Hmm" hanya itu respon ayahnya sedangkan bundanya lebih memilih untuk mengabaikanya, sakit? Sudah pasti anak mana yang dengan suka rela menerima kenyataan bahwa orang tuanya sangat membenci sang anak walaupun pernah disayang?

Tidak tahan lagi diacuhkan sandra berjalan cepat keluar rumah menghindari suasana tengang yang akan terjadi berikutnya jika ia masih disana.

"Pagi sun cantikku" Sandra tersentak kaget, Dion? Apa yang dilakukan pria itu dirumahnya pagi-pagi begini? "Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini dirumahku dion?"

"Aku ingin mengantarmu mendaftar ke universitas" Ucap dion satai bahkan kelewat santai, tiba-tiba saja mengingat ucapan dion kemarin bahwa ia ingin mengantar sandra ke universitas tapikan bunda akan marah jika aku tetap bersama dion? Tiba-tiba saja lamunan sandra buyar ketika dion menarik tanganya untuk masuk ke dalam mobil.

"Aku tidak menerima penolakan sun, Apa kau tega menyuruhku pulang? Bahkan aku rela bangun pagi-pagi sekali untuk membuatkanmu sarapan kau belum makan bukan?" Ucap dion sambil menyerahkan kotak makanan padaku "Ini untukku? Bahkan kau tidak tau makanan yang kusuka dan yang kubenci"

"Sudah kukatakan sun Apa yang tidak kuketahui tentangmu? Kau itu Vegetarian dan paling benci yang namanya junk food, makanya aku membutkanmu sereal+pisang+stoberry untukmu sun" dion terkekeh sendiri menjawabnya begitu gila kah dirinya menyangkut wanita satu ini? Bayangkan seorang CEO memasak hanya untuk seorang gadis? Ini yang namanya cinta itu buta. Gangeliat sekali pun kita tau kalo dia itu perfect.

"Hah Ooo...kay" sandra gugup menjawab perkataan dion tadi segitu taunyakah dion tentang dirinya? Sandra terkagum akan itu.

¤¤¤

Setelah selesai menemani sandra mendaftar dion mengajak sandra ke sebuah festival yang jaraknya lumayan dekat dengan kampus sandra.

"Sun kau ingin membeli sesuatu?" Ucap dion sambil mengaitkan tangan mereka, sandra yang sadar akan itu merasa hangat di ulu hatinya "Aku sedang tidak ingin membeli suatu barang, bagaimana kalau kita membeli makanan?"
"Okay, bagaimana kalau ice cream? Kau sangat suka vanila bukan?" Ucapan dion membuat langkah kaki sandra berhenti bukan ia yang suka vanila melainakan rinna, apakah ia harus jujur kalau dulu rinna sering menyamar jadi dirinya ketika bermain dengan dion?
"Dion aku sukanya stroberry bukanya vanila" ucap sandra pelan. "Oh benarkah? Maafkan aku sun aku kira kau masih suka vanila" Mendengar itu sandra hanya tersenyum kecut.

¤¤¤

Setelah seharian mereka berkeliling sandra bahagia ada dion disisinya ternyata masih ada orang yang peduli dengan dirinya, walaupun sering teringat akan rinna dion juga sering mengatakan hal-hal yang dirinya sukai. Dion mampu menutupi luka yang ia alami bertahun-tahun lamanya karena siksaan batin yang disebabkan oleh keluarganya sendiri. Dion menutupi semua kesakitan itu dengan keceriaan dan cinta.

Rinna bolehkah aku yang menggantikanmu kali ini? Sewaktu kita kecil aku selalu mengalah padamu, aku rela bertukar tempat denganmu jika kau ingin main dengan dion, sekarang bolehkah aku mengambil posisiku kembali rinna? Aku tau aku jahat padamu tapi kumohon biarkan aku bahagia dengan lelaki yang sedari dulu aku cintai sedari dulu kunanti, Bolehkah?

"Cinta pertama itu takkan pernah hilang bahkan saat kau sangat membencinya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.

2mei2018
Bysrii

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang