Flashback 1.1

187 30 11
                                        

Budayakan vote sebelum membaca:v

Jadi guys di part ini cerita tentang sandra, dion dan rinna pas mereka masih kecil sampai rinna meninggal.

Mungkin part flashback ini juga bakalan panjang😊

So jangan lupa comment juga jika terdapat typo, happy reading guys:*

¤¤¤

Hari ini keluarga Ashab mengadakan pesta ulang tahun yang sangat mewah untuk kedua putri mereka, walaupun acara ulang tahun ini hanya dihadiri keluarga terdekat tetap saja rumah Mr. Ashab sangat ramai karena dihadiri saudara-saudara dari keluarga besar Mr. Dan Mrs. Ashab yang memiliki anak-anak kecil.

Kedua putri kesayangan keluarga Ashab itu tampak ceria menggunakan kostum princess dan memegang tongkat layaknya princess kecil yang manis, tidak lupa Mr. Ahsab mengabadikan momen bahagia itu dengan memfoto princess kecilnya.

"Bagaimana anak ayah suka tidak dengan pestanya?" Ucap Mr. Ahsab bertanya kepada kedua putrinya itu sembari mencubit gemas pipi sandra yang memang lebih gembul dari kakaknya.

Sontak saja keduanya mengganguk antusias dan mencium pipi Mr. Ahsab kompak "Kami sangat menyukainya ayah, ayah juga mengundang semua sepupu kami yang rumahnya sangat jauh dari sini" Rinna berucap sambil tersenyum memamerkan gigi ompongnya.

Mendengar itu tentu saja Mr. Ahsab sangat senang bagaimana tidak melihat putrinya yang seminggu lalu terbaring lemah tak berdaya dirumah sakit dan saat ini sudah ceria kembali.

"Tapi kenapa ayah tidak mengundang dion? Dia kan tetangga kita yah dan dia sangat baik padaku" Tanya sandra binggung, saat rinna dirumah sakit dan dia ditinggal bersama beberapa maid dirumah pasti ayah menyuruh dion untuk main kerumah menemani dirinya tapi sekarang saat acara ulang tahunnya ayah sama sekali tidak mengundang dion.

"Sandra kau tau bukan kalau kakakmu sakit Dan tidak banyak diketahui orang? Bahkan keluarga dion saja tidak tahu bahwa kau memiliki kembaran oleh sebab itu ayah tidak mengundangnya, kau mengerti sekarang nak?" Mr. Ahsab menjelaskan secara lembut pada sandra agar anaknya itu tidak salah paham mengapa dirinya tidak mengundang dion.

Sandra hanya mengganguk lesu Mr. Ahsab yang melihat itu segera mengalihkan perhatian sandra "Hei apa kedua princess ayah ini tidak ingin meniup dan memotong kue ulang tahunya" Rinna yang mendengar itu tersenyum dan mengangguk pada ayahnya dengan semangat menggandeng tangan sandra menuju ruang tengah yang sudah dipenuhi sepupu-sepupunya.

¤¤¤

"Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday to Sandra and Rinna
Happy birthday to youuuuu
Yeeeey" nyanyian semua orang yang berada di ruangan itu
"Sekarang saatnya buat si twins tiup lilin dan potong kuenya"

Sandra dan Rinna dengan kompak meniup lilin berangka 9 itu setelah padam semua orang bertepuk tangan ria, setelah tiup lilin Mrs. Ashab mengarahkan agar sandra dan rinna memotong kuenya.

"Sekarang kalian ingin kue pertamanya untuk siapa" Tanya tante Laurel pada sandra dan rinna, sandra berbisik ke rinna dan dihadiahi anggukan semangat oleh kakak lembarnya itu.

"Kami ingin kue pertamanya untuk ayah sama bunda" ucap rinna dan berjalan ke arah bunda dan ayahnya.

"Sandra sini, kita suapi kue ini ke ayah sama bunda berdua" rinna menyeret tangan sandra agar mendekat.

"Sekarang Rinna sama sandra mau ngasih potongan kue pertama ke ayah dan bunda, Rinna nyuapin ke bunda dan Sandra nyuapin ke ayah abis itu gantian, ya sandra?" Ucap rinna tersenyum.

Kedua orang tuanya pun hanya mengangguk dan terkekeh melihat tingkah menggemaskan rinna yang sudah seperti pemandu acara. Sandra menyuapi ayahnya kue begitupun rinna menyuapi bundanya setelah itu ayah dan bundanya dengan kompak menciumi  pipi kedua princessnya itu.

Tidak lupa beberapa anggota keluarga mengabadikan momen bahagia keluarga kecil itu dengan kamera ponsel mereka.

¤¤¤

Setelah pesta ulang tahun selesai, sandra segera menganti baju dengan baju main lalu berlari mengambil sepotong kue dan memasukanya ke tempat makan yang biasa ia bawa ke sekolah kue itu memang sengaja disembunyikanya dikulkas untuk dion, dia ingin dion juga merasakan kue ulang tahunya itu.

Hari masih sore tapi sepertinya semua sepupu-sepupunya sudah masuk kamar untuk membersihkan diri ataupun untuk istirahat dia tidak peduli, ia hanya ingin ketaman dekat rumahnya disana pasti ada dion.

Setelah mengatakan pada maid bahwa ia ingin ketaman dan mendapatkan izin sandra langsung saja pergi. Ia melihat ke sekeliling taman tapi tak menemukan keberadaan dion "Tumben dia tidak datang, biasanya setiap sore dia pasti datang kesini bersama kakanya" dengan lesu sandra duduk dibangku taman dan melihat beberapa anak kecil yang umurnya jauh dibawah dirinya bermain bersama.

"Hei sun kau datang hari ini? Aku pikir kau masih main bersama sepupu-sepupumu itu" dion datang dan mencubit hidung sandra pelan. "Dion kenapa kau selalu suka menarik hidungku! Nanti kalau copot bagaimana" sandra memjukan bibirnya tanda bahwa ia tidak suka dengan apa yang dilakukan dion.

"Jangan memajukan bibirmu seperti itu kau jadi terlihat seperti bebek" dion tertawa, sedangakan sandra tambah kesal dibuatnya "Sudah kubilang jangan dimajukan kau minta supaya kucium ya" tanya dion tersenyum jahil.

"Kau....kau selalu saja membuatku kesal" sandra memalingkan wajahnya menatap sekelompok anak kecil yang masih bermain "Tapi kau senang kan? Kalau kau tidak suka aku disini yasudah aku pulang dulu" dion beranjak dan berjalan pulang ia tau sandra akan menghentikanya, 1...2...3...

"dion tunggu dulu, aku belum selesai" kan sudah kuduga dia pasti akan menghentikanku kekeh dion.
Dion berbalik dan menatap sandra dengan senyum jailnya "Apalagi?" Tanya dion menunduk mensejajarkan kepalanya untuk menatap mata indah sandra.

"Aku dari tadi mencarimu untuk memberimu kue ini dan kau malah membuatku kesal tapi yasudahlah ambil ini" sandra memgalihkan pandangannya ke lain arah, kenapa dion menatapnya seperti itu.

Dion mengambil kue itu "kue apa ini? Tumben bunda membuat kue" tanya dion membuka kotak makanan itu dan melihat kuenya "ini kan kue ulang tahun, kau ulang tahun sun? Kenapa kau tidak mengundangku?"

"Eeh itu acaranya hanya dihadiri keluarga makanya aku tidak mengundangmu lagipula kau sudah besar tidak mungkin mau hadir di acara anak-anak seperti itu.

"Kau benar juga aku tidak mungkin menghadiri acara anak-anak tapi aku pasti menghadiri acaramu sun, apapun itu" ucap dion gemas dan menarik hidung sandra pelan.

"Tapi yasudahlah yang penting aku dapat bagian kuenya" kekeh dion "Ayo pulang ini sudah sangat sore nanti bunda dan ayahmu khawatir" ajak dion dan mengenggam tangan sandra.
.
.
.
"Kadang orang yang sangat kita sayang belum tentu menyayangi kita sebesar kita menyayanginya"

3juni2018

Bysrii


It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang