Happiness 1.1

202 32 12
                                    

Budayakan vote sebelum membaca:v
jangan lupa comment juga jika terdapat typo, happy reading guys:*

¤¤¤

Keesokan harinya setelah resepsi pernikahan dion dan sandra pergi ke mansion baru keluarga dion yang baru saja dibeli beberapa hari lalu, mansion itu terletak di kawasan elit Manhattan dan tentu saja dengan harga yang sangat fantastis, ini kawasan elit bukan sembarang orang yang dapat membeli rumah disini.

"Bagaimana menantu apakah mansion ini bagus" ucap Diana mama dion sambil memandangi seluruh mansion. "Tentu saja mom ini sangat indah" sandra tersenyum "kalau begitu aku yakin kalian akan betah tinggal disini, bukan begitu menantu" diana terkekeh dan menatap sandra lembut.

"ta..tapi mom kata dion kami hanya untuk sementara disini" ucap sandra heran.

"mansion ini hadiah pernikahanmu dari kami sayang, ini bukan mansion kami tidakah dion bilang kepadamu?" Sontak saja sandra menggeleng polos "ahh anak itu" diana terkekeh "baiklah ini hadiah pernikahanmu dari kami sayang, bahkan sudah mom cari beberapa maid yang akan menolongmu mengurus rumah ini" diana menatap sandra dan tersenyum bahagia.

"tapi mom tidakkah ini terlalu besar hanya untuk kami berdua" sandra berusaha meyakinkan mertuanya itu "makanya buatkan mom cucu yang banyak agar tidak hanya kau dan dion saja yang tinggal disini" sandra terkejut dan menyembunyikan raut merah pada pipinya "mom pikir bikin cucu itu kayak mencetak kue sekali bikin bisa 6 kue yang jadi, malah mintak banyak pula satu aja belum diproses" ucap sandra dalam hati.

sontak saja tawa diana pecah melihat raut pipi sandra yang merah padam "hahaha kau tidak perlu terburu-buru sayang kalian nikmati saja dulu masa-masa muda kalian" diana terkekeh "satu kali setahunpun mom sanggup ngurus" diana tertawa "mooom" ucap sandra kesal karena sedari tadi terus digoda mertunya itu.

"Wah ada apa nih ribut-ribut" deska muncul dari kebun samping diikuti dion dibelakangnya "ini loh pah menantumu ini sangat menggemaskan" diana terkekeh "memangnya apa yang dilakukanya mah" deska tersenyum "mama hanya mengatakan kalau mama sangup mengurus cucu yang akan diberikanya sekali setahun" sontak saja semuanya tertawa terkecuali sandra yang menyembunyikan semburat merah dipipinya.

"mom jangan mengatakan seperti itu pada sun ku, aku tidak akan membiarkanya merahirkan sekali setahun" dion tertawa "bahkan prosesnya saja belum kami mulai" mendengar itu sontak saja sandra mencubit pinggang dion, bagaimana bisa ia mengatakan itu di depan orang tuanya, malu tuhan "hahaha tenang saja sun prosesnya tidak akan aku tunda lama-lama" sontak saja semuanya tertawa terbahak-bahak mendengar itu sandra tambah menundukan kepalanya malu "punya suami kenapa mulutnya tidak bisa di kendalikan tuhan" ucap sandra merutuki dion dalam hati.

¤¤¤

Keluarga Casttonio sedang menikmati makan siang mereka tentu saja ditambah anggota baru "Yon kau tidak bilang pada menantuku bahwa rumah ini adalah hadiah untuk pernikahan kalian" diana memulai topik pembicaraan "belum sempat mom, lagipula sandra pasti menolak dengan beribu alasan jadi lebih baik aku langsung membawanya kesini" dion terkekeh.

"tapi yon setidaknya kau memberi tahu sandra karena dia sekarang adalah istrimu, suami tidak akan berhasil tampa bantuan seorang istri yon. Dan istri harus membagi masalahnya kepada sang suami begitupun sebaliknya, komitmen dan kepercayaan adalah suatu yang sangat pentinting dalam membangun rumah tangga yang kokoh yon" deska menasehati "baiklah dad, lain kali sebelum mengambil keputusan aku akan bertanya dulu pada sun. Maafkan aku ya sun aku mengambil keputusan tampa bertanya kepadamu dulu" dion menatap sandra menyesal.

Sandra tersenyum lembut dan menggenggam tangan dion "Tidak apa-apa yon, toh ini juga demi kebaikan kita" dion tersenyum betapa ia beruntung mendapatkan istri sebaik sandra.

"Ekhm disini masih ada kami jangan jadikan kami patung yang hanya menonton keromantisan kalian" diana berceletuk dan tertawa "mom kau merusak momen romantisku" dion terkekeh "lanjutkan ditempat lain jika kalian tidak ingin ada yang mengganggu" sontak semuanya tertawa begitupun sandra.

"aku baru merasakan yang namanya kehangatan keluarga, tuhan jangan terlalu cepat engkau menggambil kebahagiaan ini dariku biarkanlah aku menikmatinya" ucap sandra dalam hati dan tersenyum menatap keluarga barunya.

¤¤¤

Hari sudah larut seska dan diana pamit pulang ke mansionya "mom kenapa tidak menginap disini saja" ucap sandra cemberut "sayang kami juga memiliki rumah yang harus ditempati dan kau tau rumah kami bertetangga dengan rumah Ashab" ucap diana tersenyum "itu artinya mom membeli rumah yang dulu? Benarkah mom?"

"Iya sayang kami membeli rumah yang dulu" sandra tersenyum "berarti kalau aku menggunjungi bunda bisa sekalian mengunjungi mom dong" sandra tersenyum "boleh dong sayang, setiap haripun kau mengunjugi mom boleh"ucap diana terkekeh.

Deska dan dion yang mendengar perbincangan itu hanya terkekeh. "Mereka akan menjadi menantu dan mertua yang kompak" ucap deska "dalam hal menyeleneh" dion melanjutkan dan mereka berdua tertawa "hahaha kau benar nak" "aku memang selalu benar dad" dion tertawa.
.
.
.
.
.
.
Let's the dream come true!
.
.
.
.
Author double update yaw, kemungkinan minggu besok gak update dikarenakan author ujian:v babay:*

19mei2018

Bysrii

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang