Happiness 1.2

174 32 6
                                        

Budayakan vote sebelum membaca:v
jangan lupa comment juga jika terdapat typo, happy reading guys:*

17+ (kata kata vulgar)

¤¤¤

Setelah mertuanya pergi sandra menutup pintu dan menyusul dion ke kamar. Sandra melihat dion berkutat dengan berkas-berkas kantornya yang melihatnya saja sandra sudah sangat bosan.

"yon bukankah kau masih libur untuk 5hari kedepan?"tanya sandra yang bosan dan duduk di sisi ranjang, menatap malas kegiatan serius dion yang sudah berstatus suaminya itu.

"Sun aku juga melakuan ini untuk masa depan kita, memangnya kau mau hidup tidak layak?" Dion terkekeh
"Yaa tapikan bukan berarti di malam kedua kita kau sibuk dengan berkas-berkas sialan itu" sandra cemberut ini malam kedua mereka dion malah mementingkan berkas-berkas sialan itu dibanding dirinya, istri mana yang tidak marah coba.

"Kau memancingku sun" dion memicingkan matanya dan terkekeh "kau menginginkanya?" Tanya dion lagi.

"Wha..aat? Aku Menginginkan apa? Aku tidak menginginkan apapun" Jawab sandra gugup ia tau kata "menginginkan" yang dimaksud dion, tapi pura-pura polos sajalah yang penting tidak dicap mesum sama suami sendiri.

"Hey ayolah sun, kau sudah 19thn bukan gadis polos lagi" dion terkekeh "kau mau melakunya sekarang hmm?" Dion tersenyum jahil dan beranjak dari meja kerjanya menghampiri sandra yang terlihat gugup.

Dion duduk disamping sandra dan menggenggam tangan sandra erat untuk menyalurkan kehangatan yang saat ini ia rasakan "kau takut sun?" Dion menatap sandra intens.

"Ti..tidak aku tidak takut, takut untuk apa" jawab sandra cepat dan menatap mata dion, melihat dion yang menatap dirinya intens membuat nyali sandra menciut "Aku tidak takut tapi melihat mata dion yang seperti ini membuatku gugup" ucap sandra dalam hati.

"Apa kau takut untuk 'melakukanya'?" Tanya dion tampa melepas tatapanya dari bibir sandra, mendengar itu sontak saja sandra menggeleng pelan.

Dion tidak tahan lagi dikulumya bibir tipis sandra yang merupakan candu baru bagi dirinya, gelengan sandra tadi ibaratkan lampu hijau bagi dirinya untuk 'melakukanya' malam ini.

Setelah ciuman panas itu berlangsung cukup lama dion melepas pungutanya dan menatap sandra dengan nafas terengah "Aku akan menjadikanmu miliku seutuhnya sun" sandra hanya menatap dion lembut dan mengangguk.

Dion menciumi seluruh bagian wajah sandra dari kening lalu kedua mata sandra, hidung, kedua pipi dan beralih melumat  bibir tipis sandra dengan sangat lembut beberapa saat berciuman dion tidak hanya memberikan ciuman lembut tetapi mulai  melumat bibir ranum sandra.

Sandra yang sadar akan apa yang dilakukan dion membalas ciuman panas dion dan merangkulkan tanganya pada leher dion.

Dua insan itu bersatu dan saling menghangatkan di dalam ruangan dengan AC 20derjat celcius, Mereka berdua telah melebur menjadi satu dalam ikatan yang lebih kuat, sekarang sandra sudah seutuhnya menjadi milik dion menyerahkan mahkotanya pada lelaki yang sedari dulu ia cintai bahkan sebelum kakaknya mencintai dion.

¤¤¤

Pukul 12:30pm sandra sudah berada di dapur untuk membantu bi sum memasak makan siang dan saat ini ia sangat kelaparan bahkan tadi pagi dion tidak membiarkanya untuk sarapan.

Ya mereka melakukanya 'lagi' tadi pagi tentu saja bukan kehendak sandra, sandra hanya bersikap sebagai istri yang baik untuk mengikuti keinginan suaminya. Sandra keluar kamar setelah mandi dan mendapat bi sum sudah memasak di dapur untuk makan siang mereka, tau nama bi sum saja sandra baru tadi setelah bi sum memperkenalkan dirinya dan beberapa maid lainya.

"Nyonya lebih baik duduk saja biar saya dan maid lainya yang memasak" ucap bi sum sopan "Ayolah bi aku ingin bisa masak, bibi ajari aku yaa masa seorang istri hanya bisa masak telor goreng" sandra terkekeh.

Mendengar itu bi sum hanya tersenyum dan mengangguk. Taklama setelah makanan tersaji dion turun dengan rambut masih basah celana selulut dan kaos oblong melihatnya saja sandra bisa menduga bahwa dion baru selesai mandi.

Dion duduk di kursi paling ujung meja makan seperti kepala keluarga biasanya "Kau yang memasak sun?" Tanya dion yang memperhatikan sandra mengambil makanan untuk dirinya. "Bukan, aku hanya membantu bi sum tadi"
"Setidaknya ada racikanmu" dion terkekeh dan hanya dibalas anggukan kecil oleh saandra.

Setelah mengambilkan makanan untuk dion dan dirinya sandra duduk disamping dion "Selamat makan" sandra berucap begitu semangat daaaaan jangan lupakan bahwa ia begitu kelaparan.

Melihat sandra yang makan dengan lahap dion hanya tetsenyum "sekarang kaulah kebahagiaanku sun, kaulah segalanya" ucap dion dalam hati dan tersenyum.
.
.
.
.
.
.
Jodoh itu gaakan datang ke orang yang salah.

Ps: sengaja up pas malam biar puasanya pada gabatal *bagi yang puasa:*

Ceritanya bagus gak?

Dan buat yang udah voment makasih yaa:* tampa kalian akutuh bukan apa-apa eaak:v

29mei2018

Bysrii

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang