Boom 1.1

254 21 2
                                    


Budayakan vote sebelum membaca:v dengan vote dan comment kalian yang bikin aku semangat buat nulis:)

jangan lupa comment juga jika terdapat typo, happy reading guys:*

Ini bukan flashback lagi ya:)

¤¤¤

Selama seminggu kembali kuliah sandra belum banyak mendapatkan tugas dari dosenya dan ia bersyukur akan hal itu. Kehidupan rumah tangganya pun sangat baik menurut sandra, ia dan dion selalu berkominikasi jika akan pergi jauh atau sandra akan menanyakan menu makan malam apa yang dion inginkan pada hari itu. Dan yaa sandra menikmati kehidupanya sekarang, tidak ada lagi kedinginan orang-orang tercintanya saat menatap sandra. Sekarang hanya ada tatapan penuh cinta dari sang suami.

¤¤¤

Saat jam mata kuliah terakhir selesai sandra keluar dari kelas dengan mata menatap layar ponselnya sehingga tidak memperhatikan orang-orang disekitarnya.

Blurp.

Dorongan yang cukup kuat itu sandra rasakan yang berakibat dirinya tersungkur ke lantai. Sandra menatap nanar orang yang telah mendorongnya dengan sengaja itu.

"Ouh maaf aku tidak melihatmu, apa ada yang sakit?" Ucap orang itu dengan dramatis. Sandra yang melihat itupun hanya memutar bola matanya "drama queen here guys" ucap sandra sarkas dalam hati.

"Tentu saja sakit daa, dia tersungkur begitu keras hahahahaha" tambah salah seorang teman drama queen tadi.

Sandra berdiri dan sedikit mengusap sikunya yang kotor lalu menatap sang drama quuen dengan tatapan dingin tanpa ekspresi.

"Aku tidak memiliki masalah dengan kalian dan aku tidak peduli apa masalah kalian denganku. Tapi perlu aku ingatkan Jangan. Ganggu. Aku. Atau kalian akan menyesal" ucap sandra dan tanpa merubah ekspresi dinginya pergi meninggalkan geng sosialita norak itu.

¤¤¤
Sandra pov

Aku tidak pernah memiliki musuh, karena aku yakin aku tidak pernah mengusik hidup orang lain jangankan mengusik hidup orang lain, menghadapi permasalahan diriku saja aku sudah lelah.

Aku tau aku paling buruk dalam bersosialisali dengan lingkungan ataupun teman-teman baru. Dan tadi apa? Tiba-tiba saja ada seorang gadis mendorongku dengan sengaja, aku tekankan sekali lagi Dengan Sengaja. Apakah aku dapat menerima perlakuan itu sedangkan aku tidak pernah menganggunya. Oh c'mon aku memang seseorang yang introvert tapi bukan berarti aku lemah, aku hanya tidak terlalu suka dengan keadaan ramai. Itu saja, dan jangan dengan mudah membuli orang-orang pendiam sepertiku.

Baiklah lupakan soal drama queen and the geng itu. Sekarang aku harus segera pulang dan mulai memasak dengan bibi di dapur. Yaa seperti inilah hidupku selama seminggu belakangan ini, semenjak menyandang status seorang istri tentu aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk sang suami. Dengan memasak makanan kesukaanya mungkin?

Aah jika dipirkan kembali, apa aku pantas mendapatkan semua ini? Bahagia di atas kebohongan? Tapi sepandai apapun orang menyembunyikan kebohongan suatu saat nanti pasti akan terbongkar dan aku sadar akan hal itu. Tapi kenapa? Kenapa setiap aku ingin mengatakan kebenaranya pada dion maka ada saja halanganya seolah-olah itu bukan waktu yang tepat untuk memberi tahu dian akan kebenaranya.

Tapi sudahlah, tugasku hanya menjalankan takdir yang sudah sang kuasa ciptakan untukku dan aku akan menerima jalan takdir ini.

¤¤¤

Saat ini sandra sedang bersantai bersama dion di ruang keluarga, dion yang sedang fokus melihat berita yang di siarkan itupun sedikit menoleh ketika sandra menoel-noel dagunya. Bukan, dion bukan hanya menoleh saja sekarang tapi menatap aksi yang dilakukan oleh istrinya ini.

"Sun apa yang kau lakukan hmm?" Tanya dion dan menarik pinggang sandra lembut untuk lebih dekat dengan tubuhnya. Sandra menatap dion dalam "sudah berapa lama tidak cukuran?" Balas sandra dengan tangan masih mengusap-usap rahang kokoh dion.

Tampak dion berfikir sejenak dan mengingat-ingat kapan dia terakhir kali cukuran. "Sekitar 2 minggu lalu sun. Kenapa? Kau tidak suka?"

"Bukan begitu, malah aku sangat menyukainya dan tetaplah menjaganya agar tetap sepanjang ini terus atau aku yang akan dengan senang hati menjaganya untukmu" ucap sandra dan terkekeh pelan. "Bailkah jika sunku suka maka aku akan tetap membiarkan janggutku ini tumbuh sepanjang ini. Dan kau yang harus merawatnya" balas dion dan menggesekkan hidunya pada hidung sandra dan terkekeh.

"I love you yon" bisik sandra pelan. "I love you more my sun" balas dion dan mereka berciuman pelan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Nge feel atau enggak? Tapi aku merasa gak nge feel sih:( soalnya udah lama ganulis it's hurt tapi bakal aku usahain cepet update kok so stay yaa:*

02112018

Bysrii_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang