Cerita ini sempat aku unpublish dan di Publish ulang pada 191018
ON-GOING
Walaupun dia banyak menyakitiku, dia akan selalu jadi cinta pertama dan terakhirku. Selalu
Aurelie Cassandra 18tahun, baru selesai mengikuti Ujian Akhir di Hantan Hight School...
Budayakan vote sebelum membaca:v jangan lupa comment juga jika terdapat typo, happy reading guys:*
¤¤¤
Beberapa hari setelah sandra menerima lamaran dion dan mereka kembali dari liburan, dion datang kerumah sandra dengan membawa serta orang tuanya. Ia ingin pernikahanya dengan sandra dilaksanakan secepat mungkin, karena itu ia meminta agar kepulangan kembali orang tuanya dari London dipercepat.
Deska Casttonio yang mendengar maksud putranya untuk menikahi putri dari sahabat sekaligus rekan bisnisnya itu tentu menerima dengan lapang hati niatan tersebut. Ini bukan hanya tentang penyatuan dua insan yang saling mencintai tetapi juga penyatuan dua perusahaan besar yang tentu akan menguntungkan kedua belah pihak.
Saat ini dion beserta orang tuanya sedang berada dirumah keluarga Ashab untuk melamar purti tunggal di keluarga tersebut. "Kau tau kami datang kesini karena ingin melamar sandra bukan? Aku tau ini terlalu mendadak bagi kalian" deska menghela nafas panjang "tetapi ini yang diinginkan oleh kedua anak kita, mereka ingin menikah dan kita sebagai orang tua tidak bisa menghentikanya bukan?" Ucap deska dihadapan keluarga sandra.
Mr. Ashab yang mendengar itupun hanya tersenyum kecil, jika bukan karena perusahaannya yang akan maju pesat jika bersatu dengan perusahaan Casttonio ia tidak akan mau membuang-buang waktu berharganya hanya untuk anak itu. "Ya aku tau itu, jika mereka sudah menentukan pilihan kita bisa apa? Toh mereka juga saling mencintai, bukan begitu dion?" Mr. Ashab menatap dion tegas.
"Tentu saja ayah, aku sangat mencintai sandra begitupun sebaliknya" lalu dion tersenyum lembut menatap sandra.
"Kau dengar sendiri bukan? Mereka saling mencintai" Mr. Ashab terkekeh singkat "aku merestui kalian jadilah keluarga yang bahagia" mendengar ucapan suaminya Mrs. Ashab menatap suaminya dengan heran, tumben sekali suaminya itu berdoa untuk kebaikan anak itu biasanya saja tidak peduli.
"Tapi bagaimana dengan kuliah sandra? Bukankah ia baru masuk universitas yon?" Mrs. Ashab bertanya pada dion yang sedari tadi terus menatap sandra dengan tatapan lembut, bukan anak itu yang seharusnya merasakan cinta dion tapi rinna, rinna yang sedari dulu belum pernah merasakan kebahagiaan karena penyakitnya rinna pernah bilang padanya bahwa dia menyukai dion dan anak itu malah mempercepat saudarinya menghadap sang pencita, ah kebenciannya semakin bertambah saja jika mengingat kelakuan anak itu.
Mendengar Mrs. Ashab bertanya padanya sontak saja dion mengalihkan tatapanya dari sandra "ahh iya soal itu aku sudah membicaranya dengan sun dia akan tetap kuliah seperti biasanya tapi jadwal kuliahnya dikurangi agar ia juga bisa mengurus rumah dan diriku" jawab dion terkekeh.
¤¤¤
Tanggal pernikahan sudah ditentukan dan disetujui oleh kedua belah pihak keluarga, dion ingin mereka menikah pada bulan ini juga karena prinsipnya "Lebih cepat lebih baik bukan? Jika kami telah siap maka untuk apa ditunda lagi" sandra hanya tersenyum kaku menanggapi pernyataan dion "apanya yang sudah siap? Bahkan aku baru beberapa bulan lalu lulus High School" sandra membatin tetapi ia juga bahagia, siapa yang tidak akan bahagia jika akan bersatu dengan orang yang dicintainya?
Persiapan pernikahan akan diurus oleh keluarga dion dan sandra, walupun sebenarnya keluarga besar dionlah yang banyak mengambil alih pekerjaan. Dion dan sandra hanya perlu melakukan fitting baju pengantin dan memilih model apa yang mereka sukai.
¤¤¤
"Bagaimana menurutmu yon? Buakankah ini indah?" Sandra menatap gaun pengantin yang begitu indah dengan bordiran bunga di bagian dadanya dan untaian panjang kebelakang seperti gaun seorang ratu menurutnya.
"Apapun yang kau kenakan nanti pasti akan terlihat cantik sun" dion terkekeh dan merangkul pundak sandra untuk melihat gaun yang akan sandra pakai saat pesta malamnya.
"Apakah pilihanku bagus sun?" Ucap dion dan di angguki sandra. "Bagus, tapi apakah ini tidak terlalu mewah hanya untuk pesta malam yon? Bukankah kita akan turun dan menyapa para tamu, dan tidakah gaun ini terlalu mewah?" Sandra menatap heran dion, kenapa juga harus gaun yang mewah dan besar seperti ini? Tidakkah cukup ia memakai gaun berat saat pengucapan janji suci saja? haruskah dengan pesta malam juga?
"Untukmu tidak ada yang terlalu mewah sun, lagipula ini tidak berat sun hanya besar" dion terkekeh "terserah kau saja lah yon tapi harus aku juga yang memilihkan tuxedomu untuk pesta malamnya" ucap sandra tak mau kalah.
"Oke, apapun pilihanmu pasti bagus" ucap dion sambil melanjutkan perjalanan mereka ke tempat khusus tuxedo pria. . . . .
Cinta itu indah jadi jangan merusaknya dengan menghadirkan luka. . . Gaun sandra sama tuxedonya dion pas pengucapan janji suci. Gimana bagus gak?:v
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nah kalo ini gaun sandra sama tuxedonya dion pas pesta malamnya. Temanaya maroon karena authornya suka maroon:v bagus gak?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.