Perjuangan 1.1

259 41 15
                                    

Haii autor gaje combeck ini:v jangan lupa vote dan comment yaa**
Enjoyyy

PS : Belum direvisi jadi jika terdapat typo mohon dikomen:)

¤¤¤

Dion yang melihat ekspresi Sandra menegang kemudian menggenggam tangan itu menyalurkan perasaan hangat yang ia miliki dan menatap mata sandra yang selalu membuatnya hangat itu.

"Sun, aku tau ini terlalu mendadak tapi aku sudah mencintaimu sedari kita kecil, bahkan penantian 9tahunku belum cukup bagimu untuk membuktikan seberapa besar aku mencintaimu?" Ucap dion berdebar-debar, ia gugup bagaimana jika sunya menolak? Bagaimana jika sunya tidak ingin melihat wajahnya lagi setelah ini? Okay ini terlalu lebay dion.

Mendengar ucapan serius dion membuat perut Sandra serasa diterbangi ribuan kupu-kupu geli dan hangat, apakah ia siap menikah di usia semuda ini? Bahkan dia baru saja lulus sekolah dan belum merasakan masuk universitas.

"Dion bukankah kau terlalu terburu-buru? Aku bahkan baru lulus sekolah dion dan umurku masih 18tahun, walaupun sebentar lagi 19tahun tapi aku merasa masih terlalu muda untuk menjadi istri maupun ibu rumah tangga yang baik, bahkan aku hanya bisa memasak nasi dan telor goreng dion"

"Sun, pikirkanlah dulu aku tau kau masih sangat muda tapi jika kau berusaha menjadi ibu rumah tangga yang baik aku yakin kau pasti bisa, dan masalah sekolah kau masih tetap bisa melanjutkan sekolahmu di universitas yang kau inginkan itu tidak akan membebanimu sun, ayolah kumohon pikirkan lagi" melihat wajah penuh harap dion membuat sandra tidak tega menolaknya tapi ia juga tidak bisa langsung menerima lamaran dadakan ini.

"Baiklah dion akan aku pikirkan" mendengar itu membuat dion bernafas lega, setidaknya ia tidak ditolak, tapi lebih tepatnya ia digantung.

"Tak apa sun, aku mengerti dan aku akan memperjuangkanmu dan membuatmu yakin untuk menikah dengan ku" ucap dion sambil tersenyum lembut ke arah sunya, mataharinya.

"Baiklah" dion berdiri dari kursi taman "ini sudah malam aku harus pulan sun, tapi besok aku akan menjemputmu. Kau mau mendaftar ke universitas bukan?" Mendengar itu Sandra pun menolehkan wajahnya heran.

"Bagaimana kau bisa tau?" Ucap sandra was-was jangan katakan bahwa anak buah dion sedang mengawasi aktifitasnya sekarang?" Melihat itu sontak dion tertawa.

"Apa yang tidak ku ketahui tentangmu sun?"

Nyatanya kau tidak mengetahui bahwa aku kembar dion, dan jika kau tau bahwa aku kembar aku tidak yakin kau masih mencintaiku, atau lebih parahnya kau akan membenciku. Gumam sandra.

¤¤¤

Setelah mengantar kepergian dion bersama orang tuanya sandra berjalan menuju kamarnya, tapi saat pertengahan tangga sandra mendengar ibunya mengobrol dengan ayahnya, ya sandra tau menguping itu tidak baik tapi ia sangat penasaran, bolehkan?

"Apa kau lihat tadi? Dion melamar sandra! Bahkan anak tak tau diri itu tidak merasa malu sedikitpun setelah merenggut nyawa kakaknya sekarangpun ia ingin mengambil impian kakaknya? Anak sialan itu bilang akan memikirkanya bukanya langung menolak"

"Birkan saja dia bahagia, toh nanti kalau dion tau kebenaranya anak itu juga akan dicampakan dion" Mr. Ashab tersenyum sinis.

Sandra yang mendengar itupun tak bisa membendung air matanya ia lari kekamarnya dan menangis sesegukan di kamar bernuasa biru tersebut. Tidak bisakah mereka melihatku bahagia? Bahkan hanya untuk sekali tuhan? Aku hanya ingin mereka menganggapku ada, seperti yang mereka lakukan sebelun rinna meninggal. Dengan mata sembab sandrapun tertidur.

"Kenapa kebahagian selalu hadir setelah saya menderita? Walaupun bahagia tapi penderitaan itu takkan terlupakan."
.
.
.
.
.
.
.
.

Well sampai sini dulu yaa:* jangan lupa vote and comment:* love you all

2mei2018

Bysrii

It's HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang