Andrea terdiam di tempatnya.Sakit hati? Sudah pasti, Iqbaal sudah mempermalukan harga dirinya,tapi bukan Andrea namanya kalau mudah menyerah dengan apa yang ia inginkan.
Andrea menatap punggung Iqbaal yang makin menjauh.
Setelah beberapa menit, dia tersadar dari lamunannya, kemudian dia pun pergi dari tempatnya.
Andrea menyusuri koridor yang mulai sepi, hanya beberapa orang yang masi berlalu lalang.Mungkin pengurus Osis atau apalah Andrea tak tau juga.Andrea kembali menuju gerbang sekolah,mungkin abangnya sedang menunggunya sedari tadi.***
Andrea dan abangnya Ken memasuki kediaman mereka. Rumah yang sangat besar bak istana.
"Bang,setelah beberapa tahun akhirnya kita bisa kembali ke sini lagi".
Setelah sampai di Indonesia mereka tidak langsung pergi ke rumah mereka sendiri melainkan pergi ke rumah kakek mereka, yang didasari atas permintaan sang kakek.
Mereka tinggal di rumah ini hanya bertiga dengan pembantu rumah tangga. Orang tua mereka sibuk bekerja.
Ibu yang asli Amerika, bekerja sebagai dokter yang sangat terkenal se international, harus bertugas di negara kelahirnya itu,hebat bukan?.
Ayah seorang TNI yang menjabat sebagai jendral muda, harus bertugas di daerah maluku utara, sehingga itu ayahnya jarang, bahkan sangat-sangat jarang pulang ke rumah ini, mungkin sebulan sekali, atau lima bulan sekali, pokonya ayahnya pulang jika lepas tugas."Iya, udah lama bangat ya"
"Iya,Kira-kira ada penghuninya nggak ya?"ucap Andrea dengan wajah ngeri.
"Yaiya lah kita kan penghuninya" jawan Ken terkekeh dengan pertanyaan adiknya.
"Maksud gue mahluk gaib"ucap Andrea dengan wajah serius.
"Ya nggak ada lah, kan rumah ini di tinggali oleh tante Diaca,sama suami dan anak-anak nya jadi rumah ini nggak kosong sehingga nggak ada tuh mahluk gaib.lo percaya bangat sama yang gituan" jela Ken.
Andrea hanya ber-oh ria. Setelah itu dia langsung pergi menuju kamarnya.
Andrea langsung memrebahkan tubuhnya ke kasur Queen size nya
Sambil melihat langit-langit plafon kamarnya."Gue bakal luluhin lo Iqbaal, kayak cowok-cowok lainnya"Setelah bergumam Andrea menutup matanya.
Di sisi lain Iqbaal sedang berada di kamarnya memainkan psnya.
Konsentrasinya terganggu dengan seorang cewek yang selalu melintas di pikirannya."Dasar cewek gila"Iqbaal membating stik psnya.
"Tapi cantik sih" Terlihat senyuman manis di bibir Iqbaal.
"Aduh ngapain gue pikirin dia sih" Iqbaal mengacak-ngacak frustasi rambutnya.
"ANREA"teriak Iqbaal.
"Berhenti gangguin pikiran gue"lanjut Iqbaal.
"Gila, sekrang gue yang sudah gila ngomong sendiri,stop Iqbaal" Iqbaal kembali mengambil stik ps nya.
**
Hari ini seluruh siswa SMA Bintang di kumpulkan di lapangan belakang, karena ada penyampainnya, dari Osis.
"Baiklah, apakah sudah terkumpul semua?" tanya seorang laki-laki yang memegang mike yang tak lain adalah Iqbaal sang ketua osis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANDREA
Teen Fiction"Jika ingin berdamai dengan musuh,maka harus siap untuk dihianati suatu hari nanti." Iqbaal Dhiafakhri Grasio, pintar, ganteng, famous, most wanted,dan bad boy, itulah yang menggambarkan dirinya. Hidup Iqbaal berubah setelah bertemu dengan Andrea ke...