05

202 16 5
                                    

"ngapain lo duduk di situ,nggak malu lo?" Andrea kaget dengan suara dari seseorang yang agak familiar baginya, tapi dia kurang tau siapa pemilik  suara itu.

 Andrea mendonggakan kepalanya melihat siapa pemilik suara itu. Dia di tambah kaget lagi saat melihat pemilik suara itu.

"lo" . Andrea membulatkan matanya.

ternyata pemilik suara itu adalah Iqbaal. Sedang apa Iqbaal disini?,entahlah Andrea juga tidak tau

"Reaaaa" teriakan seseorang membuyar lamunan Andrea.

Iqbaal dan Andrea sontak melihat ke arah pemilik suara. Keyla dan teman-teman kelasnya ternyata menyusulnya kebandara.

Flashback on

"Andre kenapa?"tanya Sisi teman kelas Andrea.

"Gue juga nggak tau" jawab Clara.

Mereka semua benar-benar di buat heran sama Andrea.

"Kita harus nyusul dia" usul Sisi

Semuanya pun menyetujui usul Sisi.
dan salah seorang dari mereka langsung meminta izin kepada panitia.

Flashback off

Dan di sinilah mereka sekarang

"Re ngapain lo duduk di situ malu tau?" tanya Keyla

"Dan lo ngapain di sini?" lanjut Keyla yang menyadari keberadaan Iqbaal

Iqbaal menatap datar ke arah XI IPA 9.

"Menurut lo, ngapain orang ke bandara, kalau bukan mau berpergian? Ya mau jemput seseorang lah, otak di pake?" ucap sinis Iqbaal

Keyla harus sabar kali ini, jangan sampai di malu hanya karena seorang Iqbaal.

"Gue lagi nggak mau ribut" Keyla menghela nafas kasarnya.

Iqbaal pergi meninggalkan mereka semua tanpa sepatah kata,dan tak menghiraukan tatapan aneh, benci, dan tak suka dari kelas XI IPA 9.

"Re berdiri Re" Keyla memegang punggung tangan Andrea membantunya berdiri, namun Andrea menolaknya.
Keyla tak tahu lagi harus berbuat apa.

Clara yang menyadari ketidak hadiran Ken, membuatnya spontan menelphone Ken Abangnya Andrea.

"Bang, ini gue clara"

"....."

"Adik lo ada di bandara, lo harus cepat kesini"

"....."

"Lo langsung ke sini aja"

Clara memutuskan via telephone.

Mereka semua tidak bisa berbuat apa-apa terhadap temannya itu.

Tak lama kemudian seseorang berlari ke arah mereka.

"Dek, lo kenapa duduk di situ?" tanya Ken memegang punggung tangan Adik satu-satunya itu.

Andrea menatap sembap ke arah Ken, dan enggan menjawab pertanyaan abangnya.

Ken yang tau tidak akan mendapat jawaban dari adiknya, dia pun beralih menatap teman-temannya meminta jawaban.

Keyla yang mengerti maksud tatapan Ken, akhirnya memberi tau kenapa Andrea seperti ini.

"Rea mendapat kabar ayah lo pulang dengan keadaan tertembak". Jelas Keyla.

Respon Ken seperti Andrea, dia benar-benar kaget, tapi dia positif thingking sampai ayahnya tiba.

ANDREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang