08

235 18 5
                                    

ke empat cewek ini masih betah berada di kantin. Padahal suasana kantin sudah sepi karena bel masuk sudah berbunyi, tapi selain mereka berempat masih ada juga tiga orang cowok yang berada di kantin.

Andrea yang melihat Iqbaal masi berada di kantin,berniat pergi menghampirinya.

"Re mau kemana lo? " Tanya Keyla.

"Mau kesana bentar" Andrea menunjuk ke arah dimana Iqbaal dan kedua sahabatnya duduk.

Keyla mengikuti arah tangan Andrea.
Ekspresi keyla tiba-tiba berubah saat melihat ketiga cowok itu.

"Mau ngapain sih lo? " Tanya Keyla lagi.

"Nggak, cuma bentar kok"

Keyla membiarkan Andrea pergi menghampiri Iqbaal yang sedang bersama kedua sahabatnya, walaupun dia tidak suka dengan apa yang Andrea lakukan, dia tidak bisa apa-apa sahabatnya itu terlalu keras kepala.

Andrea memamerkan senyuman manisnya saat sampai di depan Iqbaal.

"Hai, boleh gabung nggak? " Tanya Andrea.

Ketiga cowok itu tampak kaget mendengar ucapan Andrea, tapi Iqbaal berusaha menormalkan ekspresinya.

Melihat tak ada yang merespon perkataannya Andrea kembali berbicara.

"Nggak boleh ya, padahal gue cuma niat mau gabung aja" Andrea menunjukan keahliannya, membuat seseorang tidak bisa menolak permintaannya, dengan menampilkan puppy eyesnya.

Aldy seperti terhipnotis sehingga tidak bisa menolak permintaan Andrea, dia pun mengizinkan Andrea gabung.

Iqbaal tidak percaya dengan apa yang di lakukan sahabatnya ini.

"Makasih ya dy" Andrea tersenyum manis

"Nggak usah tanya gue tau nama lo dari mana, lo cukup terkenal" Lanjut Andrea

"Gue tau" Ucap Aldy

Saat Andrea hendak duduk, Iqbaal langsung berdiri meninggalkan mereka bertiga.

Melihat hal itu Andrea pun langsung pergi mengejar Iqbaal, semua yang berada di kantin menunjukan ekspresi yang berbeda-beda, ada yang tidak suka dan ada yang tampak keheranan.

"Baal" Teriak Andrea

Iqbaal semakin mempercepat langkahnya saat mendengar namanya di panggil.

"Baal, please berenti, gue capek" Teriak Andrea lagi.

Untung suasana sekolah sedang sepi karena kegiatan belajar sedang berlangsung.

"Baal" Teriak Andrea lagi.

Iqbaal menghentikan langkahnya, membalikan tubuhnya menatap seorang cewek yang mengajarnya.Kini jarak keduanya cukup dekat.

Andrea menatap lekat ke arah Iqbaal, "kenpa lo suka menghindar?"

Iqbaal menatap datar ke arah Andrea, "gue nggak suka berada didekat lo"

Andrea tidak percaya dengan apa yang di katakan cowok ini, baru kemarin dia membuat Andrea deg- degan, dan sekarang malah mengiris-ngiris hati Andrea.

"Bagaimanapun permusuhan ini nggak bakal pernah berhenti" Iqbaal menatap tajam Andrea.
Andrea terdiam berfikir keras, apa yang akan dia katakan? Apa lebih baik dia berkata jujur ke Iqbaal?. Saat ini hatinya sedang dilema.

"Gimana kalau gue suka sama lo?" tanya Andrea dengan juga menatap tajam ke arah Iqbaal.
"Buang jauh-jauh rasa suka lo ke gue. lo tetaplah musuh gue"ucap Iqbaal, kemudian pergi meninggalkan Andrea.
Andrea diam terpaku di tempatnya.

ANDREATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang