Ps : maaf kan bos yg updatenya kelamaan. Mohon pengertiannya seminggu ini bos baru selesai uas, trus chap ini sebenarnya harusnya di up bersamaan dengan chap 4. Tapi berhubung bos takut pada gak terlalu suka chap yg kepanjangan, makanya bos bagi 2 chap 4 kemarin setengahnya dan setengahnya ya di chap ini.
Tapi sekali lagi, mohon maaf klo mungkin yang dikiranya bakal panjang chap ini ternyata masih sedikit. Harap maklum masih belum pede up per chapnya panjang. Mudah2an dengan di upnya chap ini setidaknya mengurangi rasa penasaran kalian yang masih nunggu.
Happy reading ❤️❤️❤️
"Sebuah kebahagiaan tidak bergantung pada siapa dan apa yang Anda miliki saat ini, namun kebahagiaan itu sangat bergantung pada apa yang Anda pikirkan"
.
.
***
Berjalan kesana-kemari sendiri sambil bertanya-tanya dengan raut wajah bingung dijalanan kota dengan jejak airmata yang dibiarkannya tertinggal diwajah cantiknya. Peluhnya yang mengumpul diwajahnya sesekali ia menyekanya, tak membuat Jaejoong lelah mencari tempat tinggal untuk dirinya sendiri.
Namun tak ada yang namanya usaha tanpa menghasilkan hasil yang baik. Berbekal uang yang tidak terlalu banyak dari hasil tabungannya selama ini, Jaejoong akhirnya bisa menempati sebuah rumah kecil dipinggiran kota.
Sebuah rumah kecil nan kumuh namun terasa dingin saat kakinya menginjakkan lantai rumah itu, gelapnya ruangan karna lampu pun belum terpasang membuat Jaejoong tersenyum miris mengedarkan pandangannya kesekelilingnya.
Tidak apa-apa, ini hanyalah awal permulaan kehidupannya yang baru, kehidupan barunya sendiri tanpa siapapun yang menemaninya dan kehidupan barunya tanpa orang-orang yang dikasihinya.
Well, itu lebih baik baginya dari pada dirinya harus terlantar dan tidur dijalanan, karna pahit dan kerasnya kehidupan sudah sering dijalaninya, hal seperti ini belumlah apa-apa dibandingkan luka yang selama ini ia terima.
Mulai sekarang ia akan mencoba menata kehidupannya yang baru sejak hari ini, memulai semuanya dari awal, mengesampingkan dan mencoba menutup rapat hal-hal yang berhubungan dengan mantan suaminya itu, dan ia akan berusaha mencari kebahagiaannya kembali yang mungkin memang Tuhan mentakdirkannya untuk harus bersabar dalam mencarinya.
Hari sudah semakin gelap, jangankan beristirahat untuk makan saja dirinya belum sempat seharian ini. Beruntungnya rasa laparnya saat ini bisa ditekan dengan rasa kesedihan yang masih melanda dirinya. Bukan berarti ia harus terus larut, hanya saja biarkanlah hari ini sejenak ia melepaskan semua beban itu hingga akhirnya besok ia bisa menjalani kehidupannya kembali seperti biasa, seperti biasa tanpa adanya pikiran atas permasalahannya.
Jaejoong lebih memilih merebahkan dirinya diatas lantai beralaskan sebuah selimutnya, mengistirahatkan dirinya karna besok ia masih harus berjuang, berjuang mencari pekerjaan untuk dirinya untuk menghidupi hidupnya sendiri saat ini.
Krringg ~~
Jaejoong mengabaikan deringan ponselnya kembali yang sudah seharian ini mengganggu dirinya, menatap langit-langit rumahnya dengan tatapan nanar sebelum menutup matanya perlahan-lahan membiarkan tubuhnya beristirahat dari rasa lelah yang sudah seharian ini menggerogoti tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionYunJae / Yaoi / Boy x Boy / Angst / Hurt / Mpreg/ Romance Bukankah akan sia-sia mencintai seseorang yang tak pernah menyadari, dan itu akan membuat hati kita begitu perih, seperti tersayat pisau karatan lalu menghujam perlahan di ulu hati yang terd...