"Aku bisa bersembunyi dari kesalahanku, tapi tidak dari penyesalanku. Dan mungkin aku dapat bermain dengan dramaku tetapi tidak dengan karmaku"
.
.
***
Manik Jaejoong membulat sempurna matanya berbinar dengan air mata yang membendung dimatanya, ia terkejut sekaligus senang melihat Yunho yang langsung memeluknya seperti saat ini. Namun seketika itu juga perasaan bahagianya segera ia tepis, teringat kembali masa-masa lalunya, dimana penderitaan, tangisan dan sakit hati berada.
Menggiggit bibir bawahnya, ia pun lantas mendorong tubuh Yunho dengan cepat menjahuinya, mencoba menahan apa yang selama ini sudah ia kubur sangat dalam dan tidak ingin terjebak kembali pada sosok dirinya dulu yang begitu mencintai Yunho.
Yunho terkejut melihat perubahan sikap Jaejoong saat ini, bukankah Jaejoong seharusnya senang seperti dirinya yang juga senang dengan pertemuan mereka kali ini? Menyeka air matanya, Yunho kembali menghampiri Jaejoong, meraih tangan Jaejoong dengan paksa, Yunho menatapnya penuh harap.
"Jo .. Joongie-ah. A .. da ... ap ... a dengan ... mu? Ke ... napa ... Kenapa si ... kapmu berubah se ... perti ini? Ak ... u ... Aku sua ..."
Menyela ucapan Yunho lantas Jaejoong berusaha melepaskan cengkraman tangan Yunho yang menggenggam lengannya dengan kuat, menghempaskannya dengan kasar, sekasar yang bisa ia lakukan dengan keterkejutan situasi saat ini.
Yunho hanya membelalakkan mata serupa musangnya dengan terkejut.
"Mianhe Yun, aku kesini bersama Seunghyun karna urusan pekerjaan bukan untuk bernostalgia" tukas Jaejoong dengan sopan sambil membungkukkan badannya dan menyembunyikan wajahnya yang sempat terlanjur perlahan berurai air mata.
"Tapi Jae aku ..."
Menggeram kesal, Seunghyun yang dari tadi hanya melihat pemandangan yang membuatnya kesal pun lantas menyela ucapan Yunho sambil mendudukkan tubuhnya senyaman mungkin disofa ruangan Yunho.
"Bisakah kita mulai rapatnya?" sela Seunghyun tajam.
Tentu ia tidak suka melihat situasi saat ini, apalagi melihat perubahan raut wajah Jaejoong yang berubah drastis.
Memang ia sengaja tidak memberitahukan pada Jaejoong bahwa mereka akan ke kantor Yunho, tapi itu semua ia lakukan karna ia pikir Jaejoong sudah bisa menutup luka besar dihatinya dari luka dimasa lalu, dan sekali lagi ia hanya ingin memastikan hati dari pria cantik itu bahwa tidak ada lagi patahan masa lalunya yang masih tersimpan.
"......."
Tak ada tanggapan dari Yunho, membuat Seunghyun memicing sinis sambil mengepalkan tangannya semakin kuat melihat sikap acuh Yunho padanya dan tetap memilih menatap Jaejoong dengan intens seperti saat ini , seolah bagai orang yang tidak berdosa setelah apa yang dilakukannya beberapa tahun yang lalu pada Jaejoong.
Beranjak bangun dan berjalan melewati Yunho, Seunghyun berinisiatif berdiri didepan Jaejoong sembari menangkup wajah Jaejoong dengan kedua tangannya dengan raut wajah yang dibuatnya khawatir.
"Kau tidak apa-apa kan luv?" ucap Seunghyun penuh penekanan pada akhiran kalimatnya sambil memegang pergelangan tangan Jaejoong yang tampak memerah.
"L ..uv?" tanya Jaejoong terkejut dengan suaranya yang pelan pada Seunghyun, namun hanya dibalas dengan sebuah senyuman yang ia pun tidak mengerti apa maksud dari senyuman itu.
Sungguh ia sangat terkejut dan maniknya membulat sempurna tatkala Seunghyun memanggilnya dengan sebutan luv. Menoleh ke arah Yunho, Jaejoong menggigit bibir bawahnya berharap Yunho tak salah paham padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionYunJae / Yaoi / Boy x Boy / Angst / Hurt / Mpreg/ Romance Bukankah akan sia-sia mencintai seseorang yang tak pernah menyadari, dan itu akan membuat hati kita begitu perih, seperti tersayat pisau karatan lalu menghujam perlahan di ulu hati yang terd...