Chap 8

4.5K 647 105
                                    

PS : Jangan lupa vote dulu biar enak bacanya hihiiii ... mianhe lama updatenya dan sekali lagi cuma pengen kasih tau kalo chap ini bakalan panjang (jangan bosen diingetin panjang mulu ya hehehe) semoga masih ingat ceritanya dan selamat membaca ....


"Ini menyakitkan, tapi aku baik-baik saja. Aku sudah terbiasa dengan itu"

.

.

***

Jaejoong hendak pergi pamit ke salah satu maid di mansion Seunghyun untuk berbelanja. Ya, kali ini adalah jadwal dirinya yang berbelanja bahan perlengkapan dapur di kediaman Seunghyun.

Sejujurnya, ia akhir-akhir ini merasa tidak enak badan. Sering mengalami pusing dan keram diarea perutnya, rasa mual pun sering dirasanya walaupun tidak berakhir muntah. Tapi biar bagaimanapun kini ia bukanlah lagi nyonya seperti dikehidupannya sebelumnya bersama Yunho, sekarang ia hanyalah seorang maid yang bekerja dirumah Seunghyun.

Walaupun sebenarnya ada rasa takut setiap kali ia harus melangkahkan kaki keluar dari kediaman rumah Seunghyun seorang diri, tapi ini semua karna permintaannya yang ingin diperlakukan sama seperti maid lainnya pada Seunghyun. Ya, ia tidak boleh memanfaatkan perasaan Seunghyun pada dirinya yang dulu pernah menyimpan rasa pada dirinya karna keadaannya saat ini.

Menaiki bus menuju supermarket H, Jaejoong akhirnya tiba di supermarket dengan membawa keranjang belanjaan ditangannya. Ia pun mengitari satu per satu barisan berisi sayur mayur dan daging. Rasa mualnya semakin menjadi-jadi saat ia mencium aroma daging yang lumayan menyengat penciumannya.

"Ummhh ... Hooekk ... Hoeekk"

Menutup hidungnya dengan telapak tangannya, Jaejoong semakin merasa mual dan pusing, peluh di wajahnya semakin banyak sambil ia menahan rasa keram diperutnya saat ini juga, hingga kakinya terasa lemas bagai jelly dan ia pun tidak kuat merasakan sakitnya dan tersungkur di lantai.





Mengendarai mobilnya, Changmin baru saja ingin pergi untuk makan siang. Namun matanya seketika membulat saat ia menerima panggilan telepon dari seseorang yang sudah sekian lama ia cari. Nama yang tertera adalah nama Jaejoong. Ya, Jaejoong hyung, pria cantik yang sudah lama ia cari dengan berbagai cara dan usahanya selama ini, hingga tanpa berlama-lama ia pun menggesek tombol hijau pada layar ponselnya dan menerima panggilan yang sudah lama ia nantikan itu segera.

"Hallo hyung kemana saja selama in ..." ucap Changmin terburu-buru, namun perlahan nada suaranya semakin menurun saat ucapannya disela dengan suara asing yang ia sadar itu bukanlah suara Jaejoong.

Ia pun seketika terdiam dan khawatir saat mendengarkan apa yang diucap oleh seseorang yang berada diujung panggilannya saat ini.

"Mianhe. Apakah anda kerabat atau kenal dengan orang yang mempunyai ponsel ini?"

"Ya, ada apa dengan Jaejoong hyung? Kenapa dia? Dimana dia sekarang?" tanya Changmin menuntut dengan tidak sabar, ia perlu tahu dimana dan apa yang sedang terjadi dengan iparnya itu saat ini.

"Maaf pak, bisakah anda segera menyusul ke rumah sakit T? Sekarang pemilik ponsel ini sedang dibawa ke rumah sakit karena barusan beliau pingsan dan saya bingung harus menghubungi siapasehingga saya menekan asal nomor panggilan tak terjawab dari pemilik ponsel ini."

"RUMAH SAKIT! Baiklah saya segera kesana. Klik" Changmin terkejut dengan maniknya yang membulat sempurna. Ia pun mematikan panggilannya dan segera membelokkan stir mobilnya yang semula menuju tempat makan siangnya kini ke arah rumah sakit yang diberitahukan.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang