Dentuman musik yang menggema kencang serta kerlap-kerlip lampu menemani Yunho saat ini. Ia meneguk habis segelas vodka berkali-kali sambil meraung memanggil nama Jaejoong dengan selembar foto yang digenggamnya.
"Boo kenapa? Kenapa kau menyuruhku untuk tidak menghubungimu lagi? Kau tahu, kau itu masih milikku. Kau masih istriku boo," celoteh Yunho asal, menyesali apa yang sudah dilakukannya sambil menegak berkali-kali minuman yang ia pegang.
Mabuk. Hanya itulah yang dapat membuat pikirannya istirahat sejenak dari masalahnya, membuatnya lupa dan merilekskan tubuhnya dengan minuman yang dapat mengantarnya ke alam sadarnya.
Junsu menghela nafas jengah melihat Yunho yang sudah mabuk parah memanggil-manggil nama Jaejoong dibar Yoochun. Sejujurnya ia tahu mengenai permasalahan keduanya saat Yunho tiba. Ia marah. Sangat marah dulu mengetahui Yunho yang menyia-nyiakan Jaejoong dan lebih memilih Boa. Namun permasalahan ini sudah berlalu lama, dan terakhir kali ia melihat Yunho seperti ini pada saat Yunho mengetahui kebenaran yang terjadi yang selama ini ditutupi Jaejoong.
Dan saat ia tahu Yunho kembali mabuk seperti ini setelah pertemuannya dengan Jaejoong, justru membuatnya senang sekaligus sedih. Senang karna ia akhirnya tahu Jaejoong sudah memiliki jalannya untuk berbahagia dan sedih karna harus melihat Yunho yang justru kini terlihat menyedihkan setelah mengetahui kenyataan yang pahit dari Jaejoong.
Merampas minuman yang sedang dipegang Yunho, Junsu mendesis kesal menatap Yunho.
"Hyung hentikan. Kau sudah mabuk parah saat ini. Lagi pula Jaejoong hyung sudah tidak mempedulikanmu sama seperti saat kau dulu tidak memperdulikannya".
Yunho menyipitkan matanya dan mendengus kesal, ia pun merampas kagi gelas miliknya yang berada ditangan Junsu dan kemudian membuangnya asal hingga pecah.
"Tidak memperdulikannya katamu? Aku selama ini sangat peduli padanya. Kau tahu, aku selalu menunggunya, mencarinya tanpa henti dan berharap dia akan kembali padaku. Tapi apa yang kudapat? Dia. Jaejoongie justru tak memikirkanku yang mencarinya selama ini. Apa itu belum cukup waktuku selama ini untuk memperdulikannya?" pekik Yunho kesal membuat Junsu mengerjap terkejut melihat pertama kalinya Yunho semarah ini padanya.
"Jelas itu belum—"
Yoochun segera menarik tangan Junsu menjauh dari Yunho sebelum Junsu memgucapkan kata-kata yang semakin membuat emosi Yunho tak terkendali. Untung saja ia tiba tepat waktu, ia tidak mau melihat sang istri dalam keadaan yang membahayakan karna memancing emosi Yunho yang tengah kalut karna memikirkan Jaejoong.
"Kenapa kau mengatakan hal seperti itu padanya, kau tahu kan sayang Yunho hyung sedang dalam emosi yang tidak stabil. Lebih baik kita membiarkannya sampai Changmin datang menjemputnya," ujar Yoochun cepat.
"Aku kesal padanya. Dia pikir selama ini Jaejoong hyung tidak menderita karnanya. Rasanya aku ingin sekali membuatnya mengingat bagaimana perlakuannya dulu pada Jaejoong hyung. Baguslah Jaejoong hyung sudah bahagia bersama Seunghyun hyung. Biar kali ini lelaki pabo itu merasakan akibat perbuatannya dulu," desis Junsu kesal.
Yoochun hanya menggeleng dan membiarkan Junsu menggerutu mengenai sikap Yunho saat ini sembari menunggu Changmin datang dan menjemput Yunho untuk pulang.
***
Changmin memangku wajahnya dengan sebelah tangannya sambil menyetir menuju bar milik Yoochun. Ia cukup terkejut mendapati kabar dari Yoochun bahwa Yunho tengah dalam kondisi mabuk setelah pertemuannya dengan Jaejoong.
Bukan masalah mabuknya ia pikirkan melainkan pertemuan Yunho dengan Jaejoong. Bagaimana mungkin keduanya bisa bertemu apalagi Jaejoong pun selama ini mencoba menghindari pertemuan yang sudah terlanjur terjadi hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionYunJae / Yaoi / Boy x Boy / Angst / Hurt / Mpreg/ Romance Bukankah akan sia-sia mencintai seseorang yang tak pernah menyadari, dan itu akan membuat hati kita begitu perih, seperti tersayat pisau karatan lalu menghujam perlahan di ulu hati yang terd...