3

2.1K 145 4
                                    

Langit ada dua, apa jadinya?

Huhu, aku bingung sendiri

***

Aku dan si mahluk astral ini sekarang berada dalam satu mobil. Melihat gayanya saja membuatku bergidik. Tapi ganteng sih iya, dan benar kata si Mars dia membuat mataku nyaman melihatnya.

"Enggak, enggak bulan jangan liatin dia"

Aku menggelengkan kepala, kenapa bisa pikiranku jadi memikirkannya. Lalu dia menoleh kearahku.

"Oh ya kamu gatau kan namaku siapa, namaku Langit, bagus kan?"

Aku terkejut saat dia memberitahuku bahwa namanya adalah Langit, tapi aku tidak menganggapnya serius, karena melihat dari nada bicaranya seperti ada bau bau kebohongan.

"Kamu denger gak?"

"Iya aku denger, eh liat ke depan ada motor!" Teriak ku histeris, karena dia sibuk memperhatikanku, sampai sampai dia gak sadar kalau dia lagi nyetir mobil, kami hampir saja menabrak sebuah motor yang juga melaju cepat, untungnya si pengendara motor itu bisa memberhentikan motornya dengan tepat, aman dan tidak jatuh.

Dan diriku terpental ke depan, untung saja pake sabuk pengaman.

"Aduh, bisa nyetir gak sih, hampir nabrak kan" Aku berdesah, lalu terkejut melihat motor itu, motor yang memang aku kenali, yaitu motor milik Langit. Kenapa bisa seperti ini?

"Langit, kamu gak papa?"

"Enggak, aku yang harusnya nanya?"

"Aku sih gak papa"

Lalu Langit turun dan menghampiri mobil kami, dia mengetuk pintu dan menyuruh si mahluk astral ini keluar.

"Keluar!"

"Kamu diem di mobil aja ya" ujarnya kepadaku.

Mahluk astral keluar tapi anehnya dia gak ada gelisahnya sama sekali malah terlihat santai kaya di pantai. Baru kali ini liat orang sesabar mahluk astral.

"Lo bisa nyetir gak sih!?"

"Maaf ya bro, gue gak liat tadi"

"Kalau gabisa nyetir mendingan jangan, daripada bahayain orang"

"Gue kan udah minta maaf, kenapa masih dibahas sih"

Mereka malah ribut, aku dan perempuan itu menghampiri mereka berdua yang masih berdebat.

"Langit udah"

"Kak, udah"

Mereka menghentikan perdebatan, lalu Langit menatap kearahku sepertinya dia terkejut melihatku ada disini. Lalu si mahluk astral juga sepertinya terkejut saat melihat perempuan yang dibawa Langit ada disini. Tapi yang dipikiranku, apa si mahluk astral kenal sama perempuan itu.

"Ayo Bulan, kita pulang!" Ujar si mahluk astral, sambil menariku masuk ke dalam mobil. Mataku masih memperhatikan Langit yang tiba tiba saja membuang muka, dan anehnya si mahluk astral juga tampak sebal melihat perempuan yang bersama Langit.

Antara Bulan & LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang