Am I wrong if I still expect you?
_____
Happy Reading
Kantin, tempat yang disukai banyak murid di sekolah, bahkan saat pembelajaran berlangsung mereka suka sekali ke kantin dengan alasan pergi ke toilet. Dan saat itu juga pertamakalinya aku melakukan hal itu. Padahal nih ya aku terkenal dengan kedisiplinannya, tapi hari ini emang gak ada materi yang menarik, jadi setan pun berhasil menggoda imanku.
"Lan, kamu yakin mau diem disini?"
Dira mengangkat sebelah alisnya, lalu meminum teh botol yang di pegangnya.
"Iyalah, aku gasuka aja kalau belajar gurunya yang gak niat ngajar, bukannya ngebangkitin semangat malah ngilangin"
"Eh Lan, gue ke toilet dulu ya, sakit perut nih"
Belum sempat aku merespon, Dira sudah berlari pergi keluar zona kantin. Aku memutar bola mata, lalu mataku tak sengaja melihat Langit berada di kantin ini. Anehnya, ini tidak seperti biasanya, biasanya Langit suka main basket atau diem di kelas. Tapi sekarang nyatanya dia diam disini. Dan itu yang membuat aku aneh sekaligus penasaran.
Tiba tiba mataku melebar saat Langit berjalan menghampiriku, dan sekarang dia berdiri tepat di hadapanku.
"Hai"
"Langit"
"Gue boleh duduk disini?" Tanyanya dengan menciptakan wajah polos.
Aku mengangguk karena sekarang badanku terasa kaku, dan sepertinya suhu badanku juga berubah total.
"Lo pucet, kenapa?"
"Enggak papa" aku menggeleng cepat.
"Lo ngapain ada disini Langit?"
"Lagi jamkos, lo sendiri?"
Aku berdiam diri sejenak, dan berpikir apa yang harus aku katakan sekarang, masa iya aku bilang malas belajar, nanti apa kata Langit.
"Gue..sama"
Langit mengarahkan pandangannya kearah samping, sementara aku, apa yang harus aku lakukan. Sekarang aku dan Langit menciptakan keheningan yang ada. Aku gak tau apa yang harus aku katakan, dan sepertinya Langit juga gak peduli peduli amat.
"Gue mau nanya" ujar Langit memecah keheningan yang dari tadi mereka berdua ciptakan.
"Nanya apa?"
"Sekarang, perasaan suka lo ke gue udah ilang kan?"
Deg! Kenapa Langit harus bertanya seperti ini, jawabannya pasti Belum tapi aku juga gamungkin lah ngomong kaya gitu. Kenapa sih cewek itu sulit ngungkapin perasaannya ke cowok yang disuka, kenapa harus memendam, giliran sama cewek lain ngamuk ngamuk gajelas. Arghhh!! Diriku bingung.
"Udah"
"Kenapa?"
Nah ini nih yang bikin aku kesal, udah di jawab malah nanya kenapa, ya bingung lah aku ngejawabnya juga. Terus aku harus bilang, udah suka sama cowok lain, atau aku harus bilang karena sekarang lo nya udah punya Mentari, masa iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bulan & Langit
Teen Fiction[COMPLETED] Ini cerita antara Bulan dan Langit. Langit memang masa lalunya Bulan, tapi sampai saat ini Bulan masih menyukai Langit, meskipun Bulan tau sekarang Mentarilah yang bersama Langit. ----- "Aku akan berusaha melupakanmu, meskipun itu sulit"...