6

1.7K 118 4
                                    

"Sekarang ada Langit yang baru"

***

Aku dan Mars pergi ke cafe hari ini, karena hari ini adalah hari libur nasional. Sepertinya aku memang merindukan jalan jalan bersama Mars, karena aku bisa belanja sepuasnya kalau dengan Mars. Dia itu seperti ATM bagiku.

"Mars! Nanti kalau pulang dari cafe gue pengen jalan jalan lagi ya"

"Boros amat hidup lo"

"Yeh gak papa dong, kan gue ade kesayangan lo, iya kan?"

"Enggak!"

Aku memasang wajah cemberut, dan menatap kesal kearah Mars, lalu aku melihat mahluk astral datang dengan seorang perempuan, dia terlihat seperti anak kuliahan juga.

"Hallo bro!" Sapanya.

"Hallo juga, dateng juga lo" Mars berjabat tangan dengannya. Dan aku pikir hanya aku dan Mars saja yang akan jalan jalan, ternyata Mars mengajak dia juga.

"Sorry lama, hai Bulan apa kabar?" Langit duduk di sampingku.

"Hai juga mahluk astral, baik kok. Apalagi kalau gak ada lo!" Ujarku dengan wajah tanpa dosa.

Lalu Mars dan Langit tertawa, dan perempuan itu duduk di samping Mars.

"Hai Bulan, aku Luna" perempuan itu menyodorkan tangan kanannya.

"Hai juga" aku menjabat tangannya.

Sekarang aku berpikir kalau perempuan itu adalah pacarnya si mahluk astral. Tapi anehnya kenapa dia dekat dengan Mars.

"Nanti pulang dari sini kita main ke mall aja, biar seru" ajak Mars.

"Nah gitu dong!" Jawabku semangat.

Kini kami berada di Mall setelah satu jam berada di caffe. Kayanya aku gak pernah ke mall selama hampir satu tahun deh, karena waktu itu Mars lagi sibuk sibuknya di kampus sementara aku sibuk dengan Langit.

"Gue mau kesana dulu sama Luna, kalian..terserah deh mau kemana" ujar Mars yang membuatku bahagia kenapa, karena tidak ada mars yang mengikutiku soalnya kalau ada Mars pasti aku mau beli apa aja ditanya dulu, merk nya apa, bagus gak, tahan lama gak, bahayain gak, pokonya detail deh. Tapi yang membuatku aneh, kenapa si Mars pengin berdua sama Luna, sementara aku adenya disuruh kemana aja terserah. Kalau aku hilang bagaimana?.

"Yaudah, mana kartu kredit nya?" Pintaku, lalu Mars memberikannya.

"Inget, jangan boros! Kalau boros gaakan gue kasih uang jajan!"

"Iya kakak Mars tercintahhh"

Mars bergidik lalu pergi bersama Luna. Dan aku pergi berkeliling tapi si Langit malah ngikutin aku.

"Mau kemana lo?" Tanyaku sambil menoleh ke samping.

"Ya mau ikut kamu lah"

"Kenapa? Lo bisa kan main kemana aja"

"Gabisa, gue takut lo kenapa napa, jadi gue kan bisa jagain lo" ujar Langit sambil tersenyum.

Antara Bulan & LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang