_____
"Oke buat promnite, kita rancang malam ini sesuai konsepnya. Kamu udah bikin kan Bulan?"
"Sudah kak"
"Bagus, malem ini kita bikin ya. Karena besok malam, acara promite akan dilaksanakannya"
"Siap kak"
"Kalau tempatnya, sudah kamu sewa?"
"Sudah kak, sama Mentari"
"Gimana Mentari?"
"Iya kak udah"
"Oke semuanya udah siap, jadi pulang sekolah kalian langsung ke tempatnya ya. Kalau ada yang mau pulang dulu boleh. Tapi panitia inti gaboleh, harus langsung kesana"
"Iya kak"
》》》
Setelah rapat tadi, aku memutuskan istirahat di taman sekolah, selain sejuk dan sepi tempat ini cocok dijadikan untuk menenangkan diri, sebelum aku sibuk mempersiapkan acara promnite. Tak terasa waktu semakin cepat, padahal baru kemarin aku masuk ke sekolah ini, mengenal teman teman yang selalu membuat aku tertawa dengan tingkah konyolnya, meskipun mereka sedikit menyebalkan, tapi mereka adalah teman yang sangat berharga untukku. Apalagi orang orang yang selalu ada di balik kesuksesaanku. Rasanya aku tidak mau meninggalkan tempat ini, tapi aku harus.
"Hai Lan, cie ngadem"
Tiba tiba Dira datang, lalu menyodorkan ice cream cornetto kepadaku.
"Buat aku?"
"Iya buat kamu lah, pasti cape kan abis rapat"
"Makasih"
Aku menerimanya dan membukanya.
"Lan, kamu akhir akhir ini kaya ada masalah"
"Emm enggak kok, capek aja"
Dira mengangguk, lalu memakan kembali cornetto nya. Suasana disini membuatku tenang, banyak pohon sehingga udara sangat sejuk.
"Siang ini kamu nge dekor tempat buat promnite?"
"Iya"
"Temanya keren loh, aku jadi gak sabar. Gaunnya bebas kan?"
"Enggak bebas juga, tapi semua tema gaunnya glamour. Jadi kaya gaun malam gitu"
"Oke siap, nanti aku siap siap nya di rumah kamu ya, sekalian bareng sama kamu Lan"
"Iya"
Kayanya perpisahan kali ini berkesan dimana semua tentang aku dengannya akan berakhir. Entah perasaan apa yang dirasakan aku saat ini, aku pun bingung. Apa aku harus menangis, tertawa, kecewa, bersedih, terluka. Semuanya seperti aku alami saat ini.
Bel pulang berbunyi, setelah santai di taman sekolah tadi, aku berjalan menuju belakang sekolah, dengan niat membuang sampah. Tapi niatku itu membawaku melihat dua orang pria yang sedang beradu tatap. Ya dia Bintang dan Langit.
"Sedang apa mereka berdua"
Aku membuang jauh niat untuk kembali ke kelas, dan memilih memperhatikan mereka berdua. Karena kali ini aku benar benar penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Bulan & Langit
Teen Fiction[COMPLETED] Ini cerita antara Bulan dan Langit. Langit memang masa lalunya Bulan, tapi sampai saat ini Bulan masih menyukai Langit, meskipun Bulan tau sekarang Mentarilah yang bersama Langit. ----- "Aku akan berusaha melupakanmu, meskipun itu sulit"...