Dari kemarin malam Farisa tidak bisa tidur nyenyak. Kenapa? Karena Johnny mengirimnya pesan kalo besok pagi dia akan jemput Farisa ke sekolah.
Bahkan pagi ini Farisa sudah bangun dari pagi sekali,yang biasanya dia kalo bangun jam segini suka tidur lagi. Tapi sekarang dia langsung mandi dan segera bersiap siap untuk sekolah.
Farisa keluar dari kamarnya sudah rapi. Rio yang kebetulan juga baru keluar dari kamarnya menatap Farisa heran.
"Tumben lu udah rapi?" Rio mengamati Farisa dari ujung rambut sampai kakinya.
"Biarin sih. Kenapa, salah lagi?" Jawab Farisa tidak ramah.
"Biasa aja dong jangan ngegas gue cuma nanya."
"Yaudah si jangan kepo."
Kemudian Farisa berjalan menuju ruang makan untuk sarapan."Untung adek gue lu, cewe lagi. Kalo bukan udah gue wushu lu dari dulu." Rio misuh misuh gajelas.
---
"Johnny beneran jemput gue? Tapi kan gue belum kasih tau alamat rumah gue ke dia. Gue juga baru kenal dia kemaren." Farisa berbicara pada dirinya sendiri.
"Lu mau bareng gak ke sekolah?" Tanya Rio.
"Gak tau."
"Kok gak tau sih. Kakak ada kelas pagi ini,apa Tama mau jemput lu?"
"Iya tapi bukan Tama."
"Lah siapa lagi? Udah putus sama Tama?"
"Siapa yang pacaran sama Tama sih kak? Ituu Johnny katanya mau jemput tapi Icha kan belum---"
Tiiin...tiin...tiin
Ucapan Farisa terpotong oleh suara klakson mobil di depan rumahnya.
"Lah siapa kak?" Tanya Farisa
"Mana kakak tau,bentar kakak liat dulu." Rio berjalan keluar rumahnya. Farisa juga mengikuti Rio.
Dan. . .
"Johnny? Beneran jemput?" Tanya Farisa.
"Iya kan gue udah kasih tau lu kan kemaren."
"Iya tapi kok tau rumah gue. Gue kan belum kasih tau alamatnya."
"Udah itu gak penting. Mau berangkat sekarang?"
"Iyyaa udah." Jawab Farisa akhirnya. "Kak Icha berangkat ya." Pamit Farisa pada Rio.
"Iya hati hati." -Rio
♡♡♡
Di mobil.
Hening.
"Ekhemm... Hmm...Johnny lu kenapa tiba tiba mau jemput gue?" Tanya Farisa.
"Karena gue pengen lebih deket sama lu."
"Eh, kenapa?"
"Karenaa. . ." Johnny melihat Farisa sebentar kemudian melihat ke depan lagi. Dan senyum.
Farisa yang melihat Johnny tersenyum setelah melihatnya merasa salting tapi lebih ke ..
AANJJIRR MEN GANTENG BANGET JOHNNY. TENANG FARISA JANGAN KOPROL DISINI OKEH. HARUS JAIM,INGET PESAN BUNDA FELICIA AQILA KALO DEKET COGAN KUDU JAIM. TENANG TENANG HUFFTT.-Farisa
"Udah sampai." Kata Johnny.
"Ah iya. Makasih ya, udah tebengin gue."
"Tapi gak gratis." Ucap Johnny tiba tiba yang membuat Farisa kaget.
"Eh?!"
"Bercanda Cha. Kan gue yang nawarin buat berangkat bareng sama lu. Gimana sih." Johnny mengacak acak puncak kepala Farisa sambil terkekeh.
"Oh..iiy..aa ka..lo begi..tu gue du..luan ya." Farisa segera keluar dari mobil Johnny karena sudah dipastikan pasti wajahnya sekarang sudah sangat merah.
Duuuhh kenapa musti gugup siihh. Kan ketauan banget kalo gue baper tadi. Aaaaa jangan baper Farisa. Lu baru kenal Johnny kemaren.- Farisa.
☆☆☆
Di perjalanan menuju kelasnya dia melihat Fina yang sedang berdiri didepan kelas XI.
"Finaaa. Bareng." Teriak Farisa. Farisa berlari ke arah Fina.
"Kenapa lu? Abis marathon?" Tanya Fina.
"Engga kok?" Jawab Farisa yang masih terengah engah.
"Btw muka lu kenapa merah banget? Abis ngapain lu?" -Fina
"Emang keliatan ya?" Farisa memastikan.
"Iya lah. Jelas banget Cha. Kenapa emang?"
"Gapapa. Oh iya gue mau tanya lu kok bisa kenal sama Johnny?"
"Oh itu hmm dia.. te..men gue. Iya dia temen gue. Kenapa?" Jawab Fina ragu.
"Ouh temen lu yaaa hehehe 😆😆. Ganteng."
"Huuu dasar . Inget Tama,mau dikemanain lu?"
"Ck Tama itu temen gue Fina. Kenapa sih kalian itu ngira kalo Tama pacar gue?"
"Udah lah susah ngomong sama orang yang gak peka kuadrat mah. Bhay." Fina meninggalkan Farisa yang masih kesal.
"WOY FINA TUNGGUIN GUE NAPA ISHH."
Tbc
Makasih yang udah mau baca dan vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pain
Historia CortaKarena luka bisa membuat seseorang malas untuk jatuh cinta