14 Hurt

44 8 4
                                    

Farisa masih gak percaya sama omongan Melysa kemarin. Tapi mana mungkin Melysa bohong padanya, gak ada faedahnya juga.

Dan sekarang Farisa berencana untuk menemui Johnny sepulang sekolah.

"Cha pacar lo kok gak pernah jemput lagi? Putus ?" Rio menghampiri adiknya yang lagi sarapan.

"Hm ga tau." Jawab Farisa yang sedang mengoleskan selai pada rotinya.

"Kok ga tau sih?"

"Kok kepo sih?"

Rio menghela napasnya,
Punya adek begini amat ya. Gue kan cuma tanya baik baik,tapi malah ngegas. Gini gini juga gue sayang sama adek gue. - Rio

"Dek, kakak tanya baik baik ya. Ada apa sebenernya?" Tanya Rio lagi.

"Ya lagian tumben kakak kepo sama masalah Icha. Biasanya juga cuek aja tuh."

"Dek,kakak gini gini juga suka merhatiin lo. Kakak ngerasa ada yang beda sama lo. Sekarang gak seceria dulu. Kalo ada masalah cerita aja sama kakak. Lo itu adek kakak satu satunya. Kakak ga akan ngebiarin siapa pun nyakitin lo." Rio menatap adiknya lekat, Icha yang sedang mengunyah roti pun menghentikan aktivitasnya.

Ini kak Rio kenapa? Kerasukan atau salah makan? Kok tiba tiba jadi  bijak gini sih? -Farisa

"Eh Kak Rio kok tiba tiba jadi bijak gini sih? Salah makan ya haha.. ." Farisa mencoba mencairkan suasana.

"Ck Kakak perhatian dibilang salah makan. Gak perhatian dikira cuek. Udah kayak Raisa aja dah." Rio kesal,dia  memakan sarapan dengan sangat tidak niat.

"Hehehe ya maap kak. Soalnya ga biasanya kakak gini."

"Serius Cha. Kalo lo ada masalah cerita aja sama kakak."

"Ay ay Captain." Jawab Farisa sambil melakukan gerakan hormat.

"Yaudah, cepet abisin sarapannya. Kakak ada kelas pagi."

"Okeyy."

🌞🌞🌞

Sesampainya Farisa di sekolah,dia belum bertemu Johnny.

"Duh gimana ya? Apa gue ke kelasnya aja? Tapi ya malu lah njir."

"Cha ngapain mondar mandir disitu?"
Tama yang baru sampai langsung nyamperin Farisa.

"Eh Tama hehe. Ini mm.. duuh gimana ya?"
"Kok bingung? Kenapa?"

"Johnny sekarang masuk ga?"

"Gatau juga. Kenapa gitu?"

"Kalo ada tolong bilangin ya sama dia gue mau ketemu pulang sekolah. Gapapa kan?"

"Lho kenapa ga di chat aja sih?"

"Dibaca aja engga apalagi dibales."

"Lah kok git--"

"Gue duluan ya Tam. Makasih." Ucap Farisa sambil berlalu meninggalkan Tama yang lagi kebingungan.

"Gue yakin ada yang ga beres nih." Tama pun kemudian berjalan menuju kelasnya.











Tama sampai dikelasnya dan kebetulan juga Johnny udah ada dikelas.

"John, Icha bilang dia mau ketemu lo pulang sekolah."

The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang