17 Tama

54 9 0
                                    

Ujian Nasional udah berakhir, dan ya para siswa kelas 12 SMA  Nusa hanya tinggal menunggu pengumuman kelulusan saja. Kegiatan mereka di sekolah sudah tidak ada , namun diantaranya ada yang masih sibuk mengurusi berkas berkas untuk pendaftaran PTN.

"Cha lo mau kuliah dimana?" Tanya Feli.

"Gue mau kuliah di kampus nya Kak Rio aja lah, biar kalo berangkat kampus bisa barengan." Farisa senyum singkat.

"Enak banget ya punya kakak cowo ganteng pula, adopsi gue dong Cha jadi adek lu."

"Kak Rio ganteng? Mata lu katarak ya Mel?"

"Ya ganteng lah gila lu, atau lu mau ya jadi adik ipar gue," Melysa menaik naikan alisnya.

"Ogah. Wlee." Farisa memeletkan lidahnya mengejek Melysa.

Tiba tiba Tama datang,

"Cha, boleh kita bicara bentar?"

"B-boleh, mau ngomong apa?"

"Jangan disini ya, kita keluar bentar eh apa lagi sibuk?"

"Engga kok, abis ini mau pulang,tapi lagi nungguin Fio dulu tadinya."

"Sekalian aja pulang bareng gue ya gapapa?"

Farisa melihat kearah teman temannya seperti meminta persetujuan. Dan mereka pun menganggukan kepalanya mengijinkan.

"Boleh, kalo gitu duluan ya Fel,Mel bilangin ke Fio gue udah pulang duluan."

"Iya santai aja,nanti gue bilangin."  Jawab Feli.

Tama dan Farisa pun berjalan menuju ke parkiran,

"Tama, lu kemana aja?" Tanya Farisa tiba tiba.

Tama hanya tersemyum tipis,

"Kita pergi sekarang ya."

"Jawab dulu,"

"Nanti gue jawab,naik dulu ya."

Farisa pun segera naik ke motor Tama dan mereka pun pergi.

"Kita mau kemana Tam?"

"Liat aja nanti."

Dan ternyata Tama membawa Farisa ke rooftop sebuah gedung.

"Ini gapapa lu ngajak gue kesini?" Tanya Farisa.

"Tenang gue udah ijin kok sama bokap hehe." 

Farisa melihat ke sekelilingnya, kemudian Tama memegang tangannya. Dan menariknya sehingga mereka bertatapan.

"Cha,gue minta maaf, gue bodoh,gue bego,gue pengecut sampe mau bilang sama lu pun gue ga berani." Tama memegang kedua tangan Farisa.

"Eh kenapa minta maaf? Lu ga salah apa apa. Emang mau ngomong apa sih?" Farisa keheranan.

"Cha gue suka sama lu. Dari pertama kita ketemu waktu lu jatuh pas pelajaran olahraga, lu pingsan karena kena bola volley."

"Itu kan udah lama banget Tam, waktu kelas 10 kalo ga salah."

"Gue udah langsung suka sama lu, lebay banget emang tapi ini kenyataanya Cha."

"Tamaaa..." Farisa meneteskan air matanya.

"Eh Cha jangan nangis,"

Farisa langsung memeluk Tama,dan Tama pun membalasnya.

"Kenapa ga bilang?"

Tama melepaskan pelukannya,

"Gue emang pengecut, gue eman--"

"Gue kira lu sukanya sama Feli tau." Farisa menyela,
"Karena waktu itu lu deket banget kan sama dia, suka anterin  makanan kalo Feli ga ke kantin."

The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang