05 Gara gara Fina

76 22 5
                                    

"Berhubung Pak Dody sekarang lagi sibuk,jadi sekarang---"

"Jamkos yeee horeeee!!" Potong Melysa.

Kemudian kelas jadi sangat rame.

"DIIAAAAAAMM!!" Teriak Felicia selaku KM.

Dan seketika kelas menjadi hening kembali.

"Ada tugas mencatat. Mau didikte apa ditulis didepan?"

"Yahh kenapa harus ada tugas sih? Padahalkan ini udah jam terakhir." Protes Fina.

"Jangan nyatet aja ah ribet biasanya juga gitu lu." Timpal Farisa.

"Bener juga ya." Ucap Fina.

"Jadi ini mau ditulis apa didikte?" Tanya Felicia sekali lagi.

Sebagian besar murid menjawab..

"DITULIIIISSS."

Kenapa? Karena biar santai. Bisa sambil ngobrol,makan,kepoin doi yaa begitulah.



¤¤¤

Tidak terasa jam terakhir sudah habis. Tugas mencatat tadi pun yang mengerjakan hanya sebagian kecil.

Dan sebagian murid juga ada yang sudah pulang.

"Udah yuk pulang." Ajak Fina.

"Gue belum selesai nyet. Lu udah nyatet emang?" -Melysa.

"Ehehehe 😆😆 belum lah. Eh Nan gue pinjem catatan lu yah." Seru Fina ke seseorang yang dipanggil Nan itu. Nanda hanya mengangukan kepalanya.

"Kebiasaan lu. Tadi ngapain aja sampe gak sempet nulis?" Tanya Farisa.

"Hmm ngapain ya? Tha tadi gue ngapain ya kok gak sempet nulis?"

"Mana gue tau gue kan dari tadi nulis. Lu mah emang dasarnya males ckck." Jawab Thalita.

"Yang depan jangan minggir dong gue mau nulis nih." Ujar Farisa.

Farisa sampai berdiri karena tidak kelihatan tulisan bagian paling bawahnya.

"Maju bentar Cha gue mau keluar dulu." Titah Fina pada Farisa. Fyi bangku Fina dan Farisa itu mepet ke tembok. Jadi jika Fina mau keluar dari bangku kursi Farisa harus dimajukan sedikit.

Karena kebetulan Farisa lagi berdiri jadi gampang Fina keluarnya.

"Akhirnya selesai juga." Farisa mulai membereskan alat tulis dan bukunya. Tapi pada saat Farisa akan duduk, Fina menggeser kursinya ke samping kanan dan apa yang terjadi??

Gubrakkk!!

Krekk!

"Aduuuhhh!" Rintih Farisa.

"BUAHAHAHAHAHAHAHAHA .." Seisi kelas tertawa. Iya mentertawakan Farisa.

Temen jatuh bukannya ditolongin malah diketawain. Jahatt -Farisa.

"Ngapain lu duduk dibawah Cha?" Tanya Feli yang masih ketawa.

"Ck sakit tau. Siapa sih yang geser kursi gue?" Kesal Farisa. Ketika dia membersihkan roknya dia merasakan ada yang aneh dengan sebelah sisi roknya. Dan..

"Yaah kok sobek sih?!" Seru Farisa yang membuat teman temanya ketawa lagi.

"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAHA."

"Aaaa gimana ini gue gak bisa pulang kalo gini. Hotpant gue keliatan huhu."

"Kenapa bisa sobek sih Cha? Orang kamu cuma jatoh kan tadi? Tanya Thalita.

"Mungkin tadi rok gue kena ujung kursi ini trus gue jatuh dan jadi merembet sobek. Gede banget lagi sobeknya. Gimana pulangnya gue?"

"Sabar sabar. Eh btw Fina mana ya?"

"FIIINNNNAAAAA." Teriak Farisa.

"Maap Cha gue sengaja hehe 😆😆. Guys gue pulang duluan yaa. Daaahh." Ucap Fina di ujung pintu kelas.

"Anjay banget sih Fina. Gak bertanggung jawab." Gerutu Farisa yang masih duduk.

Tiba tiba...

"Farisa mana?" Tanya Tama dengan wajah khawatirnya.

"Adaa tuh lagi duduk dibawah. Tadi jatuh." Jawab Fio.

Kemudian Tama langsung menghampiri Farisa.

"Lu gapapa kan Cha? Ada yang sakit? Tadi Fina bilang lu jatuh trus keluar darah banyak banget."  Ucap Tama.
Seketika temen temen Farisa jadi pada 'ekhem ekehem kok seret ya. Aduh ekhem kok sosweet ya pdahal katanya cuma temen. Ehm.

"Gue nya sih gapapa,tapi rok gue yang kenapa napa." Jawab Farisa melas.

"Emang roknya kenapa? Sini gue lia--"

"Jangan liat. Bukan muhrim." Potong Farisa.

"Rok dia sobek Tam. Fina geser kursi dia trus jatoh dan roknya nyangkut sama kursi jadi sobek." Jelas Fiona.

"Yaudah nih pake jaket gue buat nutupin rok lu yang sobek." Tama melepas jaket yang dipakainya.

"Ini gapapa Tam gue pinjem dulu jaketnya? Nanti lu nya gimana?"

"Gue gapapa kok. Daripada nanti lu pulang jadi tontonan orang,kan bahaya."

"Makasih ya. Gue pinjem dulu jaketnya." Kemudian Icha berdiri menyamping agar Tama tidak melihat bagian roknya yang sobek dan mengikatkan jaket Tama dipinggangnya sehingga bagian yang sobek itu tidak terlihat.

"Pulangnya bareng gue ya." Ajak Tama.



Tbc
Makasih yang udah mau baca dan vote

The PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang