Mata Sohyun terpejam saat bibir Taeyong kian mendekat ke bibirnya. Tidak ada yang berani bersuara, hanya hembusan napas masing-masing yang terdengar memenuhi kamar yang sepi itu.
Entah apa yang membuat Sohyun lebih memilih pasrah saat tuannya itu hendak menciumnya. Mungkin memang Sohyun sedang tidak waras. Ya mungkin. Atau ada hal lain.
Entahlah.
Sohyun tak mau ambil pusing.
Bibir mereka semakin dekat. Bahkan hembusan napas Taeyong yang menerpa wajahnya kian membuat detak jantungnya tak karuan. Tangannya yang terkepal mulai berkeringat.
Taeyong menarik ujung bibirnya melihat Sohyun yang terlihat pasrah dan menunggu ciumannya. Taeyong tak memiliki rencana menggoda kali ini. Dorongan hatinya lah yang menyuruhnya mencium bibir mungil gadis cantik yang beberapa saat ini memenuhi pikirannya.
Kata-kata Seungcheol dam Yuta tiba-tiba terngiang di kepalanya.
"Muka kamu kenapa lusuh begitu Yong? masalah perusahaan udah selesai kan?"
"Mungkin ini masalah pribadi, Yut. Mungkin ada hubungannya dengan wanita."
Kedua temannya itu memang tahu segala hal mengenainya walau tanpa ia ceritakan.
"Ah iya. Pasti soal wanita. Tapi bukannya biasanya dia tak sekusut ini ya. Eh, tapi kok kamu sekarang nggak pernah ikut kencan buta lagi sih Yong?"
"Mungkin bosan. Dia lelah ikut kencan buta karena ujung-ujungnya mendapatkan wanita yang nggak baik."
Yuta dan Seungcheol yang saling pandang membuat Taeyong terdiam, memandang mereka.
"Iya. Aku bosan ikuta kencan buta."
"Ikuti saranku Yong. Cari wanita yang membuat kamu dan David nyaman. Pernikahan itu bukan cuma untuk kebahagiaan David tapi juga untuk kebahagiaanmu," sahut Seungcheol.
"Tak perlu jauh-jauh. Mungkin wanita itu ada di dekatmu."
Deg!!!
Taeyong tersentak kaget mendengar ucapan Yuta. Usai mendengar ucapan sahabatnya itu, wajah seorang wanita tiba-tiba terlintas di pikirannya. Dari sekian banyak wanita yang dekat dengannya malah wajah wanita yang baru dikenalnya itu yang muncul.
"Kenapa wajahmu begitu Yong? Ada seseorang yang kamu pikirkan ya?" Tebak Yuta.
"Tidak-tidak ada." Elaknya memutar kursi kerjanya untuk memandang jendela di belakang meja kerjanya. Kedua tangannya terkatup dan diletakkan ke hidung dan bibirnya. Taeyong mulai berpikir keras.
"Aku semakin curiga melihat sikapmu, Yong."
Taeyong mengabaikan ucapan Seungcheol.
Terdengar derap langkah kaki mendekat. Seungcheol sudah berdiri di sampingnya.
"Wajah kusutmu ini ada hubungannya dengan wanita? Wajah kagetmu tadi juga karena wanita?"
Taeyong terdiam, menghindari bertatapan langsung dengan mata Seungcheol.
"Apa mungkin wanita yang sama?" Bukan Seungcheol yang berbicara melainkan Yuta.
"Ini bukan soal perjodohan dari mamamu kan Yong?"
Taeyong menghela napas menerima begitu banyak pertanyaan tertuju untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Daddy : Dave And His Dad
Fanfiction[Daddy Series 1] Judul sebelumnya: Hot Daddy Cerita sudah tamat, sedang diunpublish (tidak tahu kapan dipublish kembali) Seorang mahasiswi semester akhir yang menjadi babysitter sebuah keluarga kaya raya harus terjebak di antara anak-ayah yang sama...