HD 34| Memastikan

16.5K 1.8K 181
                                    

"Ma, aku mau bicara. Penting," sahut Taeyong seusai acara dan para pekerja sibuk beres-beres, mereka segera pindah ke lantai atas. Tepatnya ke tempat kerja papanya.

"Kebetulan mama juga mau bicara. Penting juga dan kali ini tolong dengarkan mama baik-baik."

"Oke. Akan Taeyong dengarkan tapi biarkan Taeyong bicara terlebih dahulu."

Taehee menatap suaminya yang sedang bermain dengan David di balik meja kerjanya. Suaminya hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Taeyong mencintai seseorang."

Mata Taehee membulat mendengar penuturan putranya. Wajah serius putranya menunjukkan segalanya. Ini memang bukan cinta sesaat melainkan putranya sudah jatuh hati pada wanita itu.

"Entah papa dan mama setuju atau tidak yang jelas Taeyong akan terus maju. Kali ini Taeyong tak ingin ditentang."

Taehee terdiam sebentar. Dia sana sekali tak menyangka Taeyong akan seserius itu. Baru kali ini dia seserius itu, bahkan dulu saat meminta izin menikahi mama David tak seperti sekarang.

Gadis itu sungguh hebat mampu membuat putranya seperti ini.

Taehee menghela napas lalu memasang wajah tak kalah serius,"apa dia gadis yang baik?"

Taeyong mengangguk mantap,"Taeyong yakin dia gadis baik dan dia menyayangi David."

Pandangan keduanya beralih ke arah David yang seolah tak terganggu dengan obrolan serius ayah dan neneknya. David tertawa bersama kakeknya, keduanya tengah bermain game di ponsel milik David.

"David bagaimana?" Yang menjadi kekhawatiran terbesarnya adalah David. Apakah gadis pilihan putranya bisa menyayangi dan menjaga David seperti anak kandung dan ataukah David bisa menerima gadis itu sebagai mommynya.

"Aku belun menanyakan pada David tapi----"

"David juga menyayanginya."

Kelegaan dirasakan oleh Taehee. Setidaknya dia lega gadis pilihan Taeyong tak seperti para gadis yang ia temui saat kencan buta yang hanya menginginkan Taeyong tapi tidak dengan David.

"Tadi mama mau bicara apa?"

"Perjodohan yang selalu kamu tolak."

"Ma..." protesnya lelah mendengar mamanya menyebutkanitu berkali-kali.

"Dengarkan mama dulu."

Taeyong bungkam berhubung tadi mamanya mendengarkan dengan baik pernyataannya.

"Putri teman mama itu baik. Sangat baik malahan. Makanya kami sepakat untuk mempertemukan kedua keluarga."

Taeyong ingin menyela, sebisa mungkin ia menahan diri.

"Kami ingin mempertemukan kalian siapa tahu cocok. Mama sudah mau mempertemukan kedua keluarga semenjak dulu tapi kamu selalu menghindar. Mama pikir ini waktu yang telat terlebih David makin besar dan butuh sosok mommy baru."

Taehee menarik napas dalam-dalam sebelum melanjutkan,"makanya mama berniat mengadakan pertemuan."

"Taeyong nggak bisa, Ma. Taeyong nggak bisa."

Taehee mengangguk paham,"aku tahu. Kamu sudah memiliki seseorang di hatimu. Mama nggak akan memaksa, Tae ya walau mama sudah terlanjur membuat janji dengan mereka tapi itu urusan mama. Mama yang akan bicara."

"Kalau dia gadis yang tepat buatmu dan David, mama tak masalah."

Taeyong menghembuskan napas lega,"Terimakasih, Ma. Taeyong mau menemui dia dulu. Ada yang perlu Taeyong katakan padanya."

Hot Daddy : Dave And His DadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang